Larva

Bentuk remaja dari hewan yang berbeda sebelum metamorfosis

Larva (Latin: larvae) adalah bentuk muda (juvenile) hewan yang perkembangannya melalui metamorfosis, seperti pada serangga dan amfibia. Bentuk larva dapat sangat berbeda dengan bentuk dewasanya, misalnya ulat dan kupu-kupu yang sangat berbeda bentuknya. Larva umumnya memiliki organ khusus yang tak terdapat pada bentuk dewasa dan juga tidak memiliki organ tertentu yang dimiliki pada bentuk dewasa. Suatu tahapan hidup disebut larva apabila dalam bentuk itu memiliki aktivitas yang tinggi (khususnya dalam bergerak dan mencari makanan).

Larva sejenis kupu-kupu.

Kelompok hewan yang memiliki tahap larva cukup luas, mencakup serangga, berbagai Porifera, ubur-ubur dan kerabatnya (Coelenterata), berbagai Crustacea, Echinodermata, dan amfibia. Beberapa ikan yang baru menetas dari telurnya juga disebut sebagai larva. Tidak semua serangga memiliki bentuk yang disebut larva, karena hanya mereka yang menempuh jalur metamorfosis penuh (holometabola) yang memiliki bentuk larva. Serangga yang hanya menjalani metamorfosis tidak penuh (hemimetabola) bentuk mudanya disebut nimfa (nympha).

Nama-nama khusus sunting

Pada beberapa spesies, larvanya dapat mencapai pubertas dan tidak berkembang lebih lanjut menjadi bentuk dewasa. Kasus ini ditemukan pada beberapa newt (sebangsa amfibi sejenis salamander). Bentuk ini disebut neotoni.

Dalam bahasa sehari-hari, bentuk larva dikenal dalam berbagai nama. Larva serangga kelompok kupu-kupu dan ngengat dikenal luas sebagai ulat. Larva lalat dan beberapa kumbang dikenal sebagai bernga (berenga) atau belatung, namun larva lalat buah yang biasa ditemukan pada buah disebut sebagai "ulat" (buah) walaupun secara fisik lebih merupakan bernga (karena tidak berkaki). Larva kumbang besar (terutama Scaraboidea) dikenal sebagai uret. Ulat kayu yang dimakan orang atau untuk pakan burung timangan disebut juga uret. Larva nyamuk disebut jentik. Undur-undur lebih dikenal orang karena larvanya membangun struktur mirip corong terbalik di tanah pasiran untuk menjebak mangsanya. Larva udang dan krustasea lainnya dikenal dalam tiga tahapan: nauplius, zoea, dan mysis. Larva katak dan kodok dikenal sebagai berudu.

Larva dari berbagai hewan memiliki nilai ekonomi, terutama digunakan sebagai bahan pakan untuk hewan yang dipelihara. Uret kayu dan ulat hongkong dijual orang sebagai pakan burung timangan. Larva hewan air dijual sebagai pakan ikan akuarium. Benur (benih udang), secara salah kaprah disebut sebagai larva udang, diperdagangkan untuk ditebar di kolam pembesaran.

Larva dalam pertanian sering kali merupakan bentuk yang merugikan secara ekonomi karena daya makannya yang tinggi. Berbagai macam ulat merupakan hama penting pada tanaman pertanian. Sejumlah larva lalat memakan atau menggerek daun, buah, serta titik tumbuh batang sehingga menurunkan hasil dan kualitas produk. Uret adalah hama yang sulit diatasi karena memakan akar tumbuhan dari bawah permukaan tanah dan memiliki kemampuan jelajah yang tinggi.