Skuadron Udara ke-65 (Angkatan Darat Kekaisaran Jepang)

dari Angkatan Darat Kekaisaran Jepang

Skuadron Udara ke-65 (第六五飛行戦隊, Dai-roku-jū-go-hikō sentai) adalah salah satu grup udara dari Angkatan Darat Kekaisaran Jepang yang terlibat dalam Perang Dunia II.

Latar belakang

sunting

Skuadron ke-65 (Tsūshōgō / Kode Unit: 靖9104) awalnya adalah sebuah unit untuk pengeboman ringan yang dibentuk di Hoeryong pada tahun 1943 dan merupakan pecahan dari Skuadron Udara ke-9. Tetapi nantinya mereka menjadi unit serbu darat.

Masa dinas

sunting

Setahun setelah memenangkan Insiden Nomonhan, Skuadron ke-65 dikirim ke Manchuria untuk melawan front Tiongkok. Selama masa ini, mereka menunggangi pesawat pengebom ringan Tipe 99 bermesin ganda untuk menyerang kapal permukaan dan kapal selam.

Tahun 1945, Skuadron ke-65 dikirim ke Filipina, tepatnya ke Leyte, tetapi, mereka mengalami kekalahan berat dan terpaksa mundur. Mereka pun kembali ke Hokota, Ibaraki untuk beristirahat, lalu ke Haramachi, Fukushima untuk menggantikan pesawat yang rusak dan kru yang tewas.

Hayabusa

sunting

Karena adanya penundaan pengembangan Kawasaki Ki-102, unit ini akhirnya memilih Hayabusa sebagai tunggangan mereka. Walaupun spesifikasinya tidak sebagus Ki-102, pesawat ini justru meningkatkan moral mereka:

  • Karena hanya skuadron ini yang menggunakan Hayabusa, sehingga mereka merasa spesial.
  • Mereka juga menyukai kursi tunggal, sehingga mereka merasa lebih sigap saat hal yang tak diinginkan terjadi.

Lainnya

sunting

Para insinyur perawatan di Skuadron ke-65 berhasil mengembangkan sebuah perangkat penyebaran sekam untuk membantu para pilot menghindari tembakan anti pesawat yang dipandu radar. Sekam ini dilepaskan dengan menarik tali di kokpit dan sekam pun menyebar dengan bantuan angin. Mereka juga dapat memperbaiki tangki pendorong yang berukuran besar dan menambah lampu untuk membantu pilot saat terbang pada malam hari.

Walaupun bukan sebuah Skuadron Serbu Spesial, pemimpin skuadron ini awalnya dan seharusnya menjadi instruktur di area tersebut. Lambang dari skuadron ini adalah "Gunung Fuji" dan terletak di ekor pesawat.

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting