Seekor keledai menyantap rumput duri

Dikembangkan oleh para penulis pada zaman Renaisans, cerita seekor keledai menyentap rumput duri adalah sebuah tambahan dari kumpulan Fabel Aesop.

Marcus Gheeraerts si Tua, rancangan asli dari De warachtighe fabulen der dieren, 1567

sebuah gambaran untuk tukang taruhan

sunting

Dua syair Yunani dari abad ke-2 M tampaknya berkontribusi terhadap pembuatan fabel modern tersebut. Salah satunya adalah syair empat baris karya Babrius tentang seekor rubah yang bertanya kepada seekor keledai soal bagaimana ia dapat menyantap rumput-rumput duri dengan mulut lembut semacam itu, yang didaftarkan pada nomor 360 dalam Perry Index.[1] Syair lainnya adalah sebuah simile dalam sebuah syair pendek karya Lukianos dalam Antologi Yunani (XI.397) dimana ia menyebut perilaku tukang taruhan bagai 'kehidupan para keledai, sering mengangkut tumpukan emas yang berat dan berharga, hanya menyantap jerami'.[2]

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting