Tintin di Thailand

Tintin di Thailand (Bahasa Prancis: Tintin en Thaïlande, bahasa Inggris: Tintin in Thailand) adalah sebuah parodi dari serial buku komik Petualangan Tintin karya Hergé yang muncul tahun 1999. Buku ini ditulis dan dirancang untuk terlihat sebagai salah satu seri dalam buku-buku Tintin, tetapi berdasarkan atas ide cerita sang penulis sendiri. Buku ini dinyatakan telah menyalahi undang-undang hak cipta dan oleh karenanya dinyatakan ilegal.

Berkas:Tintin in thailand cover.jpg
Sampul buku Tintin di Thailand edisi Bahasa Inggris.

Rancangan sunting

Tintin di Thailand meniru gaya dan format buku-buku Tintin asli dengan beberapa perbedaan penting. Kecuali sampulnya, isi buku itu sepenuhnya dicetak dengan warna hitam-putih. Tokoh-tokoh dalam komik tersebut digambar meniru aslinya dengan cukup bagus, dan ditampilkan sebagai tokoh-tokoh yang bersifat lebih agresif, seperti menggunakan bahasa yang kasar dan jorok. Bud E. Weyser (parodi dari sebuah merek bir, Budweiser) ditulis sebagai penulisnya, dan terdapat sebuah halaman kata-kata pembuka dalam Bahasa Prancis.

Buku-buku komik ini dicetak di Thailand untuk kemudian diedarkan di Belgia. Diperkirakan buku ini telah ada di peredaran semenjak bulan Desember 1999. Ribuan cetakan buku ini dalam Bahasa Prancis dan Bahasa Inggris telah beredar di Thailand. Mutu buku cetakan Thailand belakangan diketahui lebih baik daripada buku cetakan Belgia.

Tindakan Hukum sunting

Pada bulan Februari 2001, Yayasan Hergé mendengar niat Bud E. Weyser untuk memasarkan buku Tintin di Thailand tersebut sebagai buku Petualangan Tintin yang hilang kepada beberapa distributor buku di Belgia. Kepolisian Belgia segera bertindak dengan melancarkan operasi penggerebekan dimana salah seorang petugasnya menyamar sebagai calon pembeli. Dua orang ditangkap di kota Tournai dalam kasus ini. Berikutnya seorang perancang buku di Antwerp juga ditangkap. Ketiga orang ini mengaku telah mencetak lebih dari 1.000 buku untuk dijual di Belgia, sementara 650 buku cetakan berhasil disita. Ketiga tersangka ini akhirnya dibebaskan dengan syarat.

Hingga bulan Juli 2007, buku-buku Tintin di Thailand masih bisa ditemukan di Bangkok. Yayasan Hergé terus menerus mengambil tindakan yang cepat agar cetakan buku tersebut yang telah diterbitkan di internet bisa dihilangkan.

Pranala luar sunting