Safi'i Kemamang (lahir 5 Juni 1976) adalah seorang aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) di Jawa Timur yang bergerak secara bawah tanah. Safi'i Kemamang menciptakan lagu Pembebasan atau Buruh Tani untuk menyemangati mereka yang tengah berjuang dalam rezim Orde Baru.[1]

Safi’i Kemamang lahir dengan nama Arifin di Lamongan, Jawa Timur. Safi’i lahir dari keluarga petani miskin. Kakek, nenek, bapak, ibu dan anggota keluarga yang lain adalah para petani. Nama bapaknya adalah Mustofa dan nama ibunya adalah Siti Karmiati. Safi’i hanya memiliki satu saudara kandung, yakni kakak perempuan.[2]

Safi’i terlibat dalam gerakan politik sejak bocah. Safi’i kecil sudah tertarik dunia politik. Sosoknya mulai terjun ke dunia gerakan sejak masuk bangku STM Negeri Tuban, Provinsi Jawa Timur. Ia mengklaim bahwa ada praktek penyelewengan dan korupsi yang dilakukan oleh kepala sekolah. Lalu, Safi’i dan kawan-kawan se-STM melakukan aksi demonstrasi memprotes praktek korupsi tersebut.[3]

Ketertarikan di dunia gerakan berlanjut saat masuk perguruan tinggi. Safi’i melanjutkan kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Surabaya. Aktivitas pergerakan Safi’i frekuensinya semakin tinggi saat bergabung dengan SMID (Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi) dan PRD (Partai Rakyat Demokratik).[3]

Saat lagu Pembebasan dibuat, Safi’i sudah tergabung dengan PRD di wilayah Jawa Timur, yang waktu itu masih bergerak di bawah tanah. Namun ia terpaksa harus muncul legal saat Komite Nasional Perjuangan Demokrasi (KNPD) dibentuk mengingat tidak ada yang mau, akibat trauma peristiwa Kudatuli atau Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli pada tahun 1996.[1]

Selain itu, Safi’i terlibat juga dalam aksi-aksi dan pengorganisasian gerakan pembebasan nasional Timor Timur (Timor Leste) serta Papua Barat. Pada tanggal 2 Juli 1996, ia sempat diculik untuk dibunuh, namun berhasil meloloskan diri. Saat ini, ia menetap di Timor Leste, sejak negara itu resmi merdeka dari Indonesia pada 2002. Ia pulang pergi dari Indonesia ke Timor Leste dan sebaliknya. Selama di Timor Leste, Safi’i sempat bekerja di Kementerian Pertanian sebagai penasehat Menteri selama 7 tahun.[3]

Referensi sunting