Swadesi adalah istilah yang berasal dari India yang dipopulerkan oleh Mohandas Karamchand Gandhi, atau lebih dikenal dengan nama Mahatma Gandhi, bapak pergerakan nasional India. Kerap pula ditulis dengan Swadeshi (Bengali: স্বদেশী, Hindi: स्वदेशी). Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai mandiri atau menyitir istilah Soekarno, "Berdikari" (Berdiri Di atas Kaki sendiRi). Oleh Mahatma Gandhi, ia dimengerti sebagai inti atau jiwa dari Swaraj atau upaya mandiri. Dalam arti luas ia dimaknai sebagai rasa bangga memiliki bangsa sendiri atau nasionalisme.

Asal dan Arti Kata sunting

Kata Swadeshi merupakan turunan dari kata bahasa Sanskerta, Sandhi. Bisa juga dimaknai sebagai penggabungan dari dua kata dalam bahasa Sanskerta, Swa yang berarti "diri" atau "mandiri" atau "sendiri" dan Desh yang berarti "negara". Bila digabungkan, artinya menjadi "negara sendiri". Sebagai kata sifat, Swadeshi dapat berarti "dari negara sendiri".

Pergerakan Swadeshi sunting

Di India semasa penjajahan kolonialisme Inggris, Swadesi menjadi gerakan yang dilembagakan dalam sebuah organisasi. Bahkan gerakan ini merupakan salah satu yang tersukses sebelum era Gandhi. Bermula dari pemisahan negara bagian Bengal dari koloni Inggris pada 1905, gerakan ini terus membesar hingga tahun 1908. Para pemimpinnya antara lain Aurobindo Ghosh, Veer Savarkar, Lokmanya Bal Gangadhar Tilak, and Lala Lajpat Rai.

Pada masa Mahatma Gandhi, Swadeshi makin mendapatkan ruhnya ketika ia mendefinisikannya sebagai "panggilan bagi konsumen untuk waspada tehradap bahaya yang ditimbulkan dari mendukung industri mereka (asing atau penjajah) yang menghasilkan kemiskinan dan berbahaya bagi para pekerja dan manusia serta makhluk-makhluk lain.[1]."

Penggunaan Swadesi di Indonesia sunting

Nama Swadesi atau Swadeshi yang bermakna dalam dan berkonotasi nasionalisme serta perjuangan menginspirasi banyak pihak. Sehingga, tak jarang digunakan sebagai nama bagi organisasi atau perusahaan. Akan tetapi yang paling terkenal adalah dua Swadesi berikut:

  • Bank Swadesi. Bank swasta nasional yang dikenal sebagai bank devisa. Didirikan di Surabaya pada tahun 1968 sebagai bank lokal, kepemilikannya berubah pada tahun 1984 dan menjadi bank komersial. Pada tahun 2007, bank ini diakuisisi oleh Bank of India -salah satu bank tertua di India yang berdiri tahun 1906- dan menjadikan bank ini saham mayoritasnya dikuasai pihak luar negeri. Kini sudah listing di Bursa Efek Indonesia sehingga menyandang status Tbk (Terbuka).
  • Koran Swadesi. Koran nasional dengan pemberitaan utama di bidang politik. Terbit dari tahun 1970 dan tutup tahun 1999. Pernah menjadi media massa mingguan dengan oplah ketiga terbesar di Indonesia pada periode 1991-1993. Saat itu oplahnya mencapai 220.000 eksemplar per kali terbit.

Referensi sunting

  1. ^ Mahatma Gandhi, in conversation with Ramachandran, 10/11 October, 1924

Pranala luar sunting