Tsundue Pema Lhamo

Ashi Tsundue Pema Lhamo (1886–1922) adalah Ratu pertama Bhutan.[2][3]

Tsundue Pema Lhamo
Sebelum menjadi Ratu, 1905
Druk Gyaltsuen
Periode17 Desember 1907 – April 1922
Penobatan17 Desember 1907
PendahuluTidak ada (Monarki turun temurun dibentuk)
PenerusPhuntsho Choden
Pema Dechen
Informasi pribadi
Kelahiran1886
Kurto Khoma
KematianApril 1922 (umur 35–36)
Istana Wangducholing, Bumthang
WangsaWangchuck (oleh pernikahan)
Nama lengkap
Maharani Tsundue Pema Lamo[1]
AyahKunzang Thinley
IbuSangay Drolma
Pasangan
(m. 1901)
AnakRaja Jigme Wangchuck
Pangerean Gyurme Dorji
Putri Kencho Wangmo
Pangeran Karma Thinley Lhundrub
AgamaBuddhisme

Kehidupan awal

sunting

Ashi Tsundue Pema Lhamo lahir pada tahun 1886 di Kurto Khoma, sebagai putri dari Kunzang Thinley, Dzongpon ke-18 dan ke-20 dari Thimphu, dan istrinya, Sangay Drolma, wanita bangsawan dari Kurto Khoma.[butuh rujukan]

Ayahnya, Kunzang Thinley, adalah sepupu pertama dari Druk Gyalpo yang Pertama, Ugyen Wangchuck (calon suaminya).

Ia hanya memiliki seorang saudara laki-laki, Ugyen Thinley Dorji (1906–1949), Gangteng Tulku ke-8.

Ia berasal dari silsilah Peling dan Nyö.

Pernikahan dan keluarga

sunting

Ia menikah, sebagai istri keempatnya, Gongsar[4] Ugyen Wangchuck. The wedding took place at Wangducholing Palace, Bumthang, in 1901. She was 15 years old.

Pada awalnya, ia dipanggil Maharani di negaranya.

Anak-anaknya dengan Druk Gyalpo yang pertama adalah:

  • Dasho N. Wangchuck (1903–meninggal pada saat masih bayi).[5]
  • YM Raja Kedua (Druk Gyalpo) Jigme Wangchuck (1905–1952).
  • YM Pangeran (Druk Gyalsey) Gyurme Dorji (1911–1933). Tidak menikah dan tidak memiliki keturunan.
  • YM Putri (Druk Gyalsem) Kencho Wangmo (1914–ca.1975). Menempuh pendidikan di Sekolah Istana Bumthang. Apelindung besar seni tradisional dan lembaga keagamaan, penulis lirik dan komposer lagu boedra. Ia menjadi biarawati Buddha pada akhir hidupnya, dan wafat di Biara Jangchubling.[6]
  • YM Pangeran (Druk Gyalsey) Karma Thinley Lhundrub (1917–1949), Dronyer. Meninggal tanpa menikah di Biara Jangchubling.

Ratu Bhutan

sunting

Tsundue Pema Lhamo, adalah Ratu Bhutan yang pertama, sangat setia pada agama Buddha dan merupakan satu-satunya wanita di distrik Bumthang yang pergelangan tangannya pas dengan gelang Yeshe Tsogyal.[7]

Ia meninggal pada April 1922 di Istana Wangducholing.

Referensi

sunting