Rukmi Wisnu Wardani

Sastrawan Indonesia

Rukmi Wisnu Wardani (lahir 29 Juli 1973)adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa puisi yang dipublikasikan ke sejumlah media massa di antaranya Republika, Kompas, Media Indonesia, dan lain-lain. Rukmi Wisnu Wardani merupakan salah satu sastrawan yang karyanya terhimpun dalam Kumpulan Sajak-Sajak Bentara 2003 Puisi Tak Pernah Pergi (Bentara Kompas, 2003), Kumpulan Puisi Temu Sastra MPU (2008), dan Dari Negeri Poci 4: Negeri Abal-Abal (Kosakata Kita, 2013).[1][2]

Kehidupan pribadi

sunting

Rukmi Wisnu Wardani lahir dan dibesarkan di Jakarta, 29 Juli 1973. Ia mengawali debut kepenyairannya sejak tahun 1998 setelah menyelesaikan pendidikannya di jurusan Teknik Arsitektur Lansekap, Universitas Trisakti Jakarta. Meski menggeluti profesi sebagai konsultan taman dan bersama keluarga berbisnis ikan hias, kecintaannya terhadap dunia sastra tak pernah ditinggalkan. Dia terus produktif menulis yang terpublikasikan ke berbagai media massa di antaranya Republika, Kompas, Media Indonesia, dan lain-lain. Sebagian karyanya juga terhimpun dalam antologi puisi bersama yakni: Graffiti Gratitude (Angkasa Bandung, 2000), antologi puisi perempuan penyair 3 kota Surat Putih I (Risalah Badai, 2000), antologi digital Cyberpuitika dalam format CD ROM (Yayasan Multimedia Sastra, 2002), antologi 25 perempuan penyair Surat Putih II (Risalah Badai, 2002), kumpulan sajak-sajak Bentara 2003 Puisi Tak Pernah Pergi (Bentara Kompas, 2003), antologi cerpen Batu Merayu Rembulan (2003), Bisikan Kata Teriakan Kota (Dewan Kesenian Jakarta & Bentang Budaya, 2003), buku acara forum bulanan Sastra Senja (Dewan Kesenian Jakarta, 2004), antologi puisi cyberpunk Les Cyberlettres (2005), Surat Putih III (2005), Karena Namaku Perempuan (2005) dan buku kumpulan puisi temu sastra MPU 2008 dan Empat Amanat Hujan, Bunga Rampai Puisi Panggung Sastra Komunitas Dewan Kesenian Jakarta (Dewan Kesenian Jakarta & KPG, 2010). Sejak tahun 2000-an, Rukmi Wisnu Wardani aktif dalam beberapa perhelatan sastra. Salah satu di antaranya Temu Sastra Kota 2003 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta dan terpilih sebagai peserta Temu Sastra Mitra Praja Utama di Lembang, Jawa Barat, Panggung Sastra Komunitas 2010. Sejak tahun 2004 ia aktif mengikuti pengkajian wawasan Islam dari sisi sufistik.[3][4]

  • Graffiti Gratitude (Angkasa Bandung, 2000)
  • Antologi puisi perempuan penyair 3 kota Surat Putih I (Risalah Badai, 2000)
  • Antologi digital Cyberpuitika dalam format CD ROM (Yayasan Multimedia Sastra, 2002)
  • Antologi 25 Perempuan Penyair Surat Putih II (Risalah Badai, 2002)
  • Kumpulan Sajak-Sajak Bentara 2003 Puisi Tak Pernah Pergi (Bentara Kompas, 2003)
  • Antologi Cerpen Batu Merayu Rembulan (2003)
  • Bisikan Kata Teriakan Kota (Dewan Kesenian Jakarta & Bentang Budaya, 2003)
  • Buku Acara Forum Bulanan Sastra Senja (Dewan Kesenian Jakarta, 2004)
  • Antologi Puisi Cyberpunk Les Cyberlettres (2005)
  • Surat Putih III (2005)
  • Karena Namaku Perempuan (2005)
  • Buku Kumpulan Puisi Temu Sastra MPU 2008
  • Empat Amanat Hujan, Bunga Rampai Puisi Panggung Sastra Komunitas Dewan Kesenian Jakarta (Dewan Kesenian Jakarta & KPG, 2010)
  • Dari Negeri Poci 4: Negeri Abal Abal (2013)

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting