Sepatu Areni-1 adalah sepatu kulit berusia 5,500 tahun yang ditemukan pada tahun 2008 dalam kondisi yang sangat baik di gua Areni-1 yang terletak di Vayots Dzor provinsi Armenia.[1] Sepatu ini merupakan sepatu kulit tertua dari sepatu kulit yang ada di dunia, sejauh yang diketahui oleh para peneliti modern. Penemuan tersebut dilakukan oleh tim internasional yang diketuai oleh Boris Gasparyan, seorang arkeolog dari Institut Arkeologi dan Etnografi dari akademi sains nasional Armenia (the National Academy of Sciences of Armenia), dengan dibantu rekan direktur Ron Pinhasi dari Universitas College Cork, Irlandia, dan Gregory Areshian dari UCLA.[2]

Sepatu Areni-1
Lokasi sekarangMuseum Sejarah Armenia

Penemuan sunting

Adalah Diana Zardaryan, seorang mahasiswa pascasarjana yang berasal dari Armenia yang telah menemukan sepatu kulit Areni-1 dalam kegiatan penggalian yang diadakan oleh tim gabungan arkeolog dari Armenia, Irlandia, dan Amerika Serikat tersebut.[3] Sepatu itu ditemukan dalam keadaan terbalik di dasar lubang yang dangkal, bulat, dan terplester, dengan ukuran kedalaman 45 cm (18 in) serta lebar 44–48 cm (17–19 in), di bawah mangkuk keramik rusak dari zaman tembaga (chalcolithic) yang berada dalam keadaan terjungkir balik.[4] Sebuah pot rusak dan tanduk kambing juga ditemukan di dekatnya. Penggalian di area yang sama juga berhasil menemukan situs pembuatan anggur tertua di dunia.[5]

Penelitian ini didanai oleh masyarakat geografis nasional (National Geographic Society), yayasan Chitjian (Chitjian Foundation), yayasan Gfoeller (Gfoeller Foundation), yayasan keluarga Steinmetz (the Steinmetz Family Foundation), yayasan Boochever (Boochever Foundation), dan Institut Arkeologi Cotsen UCLA (Cotsen Institute of Archaeology).[6] Hasil mengenai penemuan tim ini dipublikasikan pada 9 Juni 2010, dalam jurnal bernama PLoS ONE.

Analisis sunting

Sepatu Areni-1 ditemukan dalam kondisi yang hampir sempurna akibat hawa sejuk dan kering di dalam gua serta akibat adanya lapisan kotoran domba yang tebal yang menyelimuti sepatu sehingga berfungsi sebagai segel. Wadah besar yang ditemukan di dalam gua yang sama, ditemukan menyimpan beberapa butir gandum yang diawetkan, jelai/jewawut, aprikot, dan beberapa tanaman lain yang dapat dimakan. Di dalam sepatu terdapat rumput. Arkeolog tidak yakin apakah rumput tersebut digunakan sebagai bahan insulasi untuk menjaga kaki tetap hangat, atau digunakan untuk menjaga bentuk sepatu pada saat sepatu tidak digunakan. Ketua tim arkeolog Ron Pinhasi juga tidak dapat memastikan apakah sepatu itu milik seorang pria atau seorang wanita dikarenakan ukurannya yang kecil, kira-kira berukuran 7 untuk wanita di Amerika dan Kanada, ukuran 37 Eropa, atau ukuran 6 UK. Ia menyatakan bahwa sepatu dengan ukuran tersebut juga bisa sesuai untuk ukuran pria pada masa itu. Tali sepatu pada sepatu tersebut juga tersimpan dengan baik.

Kesamaan besar terdapat dalam teknik pembuatan dan gaya sepatu kulit yang ditemukan di seluruh Eropa dan sepatu yang ditemukan di gua Areni-1 tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa sepatu jenis ini telah dipakai selama ribuan tahun dalam lingkungan geografis yang luas, pada berbagai wilayah. Berdasarkan pendapat Pinhasi, sepatu Areni-1 terlihat mirip dengan pampooties, model sepatu yang dikenakan di pulau Aran, Irlandia, hingga tahun 1950-an.[7] Sepatu Areni-1 ini juga sangat mirip dengan sepatu tradisional dari Balkan yang masih dapat dilihat hingga hari ini di festival, yang dikenal dengan Opanci (Opanke).[8]

Ketika pada sebagian bahan dari sepatu Areni-1 itu dilakukan uji radiokarbon dari dua laboratorium di Oxford dan California untuk mengetahui usianya, didapatkan bahwa sepatu itu berasal dari masa 3,500 SM. Waktu tersebut beberapa ratus tahun lebih tua dari waktu yang ditunjukkan oleh sepatu kulit yang ditemukan pada Ötzi manusia es, 400 tahun lebih tua dari yang ditemukan di Stonehenge, serta 1,000 tahun lebih tua dari yang ditemukan di Piramida Agung Giza.[9]

Setelah dirawat untuk pelestarian, sepatu Areni-1 akan ditampilkan di Museum Sejarah Armenia.[10]

Lihat juga sunting

Referensi sunting

  1. ^ Dindar, Shereen (June 9, 2010). "World's Oldest Leather Shoe Found—Stunningly Preserved". National Post. Canada. Retrieved June 11, 2010.
  2. ^ Bruce Bower (July 3, 2010). "Ancient shoe steps out of cave and into limelight". Science News. Retrieved September 8, 2010.
  3. ^ Oldest Leather Shoe A ‘Dream’ Find For Armenian Scientist, Armenia Liberty (RFE/RL), June 12, 2010.
  4. ^ Pinhasi, Ron; Gasparian, Boris; Areshian, Gregory; Zardaryan, Diana; Smith, Alexia; Bar-Oz, Guy; Higham, Thomas (June 9, 2010). "First Direct Evidence of Chalcolithic Footwear from the Near Eastern Highlands". PloS ONE. Diakses tanggal June 9, 2010. 
  5. ^ "'Oldest known wine-making facility' found in Armenia". BBC. January 11, 2011. Diakses tanggal January 11, 2011. 
  6. ^ "Oldest Leather Shoe Steps Out After 5,500 Years". Huffington Post. 
  7. ^ "5,500-year leather mocassin world's oldest shoe". AFP. June 10, 2010. Diakses tanggal June 12, 2010. 
  8. ^ National Geographic: World's Oldest Leather Shoe Found—Stunningly Preserved
  9. ^ "What's Older Than the Pyramids and Smells Worse Than a Mummy?". Fox News. June 9, 2010. Diakses tanggal June 9, 2010. 
  10. ^ Gevorgyan, Siranuysh (June 14, 2010). "Do You Have that in a Size 38?: World's oldest shoe to go on display in Yerevan". ArmeniaNow.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-10-23. Diakses tanggal June 14, 2010.