Sejarah diplomatik

Sejarah diplomatik menurut pandangan Eropa di pertengahan mengartikan bahwa diplomat adalah malaikat, atau utusan suci. Dalam budaya kuno diyakini jika wanita diyakini menjadi subjek yang penting untuk merundikan perdamaian. Pengetahuan terbesar tentang diplomasi awal berasal dari budaya Timur Dekat, Mediterania, Tiongkok, dan India. Para sejarawan telah menemukan catatan perjanjian antara negara-negara kota Mesopotamia yang dimulai sekitar tahun 2850 SM, yang berarti peradaban terlibat dalam diplomasi selama berabad-abad. Pada saat yang sama Akkadia (Babilonia) menjadi bahasa diplomasi pertama, bahasa internasional Timur Tengah hingga digantikan oleh bahasa Aram. Akkadian adalah bahasa Semit yang digunakan di Mesopotamia kuno, khususnya di kalangan Asiria dan Babilonia.

Sejarah diplomatik di berbagai negara sunting

Sejarah diplomasi di India, tradisi diplomatik kuno India dijelaskan dalam Arthashastra, salah satu buku tertua tentang ilmu politik dan administrasi dalam sastra Sansekerta, yang ditulis oleh negarawan brilian Kautilya. Konstitusi yang sangat realistis yang dikodifikasikan dalam Arthashastra menyatakan bahwa ada 3 kelas diplomat di India. Pertama, penguasa penuh, utusan yang dipercayakan dengan satu masalah atau misi, dan merupakan utusan kerajaan. Kedua, agen konsuler yang diberi tugas untuk mengelola hubungan dan transaksi komersial. Ketiga, mata-mata. Orang yang bertanggung jawab atas pengumpulan informasi, dan dipercaya untuk tindakan dan hal-hal yang bersifat rahasia.

Sejarah diplomasi Romawi, diplomasi ini mewarisi sistem politik yang dibentuk orang Yunani yang disesuaikan dengan tugas administrasi kekaisaran. Kerajaan-kerajaan pada abad ini sering kali bernegosiasi dengan perwakilan wilayah yang ditaklukkan, dan penguasa terkadang memberi mereka otonomi melalui perjanjian diplomatik. Perjanjian dengan negara lain dibuat sesuai dengan hukum internasional Yunani. Di bawah Kekaisaran, kaisar Romawi memiliki kekuasaan untuk membuat keputusan penting dalam urusan luar negeri. Utusan/diplomat diterima dengan upacara dan bermartabat, dan stafnya diberikan kekebalan hukum. Utusan Romawi dikirim ke luar negeri dengan instruksi tertulis dari pemerintah yang berkuasa.Terkadang utusan atau utusan dikirim ke kota untuk misi yang lebih besar, (kedutaan besar) diselenggarakan di bawah satu presiden dan 10 atau 12 lomba layar (duta besar). Duta besar dipilih dari warga negara yang memiliki kemampuan berpidato yang tak terbantahkan. Roma juga menciptakan arsip canggih yang dikelola oleh para arsiparis terlatih.

Sejarah diplomasi di China, sejarah pertama diplomasi Cina dan India bersumber dari milenium pertama sebelum mahesi. Tradisi kesepakatan diplomatik di China kuno berlanjut antara negara-negara kerajaan yang bertikai yang diakhiri dengan penyatuan negara di bawah kaisar Qin Shi Huang pada 221 SM, dan konsolidasi persatuan di bawah dinasti Han pada 206 SM.[1]

Referensi sunting

  1. ^ Media, Kompas Cyber (2021-11-30). "Definisi dan Sejarah Diplomasi Dunia Halaman 3". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-12-02.