Said Rasad

guru dan politikus Indonesia

Said Rasad[1] (atau variasi ejaan Said Rasjad dan Said Rasyad[2][3][4][5]) merupakan seorang guru dan politikus yang menjabat Penjabat Wali Kota Padang, Bupati Agam, dan Bupati Padang Pariaman.

Said Rasad
Penjabat Wali Kota Padang
Masa jabatan
1947–1947
PresidenSukarno
Bupati Militer Agam
Masa jabatan
1949–1950
Bupati Padang Pariaman ke-4
Masa jabatan
1950–1953
Sebelum
Pendahulu
BA. Murad
Pengganti
Taher Samad
Sebelum
Informasi pribadi
KebangsaanIndonesia
AlmamaterAlgemeene Middelbare School (AMS) Batavia
ProfesiGuru, politikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kehidupan awal

sunting

Said Rasad lahir di Padang pada 1 Juli 1920 dari pasangan Sutan Muhammad Said gelar Sutan Bagindo dan Siti Air. Tamat MULO di Padang, ia melanjutkan pendidikan ke Algemeene Middelbare School (AMS) di Batavia dan Universitas Gadjah Mada.[6] Kembali ke Padang, ia bekerja sebagai guru di Sekolah Teknik Simpang Haru (Kageo Gakko, bekas Ambacht School, sekarang SMK).

Peristiwa Padang Area

sunting

Pada 27 November 1945 di Sekolah Teknik Simpang Haru terjadi Peristiwa Padang Area atau Insiden Simpang Haru. Insiden berawal dari pendudukan sekolah oleh serdadu KNIL secara paksa. Hal ini menyebabkan protes dari Said Rasad yang menjadi seorang guru sekaligus kepala sekolah di sana. Para serdadu KNIL memukul Said Rasad hingga pingsan. Hal ini memicu perlawanan dari pihak Republik sehingga pada malam harinya sekelompok pemuda menyerang para serdadu di sekolah yang telah mereka duduki.[7][8][9]

Karier

sunting

Said Rasjad diangkat menjadi Wali Kota Padang pada 1947 setelah wali kota sebelumnya Bagindo Azizchan tewas terbunuh oleh serangan militer Belanda.[10] Semasa kepemimpinannya, ia memindahkan pusat pemerintahan dari Padang ke Padang Panjang.[11] Sementara itu, Belanda dalam upaya mempertahankan pengaruhnya menunjuk dr. A. Hakim, untuk menjadi Wali Kota Padang.[12]

Said Rasjad diangkat sebagai Bupati Militer Agam mulai 1949 hingga 1950 menggantikan Bupati Militer Dahlan Djambek.[13] Ia lalu diangkat sebagai Bupati Padang Pariaman mulai 1950 hingga 1953. Sesudah itu, ia sempat menjadi pembantu Gubernur Sumatera Tengah Ruslan Muljohardjo.

Kariernya merosot setelah ia memutuskan mendukung Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Pada periode pertama kepemimpinan Gubernur Sumatera Barat Harun Zain (1966-1971), ia bersama Djamhur Djamin dan Agus Thaib ditunjuk sebagai penasihat gubernur dalam Badan Pemerintahan Harian (BPH).[14]

Said Rasad tercatat sebagai menjadi pengurus Yayasan Dana Sosial Islam (YDSI) Sumatera Barat.[15] Ia juga pernah menjadi dosen di Universitas Andalas dan Universitas Bung Hatta.

Akhir kehidupan

sunting

Said Rasad meninggal pada 1 Agustus 1992 di RS Pelni, Petamburan, Jakarta dalam usia 72 tahun.

Kehidupan pribadi

sunting

Said Rasad menikah dengan Fatimah Helma dan dikaruniai tiga anak: Muhammad Fadil, Ahmad Syaukani, dan Islah Arif.

Rujukan

sunting
  1. ^ Zed, Mestika (1995). Sumatera Barat di panggung sejarah, 1945-1995. Bidang Penerbitan Khusus, Panitia Peringatan 50 Tahun RI, Sumatera Barat. 
  2. ^ Memori pelaksanaan tugas DPRD Kota Padang, periode 2004-2009. Sekretariat DPRD Kota Padang. 2009. 
  3. ^ Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Sumatera Barat. Direktorat Jenderal Kebudayaan. 
  4. ^ Anwar, Rosihan (2004). Sejarah kecil "petite histoire" Indonesia. Penerbit Buku Kompas. ISBN 978-979-709-532-1. 
  5. ^ Edisaputra (1987). Sumatera dalam perang kemerdekaan: perlawanan rakyat semesta menentang Jepang, Inggris dan Belanda. Yayasan Bina Satria '45. 
  6. ^ https://books.google.co.id/books?id=0klAvFRdpCEC&pg=PA54&dq=Said+Rasyad&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwic_qWTsZPwAhWDb30KHWazAyc4ChDoATAAegQIARAD#v=onepage&q=Said%20Rasyad&f=false
  7. ^ Mestika Zed; Amri, Emizal; Edmihardi (2002). Sejarah perjuangan kemerdekaan 1945-1949 di Kota Padang dan sekitarnya. Yayasan Citra Budaya Indonesia. hlm. 191–194. ISBN 978-979-95830-5-5. 
  8. ^ Rahmat Irfan Denas (26 Februari 2019). "Tetenger Kota Padang, "Sandera" Sejarah Tugu Padang Lidah Api". Harian Khazanah. 
  9. ^ Mulyadi Mintaraga (1986). Api perjuangan kemerdekaan di kota Padang. Songo Abadi Inti. 
  10. ^ Tim Penulis, Pahlawan Indonesia, Niaga Swadaya, ISBN 978-979-1481-60-1.
  11. ^ Penerangan, Indonesia Departemen; Penerangan, Indonesia Kementerian (1959). Propinsi Sumatera Tengah. Kementerian Penerangan. 
  12. ^ Safwan, Mardanas, (1987), Sejarah kota Padang, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional.
  13. ^ https://books.google.co.id/books?id=mG9xAAAAMAAJ&q=said+Rasjad+Bupati+agam&dq=said+Rasjad+Bupati+agam&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjf9cGztZPwAhUFXn0KHfT_DnoQ6AEwAHoECAQQAw
  14. ^ Yusra, Abrar (1997). Tokoh yang berhati rakyat: biografi Harun Zain. Yayasan Gebu Minang. ISBN 978-979-8428-01-2. 
  15. ^ Tempo. Badan Usaha Jaya Press Jajasan Jaya Raya. 1976. 
Jabatan politik
Didahului oleh:
Bagindo Azizchan
Wali Kota Padang
1947
Diteruskan oleh:
dr. A. Hakim
Didahului oleh:
Dahlan Djambek
Bupati Militer Agam
1949-1950
Diteruskan oleh:
Harun Al-Rasyid Sutan Bandaro
Didahului oleh:
BA. Murad
Bupati Padang Pariaman
1950-1953
Diteruskan oleh:
Taher Samad