The Dictator (film 2012)

The Dictator adalah sebuah film komedi Amerika Serikat tahun 2012[2] yang ditulis dan dibintangi oleh Sacha Baron Cohen. Ini adalah film keempat yang pemain utamanya diperankan Cohen. Film ini disutradarai Larry Charles, yang sebelumnya pernah menyutradarai mokumenter Borat dan Brüno. Cohen, yang berperan sebagai Laksamana Jenderal Aladeen, diktator Republik Wadiya yang sedang berkunjung ke Amerika Serikat, ditemani oleh Anna Faris, Ben Kingsley, Jason Mantzoukas, dan John C. Reilly.

The Dictator
Poster teatrikal
SutradaraLarry Charles
ProduserSacha Baron Cohen
Alec Berg
Jeff Schaffer
David Mandel
Anthony Hines
Scott Rudin
Ditulis olehSacha Baron Cohen
Alec Berg
Jeff Schaffer
David Mandel
PemeranSacha Baron Cohen
Anna Faris
Ben Kingsley
Penata musikErran Baron Cohen
SinematograferLawrence Sher
PenyuntingGreg Hayden
Eric Kissack
Perusahaan
produksi
DistributorParamount Pictures
Tanggal rilis
  • 16 Mei 2012 (2012-05-16)
[1]
Durasi83 menit
99 menit (Unrated cut)
NegaraAmerika Serikat[2]
BahasaInggris
Arab
Ibrani
Anggaran$65 juta[3]
Pendapatan
kotor
$177.547.352[3]

Sinopsis sunting

Selama bertahun-tahun, Republik Wadiya (terletak di Tanduk Afrika, menggantikan bangsa sebenarnya Eritrea) dipimpin oleh Laksamana Jenderal Haffaz Aladeen (Sacha Baron Cohen), seorang yang kekanak-kanakan, tirani, seksis, anti-Barat, dan antisemitis yang mengelilingi dirinya dengan pengawal perempuan, mensponsori al-Qaeda dan bekerja pada pengembangan senjata nuklir untuk menyerang Israel. Ia seorang yang sangat khas dengan jenggot lebatnya. Aladeen juga menolak untuk menjual ladang minyak negeri Wadiya demi melaksanakan pesan yang dibuat oleh ayahnya di ranjang kematiannya. Setelah Dewan Keamanan PBB memutuskan untuk campur tangan secara militer, Aladeen pun memutuskan ke Markas Besar PBB di New York.

Tak lama setelah tiba, Aladeen diculik oleh Clayton (John C. Reilly), pembunuh bayaran yang sebenarnya disewa oleh pamannya, Tamir (Ben Kingsley). Tamir kemudian mengganti Aladeen dengan seorang yang sangat mirip dengannya yang bernama Efawadh. Tamir bermaksud untuk memanipulasi penandatanganan dokumen nominal demokratisasi Wadiya agar dapat membuka ladang minyak negara itu untuk China dan lainnya untuk kepentingan asing. Aladeen berhasil lolos dari Clayton yang malah membunuh dirinya sendiri. Namun, sebelumnya Clayton berhasil mencukur habis jenggot Aladeen. Dengan demikian, tak ada orang yang tahu siapa Aladeen sebenarnya. Melihat berita kebakaran, Tamir berpikir Aladeen telah tewas.

Mengembara di New York, Aladeen pertemuan Zoey (Anna Faris), seorang aktivis hak asasi manusia yang menawarkan dia pekerjaan padanya. Aladeen menolak tawaran dan tanpa sengaja bertemu dengan Nadal (Jason Mantzoukas), mantan kepala program senjata nuklir Wadiya. Dulu semasa masih di Wadiya, Aladeen pernah memerintahkan eksekusi mati untuk Nadal karena menolak permintaan Aladeen. Aladeen mengikutinya ke sebuah kedai bernama “Little Wadiya” yang dihuni oleh pengungsi dari negaranya—yang sebetulnya orang yang pernah dieksekusi.

Karena perbuatan bodohnya, Aladeen pun dengan mudah dikenali orang-orang di Little Wadiya tersebut. Ia hampir dibunuh oleh mereka sampai akhirnya diselamatkan oleh Nadal. Nadal memberitahu Aladeen bahwa semua orang yang pernah dieksekusi Aladeen berada di Little Wadiya dan tidak dibunuh, karena sang algojo sangat anti padanya.

Aladeen pun meminta Nadal untuk membantunya meraih kembali posisinya sebagai pemimpin Wadiya. Nadal setuju untuk membantu Aladeen menggagalkan rencana Tamir dan mendapatkan kembali posisinya sebagai diktator ‘sah’, dengan syarat bahwa Aladeen membuatnya ketua program nuklir Wadiya lagi.

Aladeen pun akhirnya mau menerima tawaran pekerjaan Zoey, agar ia mendapatkan akses untuk ke hotel tempat rombongan dari Wadiya menginap. Aladeen yang mengaku bernama Alison Burgers ini menjadi lebih dekat dengan Zoey setelah dia menolak ajakan seksual dan mengajarkan kepadanya bagaimana masturbasi, dan akhirnya malah jatuh cinta. Demi Zoey, Aladeen mulai mengatur ulang toko milik Zoey menjadi terkoordinasi dengan baik. Zoey pun senang dengan kinerja Aladeen.

Namun, hubungan Aladeen dengan Zoey menjadi buruk setelah ia menyatakan cinta dan mengatakan bahwa ia sebenarnya adalah Aladeen sang diktator. Zoey pun menolak cinta Aladeen karena tidak bisa mencintai seorang pria yang begitu brutal untuk rakyatnya sendiri.

Aladeen patah hati dan ingin dibunuh diri sebelum akhirnya berhasil diselamatkan Nadal lagi dengan mengatakan bahwa ia adalah diktator terhebat yang pernah ada.

Setelah mendapatkan jenggot palsu, Aladeen pergi ke hotel dan meminta Efawadh—yang sebenarnya idiot—untuk segera pergi. Pada upacara penandatanganan, ia mengatakan bahwa Tamir seorang penipu di depan delegasi PBB. Penandatangan dokumen perubahan sistem demokrasi di Wadiya pun batal. Aladeen malah menlanjutkan dengan pidato berapi-api memuji kebajikan dari kediktatoran. Namun, setelah melihat Zoey di dalam ruangan, ia menyatakan cintanya dan mengetahui Zoey sangat berpandangan, bersumpah untuk demokrasi bagi negaranya dan membuka ladang minyak Wadiya untuk bisnis. Marah dengan Aladeen, Tamir berusaha untuk membunuh dia tetapi Efawadh melompat untuk melindungi Aladeen yang membut Efawadh tertembak.

Setahun kemudian, Wadiya melaksanakan pemilu demokratis untuk pertama kalinya, meskipun warga dipaksa mendukung Aladeen. Setelah itu, ia menikahi Zoey, tetapi terkejut ketika dia menghancurkan kaca dan mengungkapkan Zoey adalah seorang Yahudi. Padahal sepanjang film Aladeen ditampilkan bersumpah untuk “menghancurkan Israel”. Adegan selama kredit menunjukkan konvoi Aladeen ini, sekarang terdiri dari mobil ramah lingkungan, mengunjungi Nadal kembali. Kemudian Zoey mengungkapkan dalam sebuah wawancara televisi bahwa dia hamil tengah anak pertama. Aladeen menanggapi kabar itu dengan menanyakan apakah Zoey ingin memiliki anak laki-laki atau aborsi.[4]

Pemeran sunting

Musik sunting

Musik film ini digubah oleh Erran Baron Cohen. The Dictator - Music from the Motion Picture dirilis pada 8 Mei 2012 oleh Aladeen Records.

No.JudulPemainDurasi
1."The Next Episode"Aiwa, Mr Tibbz & Admiral General Aladeen2:43
2."Ila Nzour Nebra"Jalal Hamdaoui & Driver3:22
3."Habibi"Ali Hassan Kuban4:21
4."Everybody Hurts"MC Rai5:28
5."Wahrane Wahrane"Khaled4:43
6."9 to 5"Michelle J. Nasser2:41
7."Goulou L'Mama"Jalal Hamdaoui & Cheb Rayan4:01
8."The Song of Admiral General Sargeant Aladeen"Erran Baron Cohen feat. Omar Fadel2:56
9."Let's Get It On"Mohamed Amer1:57
10."Raoui"Souad Massi3:47
11."Money's On the Dresser"Erran Baron Cohen feat. Jules Brookes2:45
12."Our Beloved Leader"The Aladeenies2:01
13."Wala Ala Balo"Amr Diab5:09
Durasi total:40:45

Referensi sunting

  1. ^ Kaufman, Amy (April 9, 2012). "The Dictator moves off Dark Shadows release date". Los Angeles Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-01. Diakses tanggal April 10, 2012. 
  2. ^ a b Buchanan, Jason. "The Dictator". AllRovi. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-05. Diakses tanggal April 10, 2012. 
  3. ^ a b "The Dictator". Box Office Mojo. Diakses tanggal August 1, 2012. 
  4. ^ Admin. 2015. The Dictator. Kedai Putih.
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama nytimes-lim
  6. ^ a b c d "The Dictator (2012): Acting Credits". All Media Guide via The New York Times. 
  7. ^ Sneider, Jeff (April 28, 2011). "Kingsley joins Baron Cohen's 'Dictator'". Variety. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-06. Diakses tanggal 2013-03-07. 

Pranala luar sunting