Toksokariasis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing Toxocara canis atau Toxocara cati.

Toxocara canis

Hospes dan distribusi

sunting

Hospes atau inang dari cacing Toxocara adalah anjing (T. canis) dan kucing (T. cati). Pada manusia, cacing ini dapat hidup sebagai parasit dan disebut parasit pengembara, menyebabkan penyakit yang disebut visceral larva migrans (pengembaraan larva di jaringan tubuh).

Penyakit ini bersifat kosmopolit, ditemukan juga di Indonesia.

Morfologi

sunting
 
Telur Toxocara canis

Toxocara canis jantan berukuran 3,6-8,5 cm, betina sekitar 5,7-10 cm. Toxocara cati jantan sekitar 2,5-7,8 cm dan betina 2,5 - 14cm. Bentuknya mirip Ascaris lumbricoides.

Pada bagian kepala terdapat struktur seperti sayap yang disebut cephalic alae.

Siklus hidup

sunting

Siklus hidup pada anjing atau kucing serupa dengan siklus askariasis pada manusia. Pada manusia, larva tidak akan menjadi dewasa dan hanya mengembara di jaringan tubuh.

Patologi klinik

sunting

Pada manusia, visceral larva migrans secara umum menyebabkan demam, eosinofilia, dan hepatomegali.

Cara diagnosis

sunting

Cara diagnosis toksokariasis sulit karena cacing ini tidak menjadi dewasa, maka dari itu harus dilakukan tes immunologis atau biopsi jaringan.

Pengobatan

sunting

Pengobatan toksokariasis dapat dilakukan dengan dietil karbamasin dan tiabendazol.

Referensi

sunting
  1. Gandahusada, Srisasi, Prof. dr. 2006. Parasitologi Kedokteran. Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
  2. Padmasutra, Leshmana, dr. 2007. Catatan Kuliah:Toxocara canis et cati. Jakarta:Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya Jakarta.