Skadron Udara 45 (atau Skadud 45/Setia Berbakti) merupakan Skadron angkut khusus VIP/VVIP yang dalam operasionalnya menggunakan pesawat jenis Helikopter/rotary wing. Berada di bawah Wing Udara 1, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur yang menyelenggarakan pembinaan dan penyiapan satuan dijajarannya. Berdasarkan pertimbangan dan kebijakan pimpinan TNI, telah disetujui dan disahkan bersama pembentukan Skadron 45 Helikopter VIP/VVIP yang berkedudukan di Lanud Halim Perdanakusuma dengan Peraturan Panglima TNI Nomor: Perpang/19/III/2011 tentang Persetujuan dan Pengesahan Pembentukan Skadron 45 Helikopter VIP/VVIP. Selanjutnya ditindaklanjuti dengan Peraturan KASAU Nomor: Perkasau/44/VI/2011 tentang pembentukan Skadron Udara 45. Hal ini disambut dengan antusias oleh segenap insan TNI Angkatan Udara dengan ditandai peresmian oleh KASAU Marsekal TNI Imam Sufaat pada tanggal 11 November 2011 di hanggar yang juga baru didirikan ini bersamaan dengan peresmian Skadud 45, dilantik Letkol Pnb Muzafar sebagai Komandan Skadron Udara 45 yang pertama. Akhirnya diresmikanlah satu lagi skadron udara yang mendukung pelaksanaan tugas-tugas Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma.[1]

Skadron Udara 45/VIP
Lanud Halim Perdanakusuma
Dibentuk11 November 2011
NegaraIndonesia Indonesia
Cabang TNI Angkatan Udara
Tipe unitSatuan Udara Angkut Khusus VIP/VVIP
Bagian dariWing Udara 1
MarkasLanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur
MotoSwandana Ahingani
Ulang tahun11 November
PeralatanNAS-332 Super Puma
Situs webwww.tni-au.mil.id

Skadron Udara 45 pemeliharaannya dibawa Sekneg sunting

Keunikan tersendiri dari Skadron Udara 45[2] dibandingkan dengan Skadron Udara lainnya. Bahwa secara keseluruhan pemeliharaannya berada di bawah penanganan Kementerian Sekretariat Negara Indonesia bahkan pengoperasian pesawat di bawah koordinasi Sekretariat Militer Presiden RI. Skadron udara ini hanya khusus digunakan untuk Presiden maupun Wakil Presiden saat mengadakan kunjungan kerja di daerah-daerah di pelosok Indonesia yang terkenal sebagai Negara kepulauan di bentangan garis khatulistiwa ini. Secara garis besarnya, sebelum kedatangan RI 1 maupun RI2, daerah disurvei terlebih dahulu oleh Paspampres sedangkan di Lanud oleh anggota Base-Ops Lanud untuk keamanan lokasi pendaratan. Ini merupakan program tetap yang senantiasa dilakukan menyambut kedatangan pejabat Negara. Untuk meyakinkan tempat tersebut aman bagi pendaratan. H-2 dilakukan tes pendaratan oleh Helikopter, sehingga H-1 daerah tersebut steril dan aman untuk didarati pesawat Helikopter yang membawa Kepala Negara dan pejabat setingkat. Disamping itu, masih banyak lainnya tugas-tugas yang dilakukan oleh Skadron Udara 45, selain melaksanakan operasi dukungan udara namun juga dalam keadaan darurat melaksanakan SAR (Search and Rescue) terbatas.

Komandan sunting

  1. Letkol Pnb Muzafar, S.Sos., M.M. (2011-2013)
  2. Letkol Pnb Juli Heryanto Ginting, S.Sos. (2013-2014)
  3. Letkol Pnb Abram Robert Argomeru Tumanduk, S.Sos. (2014-2015)
  4. Letkol Pnb Adi Setio Nugroho (2015-2017)
  5. Letkol Pnb Zulfikri Arief Purba, S.Sos. (2017-2018)
  6. Letkol Pnb Dwi Pantinovan, M.Han. (2018-2019)
  7. Letkol Pnb Yosep Frits Dehaan, S.Tr.(Han). (2019-2020)
  8. Letkol Pnb Aulia Satria, S.E., M.Tr.(Han). (2020-2021)
  9. Letkol Pnb Pontianus Agung Hendarto, S.T., M.I.Pol. (2021-2022)
  10. Letkol Pnb Nugroho Purbo, M.Han. (2022-Sekarang)

Referensi sunting