Sendi (Inggris: joint) atau artikulasi (Inggris: articulation) merupakan hubungan antartulang di dalam tubuh yang membuat tulang-tulang dapat berfungsi sebagai suatu sistem rangka. Sistem muskuloskeletal (gabungan sistem otot dan rangka) pada hewan vertebrata (termasuk manusia) umumnya terdiri dari tulang, otot, dan sendi (dibantu oleh tendon, ligamen dan tulang rawan) yang memungkinkan hewan vetebrata untuk bergerak dan berpindah tempat dengan cepat. Sendi tulang sendiri menyatukan tulang-tulang yang ada sebagai sebuah sistem rangka yang utuh, sehingga memungkinkan terbentuknya pergerakan terbatas pada bagian-bagian tubuh dengan bantuan otot. Sendi\ terutama terdapat pada makhluk hidup berangka, seperti manusia dan hewan vertebrata.

Sendi
Diagram dari sendi sinovial tipikal
Rincian
SistemSistem muskuloskeletal
Articular system
Pengidentifikasi
Bahasa Latinarticulus,
junctura,
articulatio
MeSHD007596
TA98A03.0.00.000
TA21515
FMA7490
Daftar istilah anatomi

Struktur sunting

Berikut ini merupakan komponen-komponen yang umumnya berfungsi menunjang sendi agar dapat bergerak sebagaimana mestinya.

  • Kapsul sendi, adalah lapisan berserabut yang melapisi sendi. Di bagian dalam kapsula terdapat rongga.
  • Ligamen (ligamentum), adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut liat yang mengikat tulang satu dengan tulang lain pada sendi
  • Tulang rawan (kartilago) hialin, adalah jaringan tulang rawan yang menutupi kedua ujung tulang. Tulang rawan ini umumnya berada pada sendi untuk menjaga sendi dari benturan.
  • Cairan sinovial adalah cairan pelumas pada kapsul sendi.

Jenis sunting

Fungsi pergerakan sunting

Berdasarkan kemampuan untuk digerakkan, sendi dapat dibedakan menjadi tiga jenis.

Sinartrosis sunting

Sendi sinartrtosis adalah sendi yang sama sekali tidak memungkinkan untuk adanya pergerakan. Berdasarkan ciri-cirinya, sendi ini dapat dibedakan menjadi tiga:

  • Gomfosis, yaitu jenis sendi yang berbentuk seperti pasak kerucut yang ditancapkan dalam soket. Contohnya, sendi antara gigi dengan tulang maksila dan mandibula.
  • Sinostosis, yaitu jenis sendi yang kemudian mengalami osifikasi, sehingga kedua tulang tersebut menyatu menjadi satu tulang. Sinostosis dapat menjadi suatu peristiwa tubuh yang normal (mis. penyatuan lempeng epifisis menjadi garis epifisis) atau tidak normal (mis. sindaktili dan kraniosinostosis).
  • Sinkondrosis, yaitu jenis sendi yang dihubungkan oleh tulang rawan (kartilago) hialin. Sendi ini dapat bersifat sementara (termasuk sinostosis) ataupun permanen.

Amfiartrosis sunting

Sendi amfiartrosis adalah sendi yang memungkinkan adanya sedikit pergerakan. Sendi ini dapat terbagi menjadi dua:

  • Membran interoseus atau sindesmosis, yaitu lembaran jaringan ikat fibrosa yang mengikat dua buah tulang sejajar. Contohnya adalah sendi antara fibula dan tibia.
  • Simfisis, yaitu sendi yang dihubungkan oleh fibrokartilago (campuran antara jaringan ikat fibrosa dan jaringan kartilago dalam proporsi tertentu) dan tulang rawan hialin, membentuk cakram (diskus). Contohnya adalah sendi-sendi antarruas tulang belakang.

Diartrosis sunting

Sendi diartrosis adalah sendi yang memungkinkan terjadinya gerakan bebas terbatas. Sendi ini dapat dikelempokkan menjadi:

  • Sendi luncur atau sendi geser, yaitu sendi yang memungkinkan suatu tulang melakukan gerak meluncur atau menggeser pada bidang datar tulang lainnya. Contohnya adalah sendi-sendi antartulang pergelangan kaki.
  • Sendi engsel, yaitu sendi yang memungkinkan suatu tulang untuk melakukan gerakan satu arah pada bidang tulang lainnya. Contohnya adalah sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta.
  • Sendi putar : Sendi yang memungkinkan suatu tulang untuk melakukan gerakan berputar (rotasi) pada bidang sekeliling tulang lainnya. Contohnya adalah sendi antara tengkorak dengan tulang atlas.
  • Sendi gulung atau sendi kondiloid, yaitu sendi yang berbentuk seperti rongga elips yang menutupi telur, yang memungkinkan suatu tulang melakukan gerakan menyamping, maju-mundur, dan memutar terbatas. Contohnya adalah sendi-sendi antara tulang-tulang metakarpus dan tulang-tulang jari tangan.
  • Sendi pelana, yaitu sendi yang mampu melakukan gerakan menyamping dan maju-mundur, tetapi tidak dapat melakukan gerakan memutar. Contohnya adalah sendi antara tulang metakarpal dan tulang jari tangan pada ibu jari.
  • Sendi peluru, yaitu sendi yang berbentuk seperti rongga bundar yang menutupi bola, yang memungkinkan pergerakan ke segala macam arah (maju-mundur, menyamping, dan memutar bebas). Contohnya adalah sendi antara tulang lengan atas dengan tulang belikat.

Jenis jaringan sunting

Berdasarkan jenis jaringan pengikatnya, sendi dapat terbagi menjadi tiga:

  • Sendi fibrosa, yaitu sendi yang jaringan pengikatnya kaya akan serat-serat kolagen fibrosa.
  • Sendi kartilaginosa, yaitu sendi yang jaringan pengikatnya berupa tulang rawan hialin murni atau lapisan tulang rawan hialin dan fibrokartilago
  • Sendi sinovial, yaitu sendi yang terikat oleh rongga sinovial yang berisi cairan sinovial.

Pranala luar sunting