Sei Semayang, Sunggal, Deli Serdang
[[Kategori:Sunggal, {{{nama dati2}}}|Sei Semayang]] [[Kategori:Desa di Deli Serdang {{{nama dati2}}}]]
Sei Semayang | |
---|---|
Negara | ![]() |
Provinsi | Sumatera Utara |
Kecamatan | [[Sunggal, {{{nama dati2}}}|Sunggal]] |
Kodepos | 20351 |
Kode Kemendagri | 12.07.23.2001 ![]() |
Jumlah penduduk | Perkiraan 30.000 jiwa>> |
Kepadatan | 1.500 jiwa/km² |
Sei Semayang merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, provinsi Sumatra Utara, Indonesia.
Asal NamaSunting
Nama Sei Semayang merupakan salah satu berasal dari nama sebuah pohon yang ada di dekat sungai. Pohon tersebut bernama pohon Mayang. Kerena banyaknya aktivitas yang dilakukan di sungai tersebut, seperti mencuci, mandi, dan keperluan lainnya maka lama-kelamaan orang-orang menyebutnya sungai Mayang. Seperti biasa kebanyakan orang suka mempersingkat penyebutan nama daerah, maka disebutlah daerah itu menjadi Sei Semayang. Selain itu, ada juga yang menyebutkan bahwa dahulu Sei Semayang adalah tempat persinggahan bagi orang-orang yang dalam perjalanan dari arah Medan menuju Langkat atau sebaliknya. Di desa Sei Semayang ini ada sungai yang cukup besar dan biasanya dijadikan tempat untuk sembahyang. Orang-orang menyebut daerah itu dengan sebutan sungai Sembahyang dan berubah menjadi Sei Semayang.
SejarahSunting
Pada zaman Belanda desa ini bernama Rofferdam-A. Setelah itu berubah menjadi desa Sei Semayang yang dipimpin oleh kepala kampung yang bernama Paiman pada tahun 1946-1963. Pada tahun 1965 tepatnya pada tanggal 30 September, desa Sei Semayang dipimpin oleh NG. Sembiring sebagai pejabat kepala kampung desa. Selanjutnya melalui pemilihan kepala desa Sei Semayang, NG. Sembiring terpilih menjadi Kepala Desa Sei Semayang sampai tanggal 11 Mei 2001. Suprayetno terpilih menjadi Kepala Desa sampai 2006. Asli Sembiring menjabat kepala desa 2006-2016. Selanjutnya Edy Zulfikar Sembiring 2016-2022. Abd. Razak 2022-sekarang.
Desa ini mencuri perhatian pada dekade 1990-an akibat kasus Dukun AS atau Ahmad Suraji alias Nasib Kelewang yang melakukan pembantaian atau pembunuhan berantai terhadap 42 perempuan muda usia remaja hingga 40 tahun untuk keperluan kesaktian atau gaib.[1][2]
ReferensiSunting
- ^ Rizal, M. "Kisah Pembunuh Berantai Dukun Suradji". detikx. Diakses tanggal 2023-02-13.
- ^ Ahsan, Ivan Aulia. "Sejarah Kekejian Dukun AS: Membantai 42 Perempuan demi "Kesaktian"". tirto.id. Diakses tanggal 2023-02-13.