Telur dinosaurus adalah cangkang-cangkang organik dimana embrio dinosaurus berkembang. Saat jasad-jasad dinosaurus pertama yang terdokumentasi secara saintifik dideskripsikan di Inggris pada 1820an, dinosaurus dianggap dapat menghasilkan telur karena mereka adalah reptil.[1] Pada 1859, fosil telur dinosaurus yang terdokumentasi secara saintifik pertama ditemukan di Prancis oleh Jean-Jacques Poech, meskipun mereka salah mengira bahwa telur tersebut adalah telur-telur burung besar. Fosil telur dinosaurus pertama yang diakui secara saintifik ditemukan pada 1923 oleh kru American Museum of Natural History di Mongolia. Sejak itu, banyak situs penetasan baru ditemukan di seluruh dunia dan sistem klasifikasi berdasarkan pada struktur cangkang telur dikembangkan di Tiongkok sebelum secara bertahap berpadu di dunia Barat. Cangkang telur dinosaurus dapat dilakukan pada bagian ketebalan dan dilihat memakai mikroskop. Bagian dalam telur dinosaurus dapat dikaji memakai CAT scan atau secara bertahap mengupas cangkang tersebut memakai asam. Terkadang, telur tersebut berisi embrio di bagian dalam. Telur-telur dan embrio-embrio dinosaurus tertua yang diketahui berasal dari Massospondylus, yang hidup pada Zaman Jura Awal, sekitar 190 juta tahun lampau.[2][3]

Telur-telur dinosaurus yang terfosilisasi disimpan di Indroda Dinosaur and Fossil Park

Catatan kaki

sunting
  1. ^ "First Discoveries," Carpenter (1999); page 1.
  2. ^ Skinner, Justin."ROM Puts Oldest Dinosaur Eggs Ever Discovered on Display". insidetoronto.com. 6 Mei 2010.
  3. ^ Moskvitch, Katia. "Eggs with the Oldest Known Embryos of a Dinosaur Found". BBC News. November 12, 2010.

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting