Sumitomo Group

perusahaan asal Jepang

Sumitomo Group (Jepang: 住友グループ, Hepburn: Sumitomo Gurūpu) adalah salah satu keiretsu, atau grup bisnis terbesar di Jepang, yang didirikan oleh Masatomo Sumitomo sekitar tahun 1615.

Sumitomo Group
IndustriKonglomerat
Didirikan1615; 408 tahun lalu (1615)
Kantor
pusat
Tokyo, Jepang
Situs webwww.sumitomo.gr.jp/english

Sejarah sunting

Sumitomo Group memulai sejarahnya sebagai sebuah toko buku di Kyoto yang didirikan pada tahun 1615 oleh Masatomo Sumitomo, seorang mantan biarawan Buddha.[1] Sampai sekarang, manajemen grup ini tetap mematuhi "Aturan Pendiri", yang ditulis oleh Masatomo pada abad ke-17.[1]

Tembaga membuat perusahaan ini mulai terkenal. Berawal dari Riemon Soga, saudara ipar Masatomo Sumitomo, yang mempelajari metode pemurnian tembaga di Eropa. Pada tahun 1590, ia mendirikan sebuah bisnis pengolahan tembaga bernama Izumiya, yang secara harfiah berarti "toko mata air".[1] Metode ini, dengan penyempurnaan dari Riemon, memungkinkan ekstraksi perak dari bijih tembaga, suatu hal yang belum pernah dicapai oleh Jepang sebelumnya.[1]

Bisnis pengolahan tembaga yang dimulai di Kyoto, dipindah ke Osaka pada akhir abad ke-17.[1] Soga lalu menyerahkan kendali Sumitomo kepada anaknya, Tomomochi, yang kemudian berhasil mengubah perusahaan ini menjadi perusahaan dagang besar [2] selama Periode Edo.[3] Sumitomo pun mulai mengekspor tembaga,[4] mengimpor sutra,[4] dan menyediakan jasa keuangan.[5] Pada tahun 1691, pertambangan tembaga resmi ditambahkan ke dalam portofolio.[6][7][8]

 
Tanda Igeta

Restorasi Meiji memungkinkan Sumitomo untuk mengimpor dan menggunakan mesin dan teknik dari Eropa di tambangnya.[6] Sumitomo kemudian terus melebarkan sayap, dengan masuk ke bisnis industri mesin dan batu bara, serta kehutanan, perbankan, dan pergudangan,[6] menjadikannya sebuah zaibatsu,[3] atau konglomerasi bisnis.

Setelah Perang Dunia II, perusahaan-perusahaan zaibatsu asal Jepang, termasuk Sumitomo, dibubarkan oleh GHQ dan pemerintah Jepang.

Dengan perusahaan induknya dibubarkan, grup ini pun bereformasi menjadi sebuah keiretsu, yang diorganisasikan oleh The Sumitomo Bank (sekarang bernama Sumitomo Mitsui Banking Corporation) dan diikat menjadi satu dengan cara kepemilikan silang.

Saat ini, ada banyak perusahaan yang menggunakan nama "Sumitomo". Sebagian besar dikelola secara independen dan sahamnya terdaftar di TSE maupun bursa saham lain. Untuk beberapa perusahaan lain, nama "Sumitomo" semata-mata dipakai hanya untuk menunjukkan asal-usulnya, namun tidak lagi dianggap sebagai bagian dari Sumitomo Group.

Emblem sunting

Tanda berbentuk seperti berlian bernama igeta ini mirip seperti bingkai yang dipasang di atas sumur di Jepang pada zaman dahulu, dan merupakan logo perusahaan Izumiya milik Riemon Soga.[1]

Operasi sunting

Pada bulan Mei 2016, Sumitomo membeli 13% saham Tambang Morenci dari Freeport-McMoRan dengan harga $1 miliar tunai.[9]

Anggota dan Bekas Anggota Sumitomo Group sunting

Perusahaan Industri
Mazda Motor Corporation Otomotif
Mitsui Sumitomo Insurance Asuransi
NEC Corporation* Elektronik dan produk listrik
Nippon Sheet Glass Co Ltd Kaca
Osaka Titanium Technologies Co Ltd Produk titanium
Sumisho Computer Systems[10] Teknologi Informasi
Sumitomo Bakelite Co., Ltd. Kimia
Sumitomo Chemical* Kimia
Sumitomo Corporation* Perdagangan terintegrasi
Sumitomo Electric Bordnetze Pemasok suku cadang otomotif
Sumitomo Electric Industries, Ltd.* Elektronik dan produk listrik
Sumitomo Forestry Co., Ltd. Perkayuan dan perumahan
Sumitomo Heavy Industries* Permesinan, persenjataan, dan perkapalan
Sumitomo Life Asuransi
Nippon Steel* Baja
Sumitomo Metal Mining Co., Ltd.* Logam non-besi
Sumitomo Mitsui Financial Group* Keuangan
Sumitomo Mitsui Construction Konstruksi
Sumitomo Mitsui Trust Holdings* Keuangan
Sumitomo Osaka Cement* Semen
Sumitomo Precision Products Permesinan presisi
Sumitomo Realty & Development* Lahan yasan
Sumitomo Riko Bahan karet untuk kendaraan, pencetak, dan konstruksi
Sumitomo Rubber Industries Ban dan produk karet
The Sumitomo Warehouse Co., Ltd. Pergudangan

* Komponen Nikkei 225.

Referensi sunting

Pranala luar sunting