Reaksi Briggs-Rauscher

Reaksi Briggs-Rauscher adalah salah satu contoh reaksi osilasi. Reaksi ini cocok digunakan untuk keperluan peragaan karena perubahan warnanya yang mencolok: solusi tak berwarna yang telah disiapkan beberapa saat sebelumnya secara perlahan berubah menjadi warna batu ambar, dan kemudian secara tiba-tiba menjadi biru tua. Warna ini secara perlahan hilang dan lalu proses ini berulang sekitar sepuluh kali bila menggunakan formulasi yang paling populer sebelum akhirnya menjadi cairan biru tua yang berbau iodin.

Osilogram yang dibuat oleh Briggs dan Rauscher pada Juli 1972.

Mekanisme reaksi ini cukup rumit.[1][2] Untuk hasil terbaik dan untuk mencegah reaksi sampingan yang dapat mengganggu reaksi utama, solusi sebaiknya disiapkan beberapa saat sebelum peragaan reaksi. Apabila dibiarkan begitu saja atau terpapar pada radiasi ultraviolet, reaktannya dapat terurai atau bereaksi satu sama lain dan mengganggu prosesnya.

Reaksi ini bergantung pada dua proses utama (masing-masing terdiri dari banyak reaksi):

  • A ("proses non-radikal"): konsumsi iodin bebas oleh asam malonat secara perlahan di tengah iodat. Proses ini melibatkan produksi ion iod sebagai proses penengah
  • B ("proses non-radikal"): proses autokatalisis yang cepat yang melibatkan mangan dan perantara-perantara radikal, yang mengubah hidrogen peroksida dan iodat menjadi iodin bebas dan oksigen. Proses ini juga dapat mengonsumsi iodida dengan laju yang terbatas

Proses B hanya dapat berjalan jika konsentrasi iodida rendah. Hasil keseluruhan kedua proses tersebut adalah (secara kasar):[1]

IO3 + 2H2O2 + CH2(COOH)2 + H+ → ICH(COOH)2 + 2O2 + 3H2O

Catatan kaki

sunting
  1. ^ a b Furrow, S. D. in Field, R. J. and M. Burger(1985), Oscillations and Traveling Waves in Chemical Systems, J. Wiley & Sons, New York.
  2. ^ R. M. Noyes & S. D. Furrow (1982). "The oscillatory Briggs–Rauscher reaction. 3. A skeleton mechanism for oscillations". J. Am. Chem. Soc. 104 (1): 45–48. doi:10.1021/ja00365a011. 

Pranala luar

sunting