Tuna sirip biru selatan

Tuna sirip biru selatan
Tuna sirip biru Selatan
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Tribus:
Genus:
Subgenus:
Spesies:

Tuna sirip biru selatan (Thunnus maccoyii) adalah spesies tuna sirip biru dari familia skombride yang ditemukan di perairan belahan selatan samudra dunia antara Lintang 30°LS dan 50°LS, hingga 60°LS. Ikan ini dapat mencapai panjang 2,5 m (8,2 ft) dan berat mencapai 260 kg (570 pon), ikan ini termasuk salah satu ikan bertulang sejati terbesar. Daerah sebar ikan ini terdapat baik di perairan laut lepas ataupun sekitar pesisir.[2]

Tuna sirip biru selatan adalah ikan besar berbentuk memanjang seperti torpedo, bersirip langsing dan agak pendek. Tubuhnya dilapisi sisik kecil. Warna tubuhnya adalah hitam kebiruan pada punggungnya dan putih keperakan pada bagian sisi dan bawah tubuh, dengan warna kuning terang pada sirip ekor spesimen dewasa. Sirip dada pertama berwarna abu-abu dengan sedikit warna kuning, sirip dada keduanya berwarna merah kecokelatan, sementara sirip-sirip kecilnya berwarna kuning bertepi gelap.

Tuna sirip biru selatan, seperti spesies tuna pelagik lainnya, termasuk kelompok ikan bertulang yang dapat menjaga suhu inti tubuhnya hingga 10 di atas suhu rata-rata lingkungannya. Keunggulan ini memungkinkan mereka menjaga metabolisme tubuh mereka agar dapat berburu mangsa atau bermigrasi jarak jauh. Tuna sirip biru selatan adalah pemangsa oportunistik, memangsa berbagai jenis ikan, krustasea, sefalopoda, salpida, dan satwa laut lainnya.

Referensi sunting

  1. ^ Collette, B., Chang, S.-K., Di Natale, A., Fox, W., Juan Jorda, M., Miyabe, N., Nelson, R., Uozumi, Y. & Wang, S. (2011). "Thunnus maccoyii". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2011.2. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 12 January 2012. 
  2. ^ "Tuna sirip biru selatan". Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-21. Diakses tanggal 5 Februari 2014. 

Pranala luar sunting