Sejarah pakaian, penggunaan pakaian secara khusus merupakan ciri masyarakat kebanyakan manusia. Tidak diketahui kapan awal manusia memakai pakaian tapi pakar antropologi percaya bahwa kulit binatang dan kulit pepohonan sebagai bahan pakaian dengan penutup sebagai perlindungan dari cuaca dingin, suhu panas dan hujan terutama saat manusia berimigrasi atau berpindah ke iklim yang baru. Pakaian dan tekstil sangat penting dalam sejarah manusia dan mencerminkan bahan yang telah digunakan. Signifikansi sosial dari produk jadi mencerminkan budaya mereka. Pakaian mulai muncul pada kehidupan manusia sejak ratusan ribu tahun yang lalu.[1] Dari beberapa penemuan salah satu penemuan benda-benda yang digunakan untuk membuat baju yaitu jarum jahit yang diyakini milik budaya Solutrean yang ada di Prancis dari 19.000 SM hingga 15.000 SM. Lalu ditemukannya alat tenun pertama di Dolni Vestonice, Republik Ceko. Setelah mengenal tradisi menenun, manusia mulai memanfaatkan benang yang dipintal dari kapas, bulu domba, atau ulat sutera untuk dijadikan kain sebagai bahan dasar pakaian. Dari zaman kuno sampai sekarang, mereka memiliki pandangan masing-masing tentang berpakaian sendiri menurut kebudayaan mereka. Setiap bangsa mengenal tradisi berpakaian pada masa yang berbeda sesuai dengan kebudayaan masing-masing. Jauh sebelum memasuki abad Masehi, bangsa Mesir, Persia, Yunani, dan Romawi sudah mengenal tradisi berpakaian. Sekitar 2000 Sebelum Masehi (SM), pakaian mulai dibuat dengan cara ditenun. Saat itu, bangsa Mesir sudah menenun kain linen. Pada era Persia Kuno, wanita sudah menggunakan celana panjang. Sekitar 200 SM, bangsa Romawi mulai mengenakan kain linen (seperti kaus). Manusia di Nusantara sendiri mengenal tradisi berpakaian sejak Zaman Batu Muda (Neolitikum).[2]

Referensi sunting

  1. ^ "Sejarah Pakaian Manusia Dan Perkembangan Dari Masa Ke Masa". Galeri Konveksi 51. 2017-01-06. Diakses tanggal 2017-12-12. 
  2. ^ NAME, YOUR. "Sejarah Pakaian". penuhwawasannya.blogspot.co.id. Diakses tanggal 2017-12-13.