Soloensis
SOLOENSIS adalah grup musik beraliran psychedelic rock yang berasal dari Solo atau Surakarta, Jawa Tengah. Soloensis terbentuk pada tahun 2008 dengan inspirasi dari manusia purba Homo Soloensis yang terlahir di pinggiran sungai Bengawan Solo adalah salah satu dari sekian makhluk purba yang sudah bisa berfikir nalar pada lingkungan sekelilingnya,dan juga pintar karena lingkungannya. Tercermin dalam mereka memenuhi kebutuhan hidup dengan memanfaatkan benda-benda disekelilingnya, menjadikan hal tersebut sebagai motivasi bagi band Soloensis yaitu pintar dan cerdas karena sekelilingnya. [1]
SOLOENSIS | |
---|---|
Asal | Surakarta |
Genre | Psychedelic Rock |
Tahun aktif | 2008-sekarang |
Anggota |
|
Sejarah
suntingSoloensis adalah hasil buah kesepakatan dari sepasang saudara bernama Gema Isyak Adam dan Pungkas Pinundi pada 2008. Awalnya Soloensis lebih banyak membawakan lagu dari band lain yang merupakan eksponen rock tahun 1970-an seperti Led Zeppelin hingga AC/DC. Hingga akhirnya Soloensis membuat lagu mereka sendiri dengan inspirasi yang dapat dibedah dalam dua dimensi, yaitu secara lirik berkiblat pada Koes Plus sedangkan untuk musikalitas Soloensis lebih memilih Led Zeppelin sebagai referensi.[2]
Album pertama Soloensis setelah 6 tahun berdiri bertajuk Self Titled dengan 6 lagu utama dan track tambahan seperti yang termuat dalam cover album. Keseluruhan lagu dalam album ini memiliki benang merah yang serupa, yaitu riff gitar yang bertenaga, tempo yang cepat, dan melodi-melodi tajam. Album kedua Soloensis bertajuk Berlapis pada tahun 2020 berhasil melengkapi kekurangannya pada album sebelumnya dengan menambahkan inspirasi dari Artic Monkeys hingga Tame Impala. [2]
Setelah berhasil dengan album yang bertajuk Berlapis pada 2020, Soloensis kemudian meluncurkan single yang berjudul Penggembala (2021), Gelandangan Kelas (2023), dan Terlampau Lelah (2024). Beberapa lagu Soloensis memang mengusung tema percintaan, akan tetapi tidak secara gamblang cinta antara sesama manusia, akan tetapi menyuguhkan lagu cinta dalam definisi yang lebih luas, baik antarsesama, lingkungan, maupun Tuhan. [3]
Soloensis beberapa kali mengalami perubahan personil di kala itu, Soloensis kini adalah Faisal Ismunandar (drum), Pungkas Pinundi (bass), Alvi Rukmana (gitar), Gema Isyak (vocal, gitar). Seolah olah manusia purba kali bengawan hidup kembali dan membentuk unit/grup Band dengan nama panggung “Soloensis Purba Millenials”, seperti lahir kembali dan berulah dalam wujud millennial. [4]
Diskografi
suntingAlbum Self Titled
- Rock 'N' Roll Syndrome
- Kid's Words When They Taste Smoke
- Process
- Brand
- Tak Lagi Sejati
- Youth
- Renovasi Dini (Bonus Track)
- Sederhana Saja (Bonus Track)
Album Berlapis
- Kalah menang
- Enak Jaman Siapa
- Mabok Halusinasi
- Nyalakan Rayakan
- Jalan Tengah
- Yakin
- Main Ke Masa Silam
- Bertemu Semestinya
- Hari Pagi
- Youth II (feat. Asteriska & Said Abdullah )
Single
- Penggembala (2021)
- Gelandangan Kelas (2023)
- Terlampau Lelah (2024)
Referensi
sunting- ^ "SOLOENSIS | Profil Band Indie". www.dcdc.id. Diakses tanggal 2024-10-02.
- ^ a b Irfani, Faisal (2020-04-18). "Nyawa Rock Soloensis". tirto.id. Diakses tanggal 2024-10-02.
- ^ Yuniati/JIBI/Solopos, Ika (2014-01-02WIB20:45:29+00:00). "BAND INDIE LABEL : Soloensis Siapkan Album Perdana". Espos Indonesia. Diakses tanggal 2024-10-02.
- ^ Team, Superlive Tech. "Lapisan Distorsi di Debut Soloensis, 'Berlapis'". superlive.id. Diakses tanggal 2024-10-02.
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada Oktober 2024. |