Tembok Api Besar Tiongkok (dikenal dalam Inggris: Great Firewall of China, disingkat GFW) adalah kombinasi aksi legislatif dan teknologi yang diberlakukan oleh Republik Rakyat Tiongkok untuk mengatur Internet di dalam negeri. Perannya dalam penyensoran internet di Tiongkok adalah untuk memblokir akses ke situs-situs web asing terpilih dan untuk meredam lalu lintas internet lintas perbatasan .[1] Efeknya meliputi: akses terbatas ke sumber-sumber informasi asing, memblok alat-alat internet asing (seperti pencarian Google, Facebook), dan aplikasi peranti bergerak, dan mengharuskan perusahaan-perusahaan asing untuk mengikuti pengaturan dalam negeri.[2][3] Disamping penyensoran, GFW juga memiliki dampak pada pengembangan ekonomi internet dalam negeri di Tiongkok dengan menunjang perusahaan-perusahaan domestik [4] dan mengurangi keefektivan produk-produk dari perusahaan internet asing.[5]

Istilah Tembok Api Besar Tiongkok adalah sebuah lakuran dari tembok api dan Tembok Besar Tiongkok, dan pertama kali dicanangkan oleh Geremie Barmé pada 1997.[6][7]

Catatan sunting

Referensi sunting

  1. ^ Mozur, Paul (13 September 2015). "Baidu and CloudFlare Boost Users Over China's Great Firewall". The New York Times (dalam bahasa Inggris). 
  2. ^ Mozur, Paul; Goel, Vindu (5 October 2014). "To Reach China, LinkedIn Plays by Local Rules". The New York Times. 
  3. ^ Branigan, Tania (28 June 2012). "New York Times launches website in Chinese language". The Guardian. 
  4. ^ Denyer, Simon (23 May 2016). "China's scary lesson to the world: Censoring the Internet works". The Washington Post. Diakses tanggal 5 September 2017. 
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama WaPo2017
  6. ^ Lanfranco, Edward (September 9, 2005). "The China Yahoo! welcome: You've got Jail!". UPI (dalam bahasa Inggris). 
  7. ^ Barme, Geremie R.; Ye, Sang (6 January 1997). "The Great Firewall of China". Wired. Diakses tanggal 29 December 2015.