Radang saluran telur
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini hanya boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah, bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis. Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis. Wikipedia tidak memberikan konsultasi medis. Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat, berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional. |
Radang saluran telur atau salpingitis adalah radang pada tuba fallopi, yaitu saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim.[1] Radang saluran telur terjadi karena tuba fallopi mengalami infeksi oleh bakteri yang berasal dari darah, vagina, atau rahim.[1][2]

JenisSunting
Radang saluran telur tanpa granulomaSunting
Radang saluran telur jenis ini lebih sering diderita oleh wanita muda di bawah usia 25 tahun.[1] Penularan radang saluran telur dapat terjadi melalui pemakaian alat kontrasepsi dan aborsi.[1] Mikroorganisme yang paling sering didapati sebagai penyebab radang saluran telur tanpa granuloma adalah bakteri Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae .[1] Bakteri masuk melalui vagina, lalu menuju rahim dan akhirnya sampai ke tuba fallopi.[1]
Radang saluran telur dengan granulomaSunting
Radang saluran telur jenis ini disebabkan oleh tuberkulosis.[1] Pada mulanya radang saluran telur dengan granuloma hanya menyerang wanita muda, tetapi saat ini mayoritas penderita merupakan wanita yang telah mengalami menopause.[1] Gejala utama yang terlihat adalah rasa nyeri dan pendarahan.[1] Hampir dalam semua kasus didapati kedua tuba fallopi sekaligus terkena infeksi.[1]
GejalaSunting
Wanita yang menderita radang saluran telur akan mengalami demam dan merasakan nyeri pada bagian bawah perut.[2] Rasa nyeri akan semakin terasa saat batuk, tertawa, sembelit, menstruasi, atau melakukan persetubuhan.[2] Rasa nyeri dapat dijadikan penanda seberapa parah radang yang dialami.[2]