The Speed Sisters merupakan sebuah nama tim balap mobil asal Palestina dengan skuatnya yang semuanya beranggotakan wanita dan membalap di sirkuit-sirkuit balapan yang ada di Tepi Barat.[1][2]

The Speed Sisters
Kantor pusatTepi Barat, Palestina
Prinsipal timSuna Aweidah
PembalapMona Ennab, Sahar Jawabrah

Sejarah sunting

Tim balap ini pertama dibentuk pada tahun 2009 dengan dukungan dari Konsulat Inggris di Yerusalem.[3] Dikarenakan Konsulat Inggris juga menjadi sponsor untuk mobil yang dikendarai para pembalap, maka tim ini menempelkan bendera Britania disamping bendera Palestina di mobil mereka.[4] Karen McLuskie, seorang perwakilan konsulat Inggris yang juga menjadi kepala seksi sponsorship untuk tim balap ini di Palestina menyatakan bahwa ia yakin pada tahun 2011 akan menjadi tahunnya Speed Sisters. Mereka (tim Speed Sisters) akan menunjukan tajinya dan akan menarik minat banyak wanita Palestina lainnya untuk bergabung ke tim,”[5] Para pembalap wanita di tim ini berkompetisi secara reguler melawan para pembalap pria termasuk dalam acara Speed Test yang merupakan sebuah lomba balap yang digelar sejak tahun 2005.[1]

Kapten tim, Suna Aweidah, menggambarkan tim balap wanita ini sebagai "mimpi yang jadi nyata" meski dirinya juga mengakui bahwa keluarganya tidak menyukainya untuk turun di olahraga yang erat kaitannya dengan dunia laki-laki.[4] Anggota tim lainnya yaitu Mona Ennab menyebut dirinya bisa berbangga dengan statusnya yang menjadi "pembalap mobil wanita pertama dari Palestina."[2] Kepala Federasi Otomotif Palestina Khaled Khadoura menyebut para wanita di tim ini merupakan para penantang serius di arena balapan. Ia bangga bisa melihat para wanita Palestina memiliki ketertarikan untuk berlaga di arena balap dan berlatih keras agar bisa mewujudkan mimpi tersebut.[2] Salah satu member tim ini dikenal sebagai salah satu pembalap wanita tangguh dalam sejarah balapan di Palestina.[2]

Tim ini membuka stereotip lama terkait dunia otomotif yang didominasi pria. Salah satu anggota mereka yaitu Sahar Jawabrah menjadi pembalap wanita pertama di Palestina yang juga mengenakan busana Muslim hijab meski sempat ada kekhawatiran soal hijab yang juga ia pakai bersamaan dengan helm ketika akan mengemudikan mobil. Beberapa kalangan di Timur Tengah ada yang kurang senang dengan tampilnya tim ini, meski otomotif sudah dikenal luas oleh masyarakat sana, terkait status olahraga ini yang dianggap tidak mencerminkan dunia Islam. Sebagian lagi ada yang menyebut olahraga ini sebagai "haram", seorang warga di Ramallah sempat ditanya mengenai balap mobil dan menyebut olahraga ini kurang sesuai untuk budaya Palestina dan ia tidak akan mengizinkan istri, saudara atau bahkan anaknya untuk ikut balapan.[2]

Pada 2013, Anthony Bourdain dari CNN sempat menjajal mobil balap bersama the Speed Sisters yang kemudian dijadikan salah satu episode dalam serial Parts Unknown.[6]

Pada 2015, sebuah film dokumenter yang berjudul Speed Sisters dirilis untuk menjelaskan detail kru tim balap ini saat bekerja.[7]

Referensi sunting

  1. ^ a b "Car-racing Palestinian girls speed into record books with first all-women team", Diaa Hadid, June 26, 2010, AP story published on Fox News.
  2. ^ a b c d e Frenkel, Sheera (2 July 2010). "In The West Bank, Women With A Need For Speed". National Public Radio. Diakses tanggal 16 June 2015. 
  3. ^ Nelson Gilbet, Samuel; Simeonov, Lazar (13 October 2013). "Palestine's fast and furious females". Al Jazeera. Diakses tanggal 16 June 2015. 
  4. ^ a b Hollis, Leslie (26 July 2010). "Palestinian Women with a Need for Speed". Voice of America. Diakses tanggal 16 June 2015. 
  5. ^ Salameh, Razan (9 August 2010). "Women racers` cars not up to speed". Ma'an News Agency. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-15. Diakses tanggal 16 June 2015. 
  6. ^ "Jerusalem". Anthony Bourdain: Parts Unknown. Musim ke-2. Episode ke-1. 15 September 2013. CNN. Diakses tanggal 25 September 2016. 
  7. ^ Shabi, Rachel (15 June 2015). "Speed Sisters: meet the Middle East's female car-racing team". The Guardian. Diakses tanggal 16 June 2015.