Rumpun bahasa Kalimantan Utara

rumpun bahasa

Rumpun bahasa Kalimantan Utara adalah sekelompok bahasa dari cabang Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia. Nama kelompok tersebut berasal dari nama Kalimantan, nama pulau di mana bahasa tersebut dituturkan.

Rumpun bahasa Kalimantan Utara
Dituturkan diIndonesia
WilayahSulawesi
Penutur
Bentuk awal
  • Tidak dicantumkan (Bahasa induk)
    • Rumpun bahasa Kalimantan Utara
Kode bahasa
ISO 639-3
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat
Rumpun bahasa Kalimantan Utara dengan nuansa warna-warna merah.

Klasifikasi

sunting

Bagi Adelaar dan Blust, rumpun bahasa Kalimantan Utara adalah bagian dari kelompok yang mereka namakan "Melayu-Polinesia Barat".

Rumpun Kalimantan Utara adalah suatu hipotesis yang diperjuangkan Blust untuk menggabungkan rumpun bahasa Sabah (Sabahan languages) dan rumpun bahasa Sarawak Utara (North Sarawak languages). Blust menolak gagasan yang sering diajukan, bahwa kelompok ini serumpun dengan rumpun bahasa Filipina.[1]

Blust menganalisis persamaan kosakata antara rumpun bahasa Sabah danrumpun bahasa Filipina. Dia melihat bahwa sebenarnya, kosakata bersama ini terbatas pada rumpun bahasa Filipina Tengah.[1] Dia melihat hal ini disebabkan oleh penyebaran kelompok Filipina ini di sekitar tahun 500 Masehi dan hubungan yang terjadi dengan rumpun bahasa Sabah.[2]

Rumpun bahasa Kalimantan Utara terdiri dari kelompok berikut:

Catatan kaki

sunting
  1. ^ a b c Adelaar, 2005, p. 21.
  2. ^ Adelaar, 2005, p. 16.
  3. ^ Blust, 2000, p. 286 et Blust, 2007, pp. 5-6.

Sumber

sunting
  • (Inggris) Adelaar, Alexander K., "The Austronesian Languages of Asia and Madagascar: A Historical Perspective", The Austronesian Languages of Asia and Madagascar, pp. 1–42, Routledge Language Family Series, London, Routledge, 2005, ISBN 0-7007-1286-0
  • (Inggris) Blust, Robert, "Low Vowel Fronting in Northern Sarawak", Oceanic Linguistics, 39:2, pp. 285–319, 2000.
  • (Inggris) Blust, Robert, "Òma Lóngh Historical Phonology", Oceanic Linguistics, 46:1, pp. 1–53, 2007.

Pranala luar

sunting