Alat musik tradisional Sato merupakan salah satu alat musik tradisional yang terdapat di Desa Waturaka Kecamatan Kelimutu Kabupaten Ende provinsi Nusa Tenggara Timur. Desa Waturaka sendiri adalah salah satu desa wisata yang jaraknya dari Ende ibukota Kabupaten Ende adalah 57 km yang dapat ditempuh dalam waktu 1 jam 45 menit perjalanan menggunakan angkutan darat.[1]

Sato adalah salah satu alat musik petik yang mempunyai keunikan karena terbuat dari buah Maja atau bila dalam bahasa setempat. Sato hampir mirip dengan biola. Teknik permainannyapun hampir sama. Pada awalnya dawai Sato terbuat dari serat daun lidah buaya yang dikeringkan lalu dijalin dengan getah kenari. Sekarang dawainya menggunakan tali senar nomor 4, sedangkan alat geseknya berbentuk busur kecil dengan tali dari bahan ijuk.[2]

Alat musik tardisional Sato idealnya dimainkan enam(6) orang, namun dalam pementasannya pemainnya dapat bertambah termasuk penyanyi dan penari.Perpaduan pemain musik, Penyanyi dan Penari akan menghasilkan orkestra alat musik tradisional Sato. Sanggar music yang masih aktif memainkan alat music tradisional Sato adalah Sanggar seni Mutulo,o Desa Waturaka.[3]


  1. ^ Aze (2019-01-30). "Mengenal Sato, Alat Musik Tradisional dari Labu Hutan". infobudaya.net. Diakses tanggal 2019-09-24. 
  2. ^ "Sato, Alat Musik Tradisional Ini Terbuat dari Labu Hutan". Mongabay Environmental News (dalam bahasa Inggris). 2016-11-21. Diakses tanggal 2019-09-24. 
  3. ^ IndonesiaSatu.co. "Sanggar Musik Waturaka Kembangkan Alat Musik Tradisional Sato". Indonesia Satu. Diakses tanggal 2019-09-24.