Rajungan
Rajungan | |
---|---|
![]() | |
Portunus sanguinolentus, rajungan bintang | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kingdom: | Animalia |
Filum: | Arthropoda |
Subfilum: | Crustacea |
Kelas: | Malacostraca |
Ordo: | Decapoda |
Infraordo: | Brachyura |
Superfamili: | Portunoidea |
Famili: | Portunidae Rafinesque, 1815 [1] |
Marga | |
|
Rajungan adalah nama sekelompok kepiting dari beberapa marga anggota suku Portunidae. Jenis-jenis kepiting ini dapat berenang dan sepenuhnya hidup di laut.[2]
Jenis-jenisSunting
Beberapa jenis rajungan yang biasa didapati dan dijual di sekitar Jakarta, di antaranya:[3]
- Portunus pelagicus, rajungan biasa
- Portunus sanguinolentus, rajungan bintang
- Charybdis feriatus, rajungan karang
- Podophthalmus vigil, rajungan angin
Jenis-jenis berikut juga biasa ditangkap dan dikonsumsi, akan tetapi jarang dijumpai di pasar:
- Charybdis callanassa
- Charybdis lucifera
- Charybdis natator, rajungan batik
- Charybdis tunicata
- Thalamita crenata, rajungan hijau
- Thalamita danae, rajungan hijau
- Thalamita puguna
- Thalamita spimmata
Catatan taksonomisSunting
Portunus pelagicus (rajungan biasa), yang semula disangka menyebar luas dari pesisir timur Afrika, ke anak-benua India, Asia Tenggara, hingga Jepang, Australia, dan Kaledonia Baru, kini ternyata terdiri dari empat spesies yang berbeda, yakni: P. pelagicus, P. segnis, P. reticulatus, dan P. armatus.[4]
Catatan kakiSunting
- ^ Sammy De Grave, N. Dean Pentcheff, Shane T. Ahyong; et al. (2009). "A classification of living and fossil genera of decapod crustaceans" (PDF). Raffles Bulletin of Zoology. Suppl. 21: 1–109.
- ^ Nontji, A. Laut Nusantara: 189-99. Jakarta :Djambatan.
- ^ Moosa, MK. 1980. "Beberapa catatan mengenai rajungan dari Teluk Jakarta dan Pulau-pulau Seribu." dalam Burhanuddin, MK. Moosa & H. Razak (eds.) Sumberdaya hayati bahari. Jakarta :LON-LIPI.
- ^ Lai, JCY., PKL. Ng & PJF. Davie. "A revision of the Portunus pelagicus (Linnaeus, 1758) species complex (Crustacea: Brachyura: Portunidae), with the recognition of four species." The Raffles Bulletin of Zoology 58(2): 199-237. (31 Agustus 2010)