Tukang angsur adalah orang yang bertanggung jawab membersihkan kamar mesin pada kapal dan membantu perwira mesin jika diperlukan.

Sebagai jabatan terbawah di kamar mesin, tukang angsur adalah jembatan menuju jabatan juru minyak. Tukang angsur diwajibkan bekerja di atas kapal selama jangka waktu tertentu, sebelum dapat menjadi juru minyak.

Di Amerika Serikat, untuk dapat menjadi tukang angsur, seseorang harus memiliki Merchant Mariner's Document dan sertifikat STCW yang diterbitkan oleh United States Coast Guard. Di negara lain, tukang angsur juga harus memiliki dokumen serupa yang diterbitkan oleh lembaga yang berwenang.

Tugas sunting

Tugas tukang angsur dapat bervariasi di tiap kapal. Biasanya, karena pengalamannya masih sedikit, tukang angsur bekerja di bawah pengawasan masinis.

Sesuai arahan dari masinis I, tukang angsur dapat bertugas memelihara lambung kapal dan mengecat kamar mesin.[1] Tugas lain meliputi membantu masinis, menggantikan juru motor jika diperlukan, dan menjadi petugas jaga. Tugas tukang angsur di siang hari, biasanya saat kapal sedang berlabuh atau berlayar, meliputi membersihkan permesinan, melumasi komponen, dan mengawasi kebersihan kamar mesin.

Tukang angsur dirancang menjadi jembatan ke jabatan lain yang lebih tinggi di kamar mesin. Selama menjadi tukang angsur, seseorang diharapkan dapat mempelajari tata letak dari kamar mesin. Tugas yang dikerjakan oleh tukang angsur biasanya juga tidak terlalu berat, dan lebih dimaksudkan untuk memungkinkan seseorang mengumpulkan jam layar, agar dapat memperoleh lisensi untuk jabatan yang lebih tinggi. Walaupun begitu, tukang angsur harus memahami operasional kapal dan familiar dengan peralatan keselamatan yang ada di atas kapal.

Sesuai peraturan International Maritime Organization (IMO), tukang angsur harus mendapat pelatihan yang cukup mengenai cara pemadaman api, termasuk pemakaian, perakitan, penggunaan, dan pemeliharaan semua peralatan yang diperlukan pada proses penyelamatan.[2]

Persyaratan tersebut wajib dipenuhi dan harus rutin diperbarui sesuai CFR 46. Standar prosedur dan peralatan penyelamatan diatur dalam SOLAS.[3]

Seorang tukang angsur dapat mengalami stres akibat tugasnya.[4] Stres dapat diatasi dengan komunikasi yang jelas antara awak kapal dengan perwira kapal, serta terkadang melalui moderasi dari departemen sumber daya manusia. Untuk itu, tukang angsur perlu mencari tempat kerja yang memiliki standar keamanan dan kesehatan pekerja yang tinggi. Serikat pekerja juga berperan penting dalam meningkatkan kondisi kerja para tukang angsur.

Kualifikasi umum sunting

Hanya sedikit dokumen dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk dapat menjadi tukang angsur. Di Amerika Serikat, dokumen yang dibutuhkan hanya Merchant Mariner's Document (MMD) atau sertifikasi sebagai tukang angsur. Transportation Worker Identification Credential (TWIC) dibutuhkan untuk dapat memperoleh lisensi MMD atau juru motor.[5]

Persyaratan untuk memperoleh lisensi juru motor meliputi:

  • Setidaknya berusia 18 tahun
  • Telah menjalani pemeriksaan kesehatan
  • Lolos pemeriksaan narkotika
  • Dapat berkomunikasi dengan bahasa Inggris untuk keperluan kerja di atas kapal.[6] Persyaratan lebih lanjut dapat dilihat di Code of Federal Regulations (CFR 46).

Setelah lolos dari ujian, seseorang dapat memperoleh lisensi juru motor, dan dapat mulai berlayar untuk dapat meraih jabatan yang lebih tinggi di atas kapal, seperti masinis III.

Proses serupa juga berlaku untuk menjadi tukang angsur di luar Amerika Serikat. Proses tersebut dapat dipersingkat dengan bersekolah di salah satu dari tujuh akademi kelautan yang disertifikasi oleh United States Coast Guard (USCG), seperti California Maritime Academy dan U.S. Merchant Marine Academy, yang menawarkan kursus teknologi terapan dan kesempatan untuk mengumpulkan jam layar.

Referensi sunting

  1. ^ Wooler, R. G. (1953). Marine engine room blue book for wipers, oilers, and firemen. Ocean Pub. Co. OCLC 38256797. 
  2. ^ "Duties of Seamen in Ship's Engine Department". www.usmm.org. Diakses tanggal 2019-04-02. 
  3. ^ "International Convention for the Safety of Life at Sea (SOLAS), 1974". www.imo.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-12. Diakses tanggal 2019-04-30. 
  4. ^ Oldenburg, M.; Jensen, H.-J.; Wegner, R. (May 2013). "Burnout syndrome in seafarers in the merchant marine service". International Archives of Occupational and Environmental Health. 86 (4): 407–416. doi:10.1007/s00420-012-0771-7. ISSN 0340-0131. PMID 22526089. 
  5. ^ "Who is a Wiper on Ships?". Marine Insight. 2012-01-25. Diakses tanggal 2019-04-02. 
  6. ^ "Requirements for Ratings and Endorsements". www.govinfo.gov. Diakses tanggal 2019-04-02. 

Pranala luar sunting