Silabogram adalah tanda yang digunakan untuk menuliskan suku kata (atau mora). Istilah ini lebih sering digunakan dalam konteks sistem tulis atau aksara yang ditata menurut beberapa prinsip. Sistem tulis yang menggunakan silabogram disebut silabarium atau aksara silabis.

Silabogram dalam Katakana, suatu aksara silabis dari Jepang.

Silabogram-silabogram dalam Aksara Maya sering kali berbentuk susunan bunyi V (vokal) atau KV (konsonan-vokal). Ada sekitar 83 silabogram yang diketahui. Ada pula silabogram-silabogram untuk susunan bunyi KVK. Dua contoh silabarium masa kini yang sebagian besar terdiri atas silabogram-silabogram bersusunan bunyi KV adalah aksara-aksara Kana Jepang, katakana dan hiragana, yang digunakan untuk mewakili bunyi-bunyi yang sama untuk keperluan yang berbeda. Silabogram cenderung tidak digunakan untuk bahasa-bahasa dengan suku-suku kata bersusunan bunyi rumit: sebagai contoh, fonotaktik bahasa Inggris yang memungkinkan adanya suku-suku kata bersusunan bunyi rumit seperti KKKVKKKK (misalnya /ˈstrɛŋkθs/ strengths), menghasilkan beribu-ribu suku kata yang dapat dibentuk dan akan sangat pelik jadinya jika ditulis dengan menggunakan silabogram.[1]

Jenis-jenis tata tulis yang menggunakan silabogram

sunting

Rujukan

sunting
  1. ^ Chris Barker. "How many syllables does English have?". New York University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-22. Diakses tanggal 2017-08-24.