Stasiun Kamal
Stasiun Kamal (KML) adalah sebuah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Kamal, Kamal, Bangkalan, Jawa Timur. Dahulu, stasiun ini berperan sebagai salah satu stasiun utama di Pulau Madura yang melayani perjalanan kereta api ke berbagai jurusan. Stasiun ini berada dalam Wilayah Penjagaan Aset VIII Surabaya di bawah pengelolaan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Stasiun Kamal
| ||
---|---|---|
Lokasi |
| |
Koordinat | {{WikidataCoord}} – missing coordinate data | |
Operator | ||
Letak | ||
Layanan | - | |
Konstruksi | ||
Jenis struktur | Atas tanah | |
Informasi lain | ||
Kode stasiun |
| |
Sejarah | ||
Dibuka | 1898 | |
Ditutup | 1984-1987 | |
Perusahaan awal | Madoera Stoomtram Maatschappij | |
Lokasi pada peta | ||
Lua error in Modul:Mapframe at line 384: attempt to perform arithmetic on local 'lat_d' (a nil value). | ||
Sebagai stasiun besar di Madura, Stasiun Kamal dilengkapi dengan depo lokomotif dan bengkel untuk mendukung operasional kereta api di wilayah tersebut. Lokasinya cukup strategis, dengan akses langsung dari Jalan PJKA yang terhubung ke Jalan Raya Kamal–Kalianget. Di sekitar area stasiun, terdapat Kantor Pengusahaan Aset PT KAI wilayah Madura yang menempati bekas rumah dinas milik Madoera Stoomtram Maatschappij.
Sejarah
suntingStasiun ini dibuka pada tahun 1898 sebagai titik awal pembangunan jalur kereta api lintas Madura. Dibangun oleh Madoera Stoomtram Maatschappij, stasiun ini terintegrasi langsung dengan Pelabuhan Kamal sehingga para penumpang yang hendak melanjutkan perjalanan ke Jawa dapat langsung menggunakan kapal feri menuju Surabaya tanpa harus berjalan kaki jauh. Pembangunan terus dilanjut hingga pada tahun 1901 sampai di Kalianget.[3]
Pada tanggal 1 September 1913, dibangunlah shortcut jalur kereta api dari stasiun ini ke Stasiun Kwanyar, sehingga kereta dapat langsung menuju Stasiun Kwanyar tanpa harus melewati Stasiun Bangkalan.[4] Namun pada masa pendudukan Jepang jalur tersebut ditutup hanya sampai Stasiun Sukolilo setelah dari Stasiun Telang dibangun percabangan menuju Stasiun Sukolilo agar dapat tersambung ke Pamekasan, karena daerah Batuporon merupakan kawasan militer khusus yang dijaga ketat.[5] Karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur ini pada tahun 1984. Untuk menandai keberadaan stasiun tersebut, aset bangunan stasiun masih dipertahankan dan dikuasai oleh PT Kereta Api Indonesia.
Reaktivasi
suntingBerdasarkan Perpres No. 80 Tahun 2019, Jalur kereta api lintas Madura rencananya akan diaktifkan kembali guna mendukung pemerataan dan percepatan pembangunan di sekitar wilayah Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan). Reaktivasinya pun direncanakan dari Jembatan Suramadu hingga sampai Kabupaten Sumenep tidak sampai Kalianget dan tidak melewati Kecamatan Kota Bangkalan hingga Satasun Kamal di Kecamatan Kamal,Kabupaten Bangkalan.[6]
Galeri
sunting- Depo Lokomotif Kamal
-
Tampak luar bekas Depo Kamal di Banyuajuh, Kamal, Bangkalan. Dahulu, depo ini digunakan untuk perawatan lokomotif
-
Tampak luar bekas Depo Kamal sisi barat
-
Tampak luar Depo Kamal sisi selatan
-
Tampak dalam bekas Depo Kamal di Banyuajuh, Kamal, Bangkalan. Kini, bangunan tersebut digunakan untuk pengepulan besi tua, pengolahan kapur, dan lapangan futsal
Referensi
sunting- ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
- ^ S.M. Dengkeng-Sunito (1988). Inventaris van het archief van de NV Madoera Stoomtrammaatschappij, (1896) 1897-1973. Den Haag: Nationaal Archief. line feed character di
|title=
pada posisi 45 (bantuan) - ^ Indië: geïllustreerd tijdschrift voor Nederland en koloniën. 7. Cliché's en druk van Joh. Enschedê en Zonen. 1923.
- ^ "Bangunan Sejarah Yang Terlupakan". Madura Corner. Diakses tanggal 19 Januari 2018.
- ^ Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 80 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto, Surabaya – Sidoarjo – Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, Serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan
Stasiun sebelumnya | Lintas Kereta Api Indonesia | Stasiun berikutnya | ||
---|---|---|---|---|
Kamalpier Terminus
|
Lintas Madura Kamalpier–Kwanyar via Bangkalan Kamalpier–Kwanyar via Bangkalan
|
Trebung menuju Kwanyar
| ||
Lintas Madura Kamalpier–Kwanyar via Labang Kamalpier–Kwanyar via Labang
|
||||
Lintas Madura Kamalpier–Kwanyar via Batuporon Kamalpier–Kwanyar via Batuporon
|
Tanjung Jati (Kamal) menuju Kwanyar
|