Saved by the Bell adalah suatu istilah dalam tinju profesional, dalam kondisi dimana salah seorang petinju mengalami jatuh atau knockdown, namun sebelum wasit menghitung atau menyelesaikan hitungannya, bel telah berbunyi sebagai tanda berakhirnya ronde saat petinju itu terjatuh, sehingga hitungan dibatalkan (meskipun sang petinju tidak mampu bangkit lagi).

Ada beberapa versi peraturan 'Saved by the Bell' ini, tergantung dari komisi tinju atau badan olahraga yang mengawasi jalannya pertandingan:

  • Saved by the Bell in any round (Saved by the Bell berlaku di semua ronde).
  • Saved by the Bell in the last round only (Saved by the Bell hanya berlaku di ronde terakhir). Peraturan ini yang saat ini lazim digunakan. Contoh kasus adalah pertandingan Yo-Sam Choi vs Heri Amol.
  • Saved by the Bell is not in effect peraturan Saved by the Bell tidak diberlakukan dalam suatu pertandingan.

Lain-lain sunting

  • Dalam istilah olahraga Indonesia, Saved by the Bell ini belum ada padanan resminya dalam Bahasa Indonesia.
  • Sejak kematian petinju Yo-Sam Choi, peraturan ini mulai mendapat sorotan pengamat tinju, karena dinilai justru tidak mendukung kampanye peningkatan keselamatan petinju, karena penanganan terhadap petinju yang diperkirakan sedang mengalami cedera di atas ring oleh tim medis terhambat karena harus menunggu keputusan wasit terlebih dulu.
  • Saved by the Bell juga menjadi judul sebuah sitkom di AS, yang temanya tidak ada hubungannya dengan tinju.

Pranala luar sunting