Torantang adalah jenis sup (tang) yang terbuat dari umbi talas (toran; Colocasia esculenta).[1][2] Torantang bermanfaat untuk kesehatan karena dapat melancarkan fungsi pencernaan, oleh karena itu warga Seoul dan Gyeonggi menyajikannya pada hari raya Chuseok, ketika orang memakan hidangan lain dalam porsi besar.[1] Warga Yeongnam (Gyeongsang) menyajikan torantang untuk ritual upacara penghormatan leluhur. Selain itu, warga Jeolla pun memiliki torantang dalam menu masakan mereka.[1]

Tidak diketahui kapan awal mula tanaman talas diperkenalkan ke Korea.[1] Berdasarkan catatan dari zaman Dinasti Goryeo (918-1392), seperti Hyangyak gugeupbang (鄕藥救急方, Kompilasi Pengobatan Rakyat dan Obat-obatan Darurat, 1236), membuktikan bahwa talas telah dikonsumsi sejak zaman Dinasti Goryeo sebagai obat.[1]

Kegunaan toran

sunting

Selain dibuat sup, orang Korea juga membuat berbagai macam masakan dengan talas.[1] Tangkainya dapat dikeringkan dan dibuat masakan dengan cara dibumbui, atau dapat juga menjadi bahan masakan yukgaejang (sup daging sapi pedas) atau chueotang (sup ikan loach pedas).[1] Daunnya dapat dimakan atau digunakan sebagai pembungkus nasi atau daging.[1]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g h (Inggris)Enjoy Healthy Torantang during the Chuseok Holiday, Koreana. Diakses pada 9 September 2010.
  2. ^ (Inggris)Torantang[pranala nonaktif permanen], KBS. Diakses pada 9 September 2010.