Roberto Burioni (lahir 10 Desember 1962 (umur 61)) adalah seorang ahli virus dan juga akademisi berkewarganegaraan Italia. Dia juga seorang profesor bidang mikrobiologi dan virologi di Vita-Salute San Raffaele University, kota Milan Italia, di mana ia menjalankan penelitian laboratorium yang mengembangkan antibodi monoklonal manusia untuk melawan agen infeksi manusia, studi interaksi inang patogen, dan penggunaan alat molekuler dalam mendiagnosis awal penyakit menular.[1] Burioni menjadi terkenal di Italia atas kegigihannya melawan gerakan antivaksinasi dan dia dijuluki sebagai "ahli virus paling terkenal di Italia".[2]

Roberto Burioni
Lahir10 Desember 1962 (umur 61)
Pesaro, Italia
AlmamaterUniversità Cattolica del Sacro Cuore (Wisuda)
University of Genoa (PhD)
PekerjaanDokter medis, Profesor universitas
Suami/istrimenikah
Anak1 puteri

Pendidikan, karier dan aktivis sunting

Tahun 1980an-2004: pendidikan dan awal karier sunting

Setelah menyelesaikan studi di Liceo Classico Raffaello, kota Urbino, Italia, dia mendapat gelar Kedokteran dari Università Cattolica del Sacro Cuore, sebuah sekolah Kedokteran di kota Roma dan kemudian menerima gelar Ph.D. bidang Ilmu Mikrobiologi dari University of Genoa. Burioni menghadiri beberapa pertemuan penting di bidang medis, seperti hadir sebagai tamu undangan di Pusat Pengendalian Penyakit di Atlanta, Georgia dan Institut Wistar dari Universitas Pennsylvania di laboratorium Dr. Hilary Koprowski dan Carlo Maria Croce. Dia juga pernah menjadi ilmuwan tamu di Center for Molecular Genetics di University of California, San Diego, dan di Scripps Research Institute. Tahun 1995, dia diangkat menjadi Asisten Profesor di Sekolah Kedokteran Università Cattolica del Sacro Cuore, Roma. Dan tahun 1999, dia pindah menjadi Asisten Profesor bagian virologi di Sekolah Kedokteran Universitas Ancona.[1]

2004–2016: Università Vita-Salute San Raffaele sunting

Tahun 2004, Burioni pindah ke sekolah kedokteran di Università Vita-Salute San Raffaele di kota Milan. Pada awalnya, dia hanya sebagai rekan profesor, kemudian dia menjadi profesor penuh bidang mikrobiologi dan virologi. Tahun 2010, dia dipercaya menjadi Direktur untuk Dewan Sekolah Khusus Mikrobiologi dan Virologi (Board Speciality School of Microbiology and Virology) di universitas tersebut, dan menjabat hingga tahun 2017.[1]

2016–sekarang: melawan gerakan anti vaksinasi dan karier selanjutnya sunting

Tahun 2016, Burioni menjadi juru kampanye untuk melawan gerakan anti vaksinasi dan kemudian menjadi terkenal di Italia setelah dia tampil pada sebuah acara Televisi dengan tema Virus, melalui saluran TV nasional Italia, Rai 2.[2] Pada acara tersebut, dua narasumber yang mendukung anti vaksinasi, yakni Red Ronnie, seorang DJ, dan mantan aktris Eleonora Brigliadori, mendapat sorotan lebih banyak selama sesi acara. Sementara Burioni hanya mendapat beberapa menit untuk membantah pernyataan Ronie dan Eleonora. Setelah acara tesebut, Burioni memberi tanggapan dengan memposting ke Facebook pandangannya tentang vaksinasi sesuai fakta. Postingan tersebut dibaca oleh lebih dari 5 juta orang dalam satu hari. Acara Televisi "Virus" tersebut akhirnya dibatalkan pada akhir musim.[3] Sejak saat itu, pengikutnya (follower) di media sosial mengalami kenaikan, sekitar 480.000 pengikut di Facebook[2] dan lebih dari 114,000 pengikut di Twitter.[4]

Tahun 2017, dia menulis sebuah buku berbahasa Italia yang berjudul "Il vaccino non è un'opinione: Le vaccinazioni spiegate a chi proprio non le vuole capire" ("Vaksin bukanlah sebuah opini: Vaksinasi, dijelaskan kepada mereka yang tidak ingin memahaminya")[5], dan buku tersebut memenangkan penghargaan Premio Asimov 2017 (Asimov Award), sebuah penghargaan tahunan yang diadakan oleh Gran Sasso Science Institute dari L'Aquila, yang diberikan terhadap buku-buku diseminasi sains yang diterbitkan di Italia pada tahun sebelumnya.[6][7]

Pada tahun 2018, Burioni bersama beberapa rekannya membuat situs Medical Facts. Semua artikel yang dimuat di situs tersebut ditulis oleh para ilmuwan medis, dokter, dan ahli kesehatan lainnya dengan tujuan untuk mempromosikan berita dan pengetahuan tentang berbagai informasi masalah kesehatan.[2][8]

Pada Januari 2019, Burioni meluncurkan Pakta untuk Sains (Pact for Science), menyerukan kepada semua partai politik di Italia untuk menandatangani dan berjanji untuk mengikuti lima poin:

  • Mendukung sains sebagai nilai universal kemajuan dan kemanusiaan;
  • Menolak untuk mendukung atau mentolerir pseudosains, pseudomedicine, dan perawatan apa pun yang tidak didasarkan pada bukti ilmiah dan medis;
  • Mencegah pseudo-ilmuwan membuat keputusan yang tidak dapat dibenarkan mengenai intervensi perawatan kesehatan yang telah terbukti aman baik secara ilmiah maupun medis;
  • Mengimplementasikan program yang telah dirancang untuk memberikan informasi yang benar kepada publik tentang sains, menggunakan para ahli di bidangnya;
  • Memastikan bahwa penelitian ilmiah didukung secara memadai dalam hal pembiayaan publik.

Banyak para politisi telah menandatangani sumpah tersebut, termasuk Beppe Grillo, pendiri Gerakan Bintang Lima, sebuah partai yang memiliki ikatan kuat dengan gerakan anti vaksinasi.[9][10][11]

Pendekatan dengan aktivis antivaksinasi sunting

Burioni dikenal karena cara pendekatannya ketika berhadapan dengan para aktivis antivaksinasi. "Saya tidak keberatan bersikap kasar kepada mereka yang menghabiskan waktu lima menit di Google dan ingin mengajari saya tentang virologi, yang telah saya pelajari selama 35 tahun. Sains bukanlah demokrasi." Sikap dan pandangannya tentang vaksinasi menjadi ancaman kematian terhadap dirinya dan juga putrinya.[12] Pada bulan Juni 2020, melalui Proyek Kepercayaan Vaksin (Vaccine Confidence Project) menemukan fakta bahwa kelompok yang menentang vaksin Koronavirus sangat sedikit, dan Burioni mencatat bahwa gerakan anti-vax di Italia bahkan hampir tidak ada.[13]

Respon terhadap COVID-19 sunting

Pada awal bulan Februari 2020, Burioni berpendapat bahwa Koronavirus jauh lebih berbahaya dibandingkan flu biasa, karena Koronavirus sangat menular. Dia juga menghimbau bahwa penting untuk mendiagnosis kasus baru secepat mungkin dan melakukan isolasi mandiri terhadap orang yang terinfeksi atau yang dicurigai telah terinfeksi.[14][15] Atas anjuran tersbut, Burioni dituduh sebagai fasis dan pendukung Liga, partai politik sayap kanan.[16] Masih di bulan Februari 2020, Burioni kembali menyerukan pentingnya melakukan isolasi mandiri dan menghindari tempat-tempat ramai, karena kasus penyebaran virus di Italia sangat cepat.[17] Dan Burioni mendukung langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Italia untuk menghentikan penyebaran COVID-19.[15][18]

Karena terjadinya pandemi COVID-19, Burioni merilis buku terbarunya pada bulan Maret 2020 dengan judul "Virus. La grande sfida" ("Virus. Tantangan Besar"). Akan tetapi, dia menerima banyak kritikan di media sosial karena buku tersebut, namun dia menjawab bahwa buku tentang epidemi diperlukan sekarang untuk membantu orang dalam memahami apa yang sedang terjadi.[19][20] Kemudian, menanggapi rencana pemerintah Italia untuk melonggarkan penutupan kawasan (Lockdown) pada 4 Mei 2020, Burioni menghimbau agar setiap orang yang meninggalkan rumah, harus memakai masker dan memiliki aplikasi pelacakan kontak. Dia juga menyarankan bahwa siapa pun yang terinfeksi virus harus melakukan isolasi mandiri di hotel atau fasilitas lain selain di rumah mereka, untuk menghindari penularan pada orang terdekat (close contact atau anggota keluarga.[21]

Penghargaan dan pengakuan sunting

  • Jano Planco d'Oro Award, Desember 2017 di Rimini, diberikan setiap tahun kepada dokter, dokter gigi, peneliti, profesional kesehatan lainnya, badan, asosiasi, atau orang lain yang telah membawa prestise pada kesehatan, mempromosikan prinsip-prinsip etika kedokteran.[22]
  • Annual Prize for Medicine of the UNAMSI, National Scientific Medical Union of Information, 11 Desember 2017.[23]
  • Premio Asimov. Esai 'The vaccine is not an opinion' menang pada penghargaan Gran Sasso Science Institute of L'Aquila 2017 "Asimov Award" untuk mempopulerkan ilmiah.[6]
  • Internet Revelation Character of the Year Award pada Macchianera Internet Awards, the Italian Oscars of the Net, September 2017.[24]
  • Favignana Award - Florio Festival, 16 Juni 2018.[25]
  • Ape d'Oro - Award of the Municipality of Segrate, Milan, September 2018.[26]
  • Best Character of the Year Award and Best Disclosure Site, Macchianera Internet Awards, the Italian Oscars of the Network, November 2018.[27]
  • Champion of Science Prize, Oscars of Goodness of the City Angels, Milan, Januari 2019.[28][29]
  • Evidence Award 2019, GIMBE Foundation, Bologna, Maret 2019.[30]
  • Picenum prize of the Pio Sodalizio dei Piceni Foundation, Roma, Juni 2019[31]

Buku sunting

  • Donnici, Rocco; Burioni, Roberto; Marinelli, Massimiliano. Genetica. Valore delle biodiversità. Sfida della bioingegneria (Genetics. Value of biodiversity. Bioengineering challenge) (dalam bahasa Italia). Quattroventi. ISBN 9788839204615. 
  • Burioni, Roberto. Il vaccino non è un'opinione: le vaccinazioni spiegate a chi proprio non le vuole capire (The vaccine is not an opinion: Vaccinations explained to those who just don't want to understand them) (dalam bahasa Italia). Mondadori. ISBN 978-8804684633. 
  • Burioni, Roberto (2018). La congiura dei somari: Perché la scienza non può essere democratica (The conspiracy of dunces: Why science cannot be democratic) (dalam bahasa Italia). Rizzoli. ISBN 978-8817104609. 
  • Burioni, Roberto (2018). Balle mortali: Meglio vivere con la scienza che morire coi ciarlatani (Deadly lies: Better to live with science than to die with charlatans) (dalam bahasa Italia). Rizzoli. ISBN 978-8817105088. 
  • Burioni, Roberto. Omeopatia: Bugie, leggende e verità (Homeopathy: Lies, legends and truths) (dalam bahasa Italia). Rizzoli. ISBN 978-8817141222. 
  • Burioni, Roberto. Virus. La grande sfida (Virus. The Great Challenge) (dalam bahasa Italia). Rizzoli. 

Referensi sunting

  1. ^ a b c "Burioni Roberto - Università Vita-Salute San Raffaele". unisr.it. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  2. ^ a b c d Starr, Douglas. "This Italian scientist has become a celebrity by fighting vaccine skeptics". ScienceMag. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  3. ^ Villa, Roberta. "Vaccines: A case study of false balance on TV". Vaccines Today. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  4. ^ "Roberto Burioni Twitter account". Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  5. ^ Il vaccino non è un'opinione. ISBN 8804684631.  Daikases tanggal 25 Maret 2021
  6. ^ a b "Roberto Burioni assigned the Asimov Award 2017 by the Gran Sasso Science Institute". Research Italy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-14. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  7. ^ Vissani, Francesco. "Roberto Burioni wins Asimov Prize and more postcards from Italy". Linked In. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  8. ^ "Medical Facts". Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  9. ^ "A Transversal Pact For Science". pattoperlascienza. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  10. ^ Broder, David. "The deadly symptoms of Italy's anti-vaccination movement". New Statesman. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  11. ^ "Vaccini, Grillo e Renzi firmano il Patto trasversale per la Scienza promosso da Burioni". tgcom24.mediaset.it (dalam bahasa Italia). Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  12. ^ Rizzo, Alessandra. "Meet the doctor curing fake news: Italian wages Twitter war against anti-vaxxers". Sky News. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  13. ^ Miller, Donna. "Coronavirus could be the death of the anti-vax movement". gruntstuff.com. Gruntstuff. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Maret 2021. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  14. ^ "Coronavirus, Roberto Burioni: "We don't tell lies, this disease is dangerous and highly contagious"". www.news1.news. News1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Maret 2021. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  15. ^ a b Ferraretto, Valeria. "Pop medicine: Burioni and scientific dissemination in the social media era". italicsmag.com. Italics Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Maret 2021. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  16. ^ Ferraresi, Mattia. "Italy's Politicians Are Making the Coronavirus Crisis Worse". foreignpolicy.com. Foreign Policy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Maret 2021. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  17. ^ Angela Giuffrida; Lauren Cochrane. "Italy imposes draconian rules to stop spread of coronavirus". www.theguardian.com. The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Maret 2021. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  18. ^ Roberts, Hannah. "Coronavirus: Italy flung into a childcare crisis with 8m children off school as closures hit working parents". inews.co.uk. Inews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Maret 2021. Diakses tanggal 5 April 2020. 
  19. ^ Momigliano, Anna. "In Italy, Coronavirus Books Rush to Publication". www.nytimes.com. The New York Times. Diarsipkan dari versi asli  tanggal 25 Maret 2021. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  20. ^ "Virus. The Great Challenge". www.consulenzeditoriali.it. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Maret 2021. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  21. ^ Morris, Loveday. "Europe starts to walk the 'tightrope' out of coronavirus lockdown". The Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Maret 2021. Diakses tanggal 16 April 2020. 
  22. ^ "Rimini: il premio Jano Planco d'Oro va a Burioni, medico anti No-Vax" [Rimini: the Jano Planco d’Oro award goes to Burioni, an anti-No-Vax doctor]. Chiamamicitta (dalam bahasa Italia). Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  23. ^ "UNAMSI Award". Unione Nazionale Medico Scientifica Di Informazione (dalam bahasa Italia). Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  24. ^ Castagneri, Lorenza. "Macchianera Awards, il medico Roberto Burioni rivelazione del Web 2017". Lastampa (dalam bahasa Italia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-05. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  25. ^ "Al Via Festivalflorio 2018 A Favignana". welcometoegadi.it (dalam bahasa Italia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-23. Diakses tanggal 21 January 2020. 
  26. ^ "Roberto Burioni omaggiato con l'Ape d'Oro: "Pungiamo l'oscurantismo"". settegiorni.it (dalam bahasa Italia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Maret 2021. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  27. ^ "Gli Oscar del web italiano, ecco chi ha vinto i Macchianera Internet Awards 2018". it.notizie.yahoo.com (dalam bahasa Italia). Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  28. ^ "Milano: City Angels, 11 Oscar della bontà, premiato Burioni". ansa.it (dalam bahasa Italia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 January 2020. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  29. ^ "Roberto Burioni nominato Campione della scienza, Nino Formicola Campione della gente: tutti gli Oscar della bontà". .tgcom24.mediaset.it (dalam bahasa Italia). Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  30. ^ "A Burioni il premio Evidence 2019 di Gimbe". ansa.it (dalam bahasa Italia). Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  31. ^ "Ai marchigiani Mancini, Burioni e Branchesi assegnato il "Premio Picenum 2019"". corrieredellosport.it (dalam bahasa Italia). Diakses tanggal 25 Maret 2021.