Tiga Kerajaan Korea

periode dalam sejarah Korea (abad ke-1 SM – abad ke-7 M), ketika tiga kerajaan (Goguryeo, Baekje, dan Silla) berdiri bersamaan di semenanjung Korea

Tiga Kerajaan Korea (Bahasa Korea: 삼국시대; Hanja: 三國時代) mengacu pada tiga kerajaan Baekje (백제, 百濟), Silla (신라, 新羅) dan Goguryeo (고구려, 高句麗). Goguryeo kemudian dikenal sebagai Goryeo (고려, 高麗), yang menjadi asal dari nama modern Korea. Periode Tiga Kerajaan didefinisikan dari 57 SM hingga 668 M (tetapi ada sekitar 78 negara suku di wilayah selatan semenanjung Korea dan negara-negara yang relatif besar seperti Okjeo, Buyeo, dan Dongye di bagian utara dan Manchuria).

Tiga Kerajaan Korea
Peta Tiga Kerajaan Korea—Goguryeo, Baekje, dan Silla—pada abad kelima saat puncak ekspansi teritorial Goguryeo
Nama Korea
Hunminjeongeum
Hanja
Alih AksaraSamguk-sidae
McCune–ReischauerSamguk-sidae
Nama lain
Hunminjeongeum
Hanja
Alih AksaraSamguk-sigi
McCune–ReischauerSamguk-sigi

Tiga kerajaan menduduki seluruh Semenanjung Korea dan sekitar setengah dari Manchuria, yang terletak di Tiongkok dan Rusia saat ini.[1] Kerajaan Baekje dan Silla mendominasi bagian selatan Semenanjung Korea dan Tamna (Pulau Jeju), sedangkan Goguryeo menguasai Semenanjung Liaodong, Manchuria, dan bagian utara Semenanjung Korea. Baekje dan Goguryeo berbagi mitos pendiri yang kemungkinan berasal dari Buyeo.[2]

Pada abad ke-7 ketika bersekutu dengan Tiongkok di bawah dinasti Tang, Silla menyatukan Semenanjung Korea untuk pertama kalinya dalam sejarah Korea yang membentuk identitas nasional persatuan Korea untuk pertama kalinya. Setelah jatuhnya Baekje dan Goguryeo, dinasti Tang membentuk pemerintahan militer jangka pendek untuk mengelola sebagian semenanjung Korea. Namun, sebagai akibat dari Perang Silla-Tang (≈670–676), pasukan Silla mengusir tentara protektorat dari semenanjung pada tahun 676. Periode ini dikenal sebagai Silla Bersatu atau Silla Selanjutnya (668-935).

Selanjutnya, Go dari Balhae, mantan jendral Goguryeo, mendirikan Balhae di bekas wilayah Goguryeo setelah mengalahkan dinasti Tang pada pertempuran Tianmeling.

Periode sebelum pengembangan kerajaan secaa penuh terkadang disebut periode Proto-Tiga Kerajaan.

Sumber paling utama untuk periode ini termasuk Samguk sagi dan Samguk yusa dalam bahasa Korea dan bagian "Barbarian Timur" (東夷傳) dari Buku Wei (魏書) dari Catatan Sejarah Tiga Negara dalam bahasa Tionghoa.

Nama-nama sunting

Sejak abad ke-7, nama "Samhan" identik dengan Tiga Kerajaan Korea. Kata "Han" dalam nama Kekaisaran Korea Raya, Daehan Jeguk, dan Republik Korea (Korea Selatan), Daehan Minguk atau Hanguk menjadi referensi dari Tiga Kerajaan Korea.[3][4]

Berdasarkan Samsuk sagi dan Samsuk yusa, Silla menerapkan kebijakan nasional "Unifikasi Samhan" (삼한일통; 三韓一統) untuk menyatukan para pengungsi Baekje dan Goguryeo. Pada tahun 1982, sebuah batu peringatan yang berasal dari tahun 668 ditemukan di Cheongju yang bertuliskan: "Tiga Han telah disatukan dan wilayahnya telah diperluas."[3] Hingga periode Silla Bersatu, konsep Samhan sebagai konfederasi kuno dan Tiga Kerajaan Korea digabung.[3] Dalam sebuah surat yang dikirimkan ke seorang tutor kekaisaran dinasti Tang, Choe Chi-won menyamakan Byeonhan dengan Baekje, Jinhan dengan Silla, dan Mahan dengan Goguryeo.[4] Pada periode Goryeo, Samhan menjadi nama umum yang merujuk Korea secara keseluruhan.[3] Dalam Sepuluh Mandat untuk keturunannya, Wang Geon menyatakan bahwa dia telah menyatukan Tiga Han (Samhan), merujuk pada Tiga Kerajaan Korea.[3][4] Samhan menjadi nama umum untuk Korea selama periode Joseon dan secara luas direferensikan dalam Babad Dinasti Joseon.[3]

Di Tiongkok, Tiga Kerajaan Korea secara kolektif disebut Samhan sejak awal abad ke-7.[5] Penggunaan nama Samhan untuk menunjukkan Tiga Kerajaan Korea tersebar luas di dinasti Tang.[6] Goguryeo secara bergantian disebut Mahan oleh dinasti Tang yang dibuktikan oleh dokumen Tang yang menyebut jenderal Goguryeo sebagai "pemimpin Mahan" (마한추장; 馬韓酋長) pada tahun 645.[5] Pada tahun 651, Kaisar Gaozong dari Tang mengirim pesan kepada raja Baekje yang menyebut Tiga Kerajaan Korea sebagai Samhan.[3] Tulisan di nisan dari dinasti Tang, termasuk yang dimiliki oleh Baekje, Goguryeo, serta pengungsi dan migran Silla menyebut Tiga Kerajaan Korea sebagai "Samhan", khususnya Goguryeo.[6] Misalnya, tulisan di nisan Go Hyeon (고현; 高玄), seorang jendral dinasti Tang berasal dari Goguryeo yang meninggal pada tahun 690 menyebutnya sebagai "orang dari Liaodong Samhan" (요동 삼한인; 遼東 三韓人).[5] Dalam Babad Liao Byeonhan disamakan dengan Silla, Jinhan dengan Buyeo, dan Mahan dengan Goguryeo.[4]

Nama "Tiga Kerajaan" digunakan dalam judul-judul sejarah Korea Samguk sagi (abad ke-12) dan Samguk yusa (abad ke-13), dan tidak boleh dikacaukan dengan Tiga Kerajaan Cina.

Referensi sunting

  1. ^ Kotkin, Stephen; Wolff, David (2015-03-04). Rediscovering Russia in Asia: Siberia and the Russian Far East: Siberia and the Russian Far East (dalam bahasa Inggris). Routledge. ISBN 9781317461296. 
  2. ^ The National Folk Museum of Korea (South Korea) (2014). Encyclopedia of Korean Folk Literature: Encyclopedia of Korean Folklore and Traditional Culture Vol. III (dalam bahasa Inggris). 길잡이미디어. hlm. 41. ISBN 9788928900848. 
  3. ^ a b c d e f g 이기환 (30 August 2017). "[이기환의 흔적의 역사]국호논쟁의 전말…대한민국이냐 고려공화국이냐". 경향신문 (dalam bahasa Korea). The Kyunghyang Shinmun. Diakses tanggal 2 Juli 2018. 
  4. ^ a b c d 이덕일. "[이덕일 사랑] 대~한민국". 조선닷컴 (dalam bahasa Korea). Chosun Ilbo. Diakses tanggal 2 Juli 2018. 
  5. ^ a b c "고현묘지명(高玄墓誌銘)". 한국금석문 종합영상정보시스템. National Research Institute of Cultural Heritage. Diakses tanggal 10 September 2018. 
  6. ^ a b Deok-young, Kwon (2014). "An inquiry into the name of Three Kingdom(三國) inscribed on the epitaph of T'ang(唐) period". The Journal of Korean Ancient History (dalam bahasa Korea). 75: 105–137. ISSN 1226-6213. Diakses tanggal 2 Juli 2018. 

Lihat pula sunting