Richard Lee
Gaya atau nada penulisan artikel ini tidak mengikuti gaya dan nada penulisan ensiklopedis yang diberlakukan di Wikipedia. |
Richard Lee (lahir 11 Oktober 1985) adalah seorang dokter di Indonesia. [1] Ia mengawali karier sebagai dokter umum pada perusahaan cabang di Palembang, yaitu Sinarmas Group.[2][3]
Kehidupan pribadi
suntingRichard Lee bukan berasal dari keluarga yang serba berkecukupan dan kondisi ekonominya justru tergolong rendah. Selama bersekolah, ia tidak pernah meraih prestasi.[4] Pendidikan dasar Richard Lee ditempuh di SD Xaverius 4 Palembang (1994–1997) yang kemudian berlanjut ke SMP Xaverius 1 (1997–2000). Selepas SMP, ia melanjutkan studinya ke SMA Xaverius 1 (2000–2003).
Dia meneruskan studinya dan berhasil masuk di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, namun hal tersebut dilarang oleh ayahnya akibat keterbatasan ekonomi dan jarak dengan rumahnya yang begitu jauh. Hingga pada akhirnya, ia resmi menjadi mahasiswa dan lulus sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (2003–2009). Ia berhasil meneruskan studinya di Fakultas Pascasarjana Universitas Respati Indonesia, program studi Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS) (2013) serta meraih sertifikasi dari American Academy of Aesthetic Medicine (2017).[5]
Menjadi mualaf
suntingUstaz Derry Sulaiman serta Ustaz Felix Siauw, yang menjadi saksi atas berpindahnya keyakinan Richard Le, mereka juga membubuhkan tanda tangan mereka sebagai saksi proses tersebut. Kabar mengenai kepindahan Richard Lee ke agama Islam pertama kali terungkap melalui unggahan media sosial Ustaz Derry Sulaiman.[6]
Karier
suntingPasca menuntaskan pendidikannya dari Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Richard Lee mengawali kariernya di bidang Kesehatan dengan menjadi dokter di salah satu perusahaan milik Sinarmas Group Palembang.[butuh rujukan].
Kontroversi
suntingPada tahun 2021 lalu, Richard Lee sempat menyebutkan bahwa skincare yang dipakai Kartika Putri mengandung zat berbahaya. Keduanya terlibat perseteruan yang panjang. Selanjutnya pada bulan Mei 2024, ia sempat memberikan kabar bahwa klinik kecantikan miliknya yang terletak di Padang mengalami pencurian oleh karyawannya sendiri. Namun netizen menduga kejadian ini hanya rekayasa semata.
Akhir tahun 2024, heboh dengan kemunculan sosok Doktif yang menyebutkan bahwa gelar S3 milik Richard Lee merupakan gelar ilegal karena berasal dari Atlantic International University (AIU) di Hawaii yang tidak mendapat akreditasi dari pemerintah Amerika Serikat. [7]
Ia juga pernah mendapatkan hujatan netizen karena menyebut produk kecantikannya mengandung white tomato extract atau ekstrak tomat putih. Sebab, dia tidak bisa membuktikan kandungan ekstrak tomat putih tersebut. [8]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ Soukotta, Zpica Alfania. 23 Oktober 2023. Kisah Richard Lee, Sukses Garap Bisnis Skincare dan Klinik Athena. Ukmindonesia.id | Diakses pada 11 Maret 2025
- ^ Abelta, Atilah Tia (2021-01-30). "Mengenal dr. Richard Lee, Pembongkar Skincare Viral". POPMAMA.com. Diakses tanggal 2021-02-08.
- ^ Lova, Cynthia. Kistyarini (ed.). "Cerita Richard Lee Dilarang Kuliah Kedokteran karena Tak Ada Biaya". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-02-08.
- ^ Kurnia, Riza Dian (2020-12-31). "dr. Richard Lee: Profil, Biografi, Fakta Terkini". Qoala Indonesia. Diakses tanggal 2021-06-30.
- ^ Indonesia, CNBC. "Dr. Richard Lee, Pantang Menyerah Edukasi Produk Alami". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2025-01-04.
- ^ https://sumsel.tribunnews.com/2025/03/06/richard-lee-akhirnya-resmi-mualaf-langsung-salat-bersama-ustaz-derry-sulaiman-dan-ustaz-felix.
- ^ Meliana, Ruth. 21 Desember 2024. 5 Kontroversi Dokter Richard Lee: dari Kartika Putri sampai Doktif. Suara.com | Diakses pada 11 Maret 2025
- ^ Saputra, Aditia. 17 Desember 2024. Dr Richard Lee Dikecam Netizen Gara-Gara Klaim Kandungan Tomat Putih di Produk Skin Care-nya. Liputan6.com | Diakses pada 11 Maret 2025