Ttukbaegi (뚝배기) adalah mangkuk keramik yang digunakan dalam memasak masakan Korea.[1] Makanan yang direbus langsung disantap dalam ttukbaegi itu sendiri.

Haejangguk dalam ttukbaegi.

Ukuran ttukbaegi lebih besar daripada mangkuk sup atau mangkuk nasi karena khusus digunakan untuk memasak jjigae (rebusan) dan guk (sup)[1]

Ttukbaegi terbuat dari keramik yang melewati proses pembakaran dalam tungku sebanyak 3 kali.[1] Pada proses pembakaran terakhir, permukaanya dilapisi glasir berwarna coklat. Peralatan masak ini telah digunakan sejak zaman Dinasti Goryeo (918-1392). Pada masa Dinasti Joseon (1392-1910), ttukbaegi ada bermacam-macam jenis tergantung bahan. Keluarga bangsawan menggunakan ttukbaegi keramik putih, sementara rakyat kelas bawah menggunakan ttukbaegi dari tanah liat yang kasar.[1]

Ttukbaegi tidak cepat panas, tetapi sekali pana s bisa tahan dalam waktu lama, sehingga sup dan rebusan yang disajikan bisa tetap hangat.[2] Terdapat berbagai nama yang diberikan untuk ttukbaegi di daerah di Korea, begitu pula dengan bentuk dan ukurannya.[1] Di Korea tengah, ttukbaegi memiliki dasar dalam dengan sisi yang lurus vertikal. Diameter dasar lebih kecil daripada bagian perut. Di pesisir timur, ttukbaegi lebih dangkal dengan sisi yang bulat.

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e An Illustrated Guide to Korean Culture - 233 traditional key words. Seoul: Hakgojae Publishing Co. 2002. hlm. 194. ISBN 89-8546-98-1 Periksa nilai: length |isbn= (bantuan). 
  2. ^ (Inggris)Ttukbaegi-bulgogi[pranala nonaktif permanen], hansik. Akses:22-10-2011.