Sulaiman at-Tajir (bahasa Arab: سليمان التاجر Sulaiman sang saudagar) adalah seorang saudagar dan petualang Muslim abad ke-9, yang berasal dari Siraf (kini kota di Iran). Ia mengunjungi India dan Tiongkok serta menulis catatan perjalanannya sekitar tahun 850 M.

Selama kunjungannya di kota Kanton (saat ini Guangzhou), ia memperhatikan bahwa penguasa setempat menggunakan catatan sidik jari untuk menyimpan identitas dari para pengunjung asing, mengenakan pajak yang luar biasa tinggi untuk barang-barang impor, serta rute ke Tiongkok melalui laut adalah berbahaya karena adanya bajak laut dan seringnya turun hujan. Ia menyebutkan bahwa populasi Muslim lokal Guangzhou memiliki mesjid dan bazar sendiri. Komunitas tersebut juga memiliki Imam dan Hakim sendiri, yang ditunjuk oleh Kaisar Xuānzong dari Tang.[1] Sulaiman juga merupakan pengelana pertama dari Timur Tengah yg menuliskan soal keberadaan teh dari negri Tiongkok itu.[2] Ia juga mengamati teknik pembuatan porselen, sistem perlumbungan di Guangzhou, serta bagaimana pemerintahan kota menjalankan tugasnya.

Dengan membawa barang dagangan dari Tiongkok, ia kembali pulang dengan berlabuh di Basra, dan melanjutkan perjalanan ke Baghdad.

Referensi

sunting
  1. ^ Mohammed Khamouch (2005). Jewel of Chinese Muslim’s Heritage (PDF). FSTC Limited. 
  2. ^ Bin Abdullah, Abdul 'Aziz (1957). Mazhahir al-Hadharah al-Maghribiyyah. 1: 31. Fez: Dar as-Salma lit-Ta'lif wan-Nasyr wath-Thaba'ah wat-Tauzi'.