Rana atau pemantik potret[1] (en: shutter) dalam istilah fotografi adalah tirai pada kamera yang menutupi permukaan atau sensor foto. Jika tirai ini terbuka maka akan terjadi pajanan pada permukaan film atau sensor foto tadi.

Awalnya rana dibuat dari lempengan logam, namun kebanyakan kamera modern menggunakan penutup yang dibuat dari kain untuk mengurangi berat kamera dan untuk mendapatkan kecepatan rana yang lebih tinggi. Penutup yang terbuat dari kain memiliki kekuatan sekitar 50,000 hingga 200,000 kali proses buka-tutup (melakukan pajanan). Kain penutup yang aus atau rusak bisa dengan mudah diganti di pusat layanan purna jual merek kamera yang bersangkutan.

Lamanya tirai ini terbuka ditentukan oleh setelan kecepatan rana pada kamera.

Berdasarkan letaknya, dikenal dua tipe rana, yaitu rana sentral dan rana bidang fokal.

Rana bidang fokal sunting

Rana bidang fokal (en:focal plane shutter, FP shutter) adalah rana yang terpasang di depan bidang fokal.

Pada awal ditemukannya daguerreotype pada tahun 1839, kamera didesain dengan tidak dilengkapi rana karena tidak dibutuhkan sensitivitas tinggi dalam proses kimiawi. Pada saat itu pajanan diukur dalam hitungan menit karena diameter tingkap yang sangat kecil (kamera lobang jarum). Seorang fotografer dapat dengan sangat mudah mengatur lama pajanan dengan menggunakan lens cap atau lens plug untuk membuka dan menutup lensa.[2]

Dengan meningkatnya sensitivitas proses kimiawi pencetakan foto pada sekitar tahun 1800, lensa dengan tingkap yang lebih besar mulai dipasarkan dan waktu pajanan menjadi lebih pendek hingga hitungan detik. Sebuah mekanisme untuk mengatur rentang waktu pajanan mulai diciptakan dan menjadi standar sebuah kamera.[3]


Rana tirai tunggal sunting

Rana yang pertama kali diciptakan adalah rana tirai tunggal (en:single curtain focal plane shutter, drop shutter)[4] pada sekitar tahun 1870. Rana ini berbentuk seperti guillotine, terbuat dari kayu dan memiliki kecepatan hingga 1/1000 detik. Eadweard Muybridge menggunakan rana ini dan mendefinisikan satu klasifikasi fotografi yaitu High speed photography.[5]

Rana tirai ganda sunting

Rana tirai ganda (en:two-curtain FP shutter) adalah varian rana bidang fokal yang menggunakan penutup ganda.

Pada tahun 1925, kamera Leica A memperkenalkan rana bidang fokal diafragma ganda dengan arah geser celah horizontal.[6][7] Desain tirai ganda ini disempurnakan pada tahun 1954 dengan munculnya kamera Leica M3[8][9] dengan kecepatan rana dari 1 hingga 1/1000 detik.

Rana tirai ganda merupakan rana yang umum digunakan pada kamera 35mm. Bahan diafragma yang digunakan adalah opaque rubberized fabric. Pada kecepatan rana rendah, tirai pertama terbuka (biasanya) dari kanan ke kiri, setelah beberapa saat (menurut setelan kecepatan rana), tirai yang kedua menutup tingkap (en:aperture) dari arah yang sama. Setelah tirai pertama dan tirai kedua bersinggungan (en:cocked), kedua tirai kembali pada posisi awal untuk pajanan berikutnya.

Rana geser vertikal sunting

Hampir seluruh tipe kamera refleks lensa tunggal menggunakan rana geser vertikal berbahan logam. Rana jenis ini bekerja seperti layaknya rana horizontal tirai ganda, tetapi karena jarak yang lebih pendek yang harus ditempuh oleh bilah rana (en:shutter blade) dan kecepatan operasional sebuah desain konstruksi logam, bilah-bilah rana tersebut membutuhkan waktu yang lebih sedikit untuk memajan keseluruhan bidang fokal. Pada desain ini, kecepatan rana tertinggi yang dapat dicapai adalah 1/8000 detik.[10]

Rana pusat sunting

Rana pusat (en:central shutter) adalah rana yang terpasang di dalam lensa.

Rana daun sunting

 
Rana daun sederhana
1. Diafragma
2. Bidang tingkap dari diafragma yang tertutup oleh rana daun
3. Bidang tingkap yang terbuka sepanjang waktu pajanan
4. Rana daun
5. Mekanisme penangkap rana
6. Pegas kupu-kupu
 
Rana diafragma pada kamera Akarex

Rana daun (en:leaf shutter) adalah jenis rana pusat dengan mekanisme pivot dari bahan logam berbentuk seperti daun yang membuka dan menutup bidang tingkap.

Sebuah rana daun sederhana dapat terdiri dari sebuah atau dua buah rana. Kecepatan rana yang dapat dicapai dengan mekanisme ini hingga 1/40.000 detik dan dapat menangkap durasi flashlight yang terpancar pada kecepatan 1/224.000 detik.

Rana diafragma sunting

Rana diafragma (en:diaphragm shutter) adalah rana iris yang terletak di dalam lensa di belakang exit pupil.

Istilah diafragma dahulu digunakan untuk menjelaskan tingkap (en:aperture). Pada desain awal, diafragma dan rana adalah dua buah komponen yang berbeda di dalam sebuah kamera, pada masa kini sebuah diafragma tidak hanya dapat membuka dan menutup untuk membentuk tingkap pada bukaan tertentu, tetapi juga melakukannya pada kecepatan tertentu seperti rana.[11] Dengan bertambahnya jumlah bilah diafragma, maka bentuk lingkaran tingkap akan semakin sempurna.

Rana sel Kerr sunting

Rana sel Kerr (en:Kerr cell shutter) adalah salah satu jenis rana dengan kecepatan nanodetik. Rana sel Kerr mendayagunakan efek Kerr untuk menahan atau meneruskan cahaya.

Referensi sunting

  1. ^ Mengenal Cahaya dan Optik. Ganeca Exact. ISBN 978-979-571-476-7. 
  2. ^ Langford, 3rd ed. p 104.
  3. ^ Michael R. Peres; editor in chief, Focal Encyclopedia of Photography: Digital Imaging, Theory and Applications, History, and Science. Fourth Edition. Boston, Massachuetts: Focal Press/Elsevier, 2007. ISBN 0-240-80740-5. pp 27-35, 51-59.
  4. ^ Peres, p 58.
  5. ^ Mason and Snyder, p 136.
  6. ^ Jason Schneider, "The Camera Collector: You can't beat the system. Leitz knew that over 50 years ago, and proceeded to give us the world's first 'system 35.'" pp 54-56. Modern Photography, Volume 48, Number 6; June 1984. ISSN 0026-8240.
  7. ^ Anonymous, "Test: Leica 0-series: What's it like to shoot with a 1923 Leica replica? Inconvenient as hell—and lots of fun!" pp 86-90, 208-209. Popular Photography, Volume 65 Number 9; September 2001. ISSN 0032-4582.
  8. ^ Jason Schneider, "The Camera Collector: I'm still no Leica collector, but the best of 'em exemplify 'form follows function'." pp 50, 52, 54-55. Modern Photography, Volume 47, Number 10; October 1983. ISSN 0026-8240.
  9. ^ John Wade, The Collector's Guide to Classic Cameras: 1945-1985. Small Dole, UK: Hove Books, 1999. ISBN 1-897802-11-0. pp 79-80.
  10. ^ R. E. Jacobson; et al. (2000). Manual of Photography (edisi ke-Ninth ed.). Focal Press. ISBN 0240515749. 
  11. ^ Sidney Ray, Scientific Photography and Applied Imaging, Oxford: Focal Press, 1999

Lihat pula sunting

Pranala luar sunting

  • (Inggris) [1] Artikel tentang sel Kerr di Universitas Glasgow.