Tirah baring (bahasa Inggris: bed rest) adalah perawatan kedokteran yang melibatkan berbaringnya pasien di tempat tidur untuk suatu jangka yang sinambung. Perawatan ini diperlakukan untuk suatu penyakit atau kondisi medis tertentu. Tirah baring secara khusus dilaksanakan saat dipreskripsikan atau sesuai keinginan sendiri, dan jarang diperlakukan bagi pesakit yang sangat letih lemah atau yang sekarat.

Istilah tirah baring lebih sering mengacu pada jangka waktu berbaring diri di rumah, meskipun kebanyakan pasien di rumah sakit menghabiskan sebagian besar waktu mereka di tempat tidur rumah sakit; masih kerap kali pula dilaksanakan untuk pelbagai kondisi medis, walau tak pernah terbukti sebagai pengobatan yang ampuh untuk penyakit apa pun.[1] Tirah baring lazimnya berperan pada masa kehamilan sebagaimana memang dipreskripsikan bagi 20 persen dari wanita hamil di Amerika Serikat[2] kendati terdapat sejumlah data yang kian meningkat yang menunjukkan bahwa tirah baring itu berbahaya, sehingga menyebabkan beberapa pakar untuk mengemukakan perlakuannya sebagai "non-etis".[3][4][5]

Sejarah

sunting
 
The Invalid, lukisan oleh Louis Lang yang dipajang di Brooklyn Museum

Sebagai pengobatan, tirah baring tercantum dalam berbagai catatan kedokteran sejak dulu, yakni pemulihan berbaring (rest cure), atau pemulihan bertirah baring (bed rest cure), yang merupakan pengobatan abad ke-19 bagi bermacam-macam gangguan kejiwaan, khususnya histeria. "Menyerahkan diri untuk berbaring" dan menjadi "penyandang ketakwarasan" (invalid) selama waktu yang taktentu merupakan tindakan yang dapat diterima oleh budaya setempat untuk beberapa kemalangan hidup. Selain tirah baring, pesakit diasingkan dari semua hubungan kekeluargaan guna mengurangi kebergantungan pada orang lain. Satu-satunya orang yang dapat melihat pesakit adalah perawat yang memijat, memandikan, dan mengenakan pakaian mereka. Pesakit juga tidak diperbolehkan untuk menggunakan tangan mereka sama sekali. Jika ada kejadian yang parah, pengobatan dengan listrik (electrotherapy) dapat dilaksanakan. Makanan yang disajikan bagi pesakit biasanya terdiri dari produk susu yang berlemak (fatty dairy products) guna menyegarkan tubuh dengan tenaga baru. Pemulihan ini serta namanya diciptakan oleh Dr. Silas Weir Mitchell, dan hampir selalu dipreskripsikan bagi wanita, yang banyak di antara mereka menderita depresi, terutama depresi pasca-persalinan; walau sebenarnya tidak ampuh dan menyebabkan banyak yang menjadi gila ataupun mati. Pada pertengahan abad ke-20, tirah baring masih menjadi pengobatan utama khususnya untuk tekanan darah tinggi yang parah, dan masih diperlakukan untuk demam radang sendi dan radang otot jantung. Popularitas maupun persepsi mengenai kemanjuran metode ini telah berubah-ubah selama berabad-abad.

Indikasi

sunting

Tidak pernah ada kejadian yang membuktikan bahwa tirah baring ialah pengobatan yang ampuh.[1] Namun, tirah baring umumnya dipreskripsikan bagi pelbagai perkara berikut meskipun risikonya telah diketahui.

  • Bagi penderita nyeri akut pada tulang punggung atau sendi; misalnya, dalam hal sakit punggung, pembebasan ruas tulang punggung yang berkaitan dengan kenyerian tersebut akan mengurangi tekanan antar-cakram pada tulang belakang, dan mampu memberi kelegaan bagi mampat saraf tulang punggung. Jangka waktu yang dipreskripsikan untuk tirah baring beragam dan pandangan terhadapnya tak menentu.[6]
  • Tirah baring dipreskripsikan bagi beberapa komplikasi keibuan atau kejaninan akibat kehamilan, seperti kelahiran prematur, tekanan darah tinggi, leher rahim yang lemah, atau masalah tumbuhnya janin. Pada masa silam, tirah baring merupakan sesuatu yang lazim dipreskripsikan bagi kehamilan jenis apa pun, tetapi kini tidak lagi.[7]
  • Para wanita yang hamil dengan kembar dua atau lebih akan berisiko tinggi terhadap kelahiran prematur, pre-eklampsia, dan komplikasi kehamilan lainnya, jadi tirah baring masih sering dilakukan dalam kasus-kasus semacam itu. Sekitar 50 persen wanita hamil dengan kembar akan bertirah baring untuk setidaknya sebagian dari masa kehamilan mereka. Pengkajian terbaru menunjukkan bahwa tirah baring berkelanjutan saat hamil kembar (tirah baring tanpa adanya komplikasi) tidak meningkatkan kelancaran persalinan. Namun, tirah baring hampir selalu dipreskripsikan bagi wanita yang hamil kembar tiga atau lebih.
  • Penyakit jantung
  • Tirah baring merupakan salah satu cara penanganan dalam gangguan korea. Dalam keadaan yang ringan, penanganan ini mungkin cukup untuk menjadi pengobatan.[8]
  • Pirai akut, karena berjalan dini dapat memicu kekambuhan.[9]

Referensi

sunting
  1. ^ a b http://www.jfponline.com/Pages.asp?AID=2433
  2. ^ http://www.webmd.com/baby/guide/bed-rest-during-pregnancy
  3. ^ Allen C, Glasziou P, Del Mar C (1999). "Bed rest: a potentially harmful treatment needing more careful evaluation". Lancet. 354 (9186): 1229–33. doi:10.1016/S0140-6736(98)10063-6. PMID 10520630. RingkasanUniversity of Queensland News Online (October 9, 1999). 
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-16. Diakses tanggal 2013-07-17. 
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-04. Diakses tanggal 2013-07-17. 
  6. ^ Weiner, Richard (2002). Pain management: a practical guide for clinicians. Boca Raton: CRC Press. hlm. 741. ISBN 0-8493-0926-3. 
  7. ^ Bowers, Nancy (2001). "Bed Rest". The multiple pregnancy sourcebook: pregnancy and the first days with twins, triplets, and more. Chicago: Contemporary Books. ISBN 0-7373-0306-9. [halaman dibutuhkan]
  8. ^ NINDS Sydenham Chorea Information Page Diarsipkan 2010-07-22 di Wayback Machine. of the National Institute of Neurological Disorders and Stroke
  9. ^ Page 251 in: Elizabeth D Agabegi; Agabegi, Steven S. (2008). Step-Up to Medicine (Step-Up Series). Hagerstwon, MD: Lippincott Williams & Wilkins. ISBN 0-7817-7153-6.