Sansin adalah salah satu dari dewa yang dipuja dalam agama asli rakyat Korea "Muisme".[1][2][3] San bermakna "gunung" dan Sin adalah "dewa". Ritual-ritual memuja (gut) dewa gunung telah dilakukan di Korea sejak zaman kuno. Mitologi Korea menempatkan pendiri kerajaan pertama, Dangun sebagai dewa gunung. Roh gunung keramat dipuja beserta hewan buas seperti harimau dan beruang. Pemujaan dewa gunung diteruskan oleh rakyat Silla, Goryeo dan Joseon.[2] Ketika Agama Buddha dan ajaran Tao serta Konghucu masuk ke Korea dari Tiongkok, kepercayaan tradisional tidak terdesak, malahan bercampur secara harmonis dengan ketiga ajaran asing itu.[3] Sansin adalah dewa Shamanisme yang terpenting dan paling banyak dipuja oleh rakyat Korea, bersandingan dengan pemujaan Budhha dan Konghucu. Disamping dewa gunung, terdapat beratus-ratus dewa lain yang mereka puja. Dewa gunung digambarkan sebagai lelaki tua bersama seekor harimau, kadang-kadang ada pula dewi gunung.[2] Kuil tempat altar dewa gunung dinamakan sansin-gak, diletakkan di gunung-gunung yang dianggap keramat, umumnya berada di dekat Kuil Buddha.[2] Dewa gunung dipercaya akan marah kepada warga desa jika mereka tidak dihormati.[2]

Sansin-gak di Kuil Naeso, rupang Buddha disandingkan dengan dewa gunung.

Pranala luar sunting

Referensi sunting

  1. ^ (Inggris) Im Dong-kwon (1994). "Vilage Rites: A Rich Communal Heritage" (PDF). Koreana. 8: 7–11. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-10-03. Diakses tanggal 15 Juni 2010. 
  2. ^ a b c d e (Inggris)Sansin, britannica.com. 28-07-2016
  3. ^ a b (Inggris)Introduction to San-shin (Korean Mountain-spirits), san-shin.org. 28-07-2016