Pulau Moti

pulau di Kota Ternate, Maluku Utara

Moti adalah salah satu pulau yang ada di Kota Ternate, Maluku Utara, Indonesia. Moti juga tercatat sebagai salah satu Kecamatan di Kota Ternate yang diberi nama Kecamatan Pulau Moti.

Pulau Moti
Koordinat0°26′32″N 127°24′13″E / 0.442195°N 127.403641°E / 0.442195; 127.403641Koordinat: 0°26′32″N 127°24′13″E / 0.442195°N 127.403641°E / 0.442195; 127.403641
NegaraIndonesia
ProvinsiMaluku Utara
KotaTernate
Peta

Dalam sistem koordinat geografi, Pulau Moti berada di titik koordinat 0o 27' 25.000" Lintang Utara dan 127o 24' 39.000" Bujur Timur.[1] Moti merupakan pulau kecil dalam gugusan Kepulauan Halmahera. Posisinya di sebelah barat dari Pulau Halmahera. Luas pulau Moti sekitar 24,6 kilometer persegi. Pulau Moti merupakan salah satu pulau berpenghuni di Indonesia. Bagian utara, barat dan selatan Pulau Moti berbatasan langsung dengan laut Maluku. Sedangkan bagian timur berbatasan langsung dengan laut Halmahera.[2] Di bagian timur laut Pulau Moti terdapat sisa puing sebuah benteng bernama Benteng Nassau yang dibangun pada tahun 1609 Masehi oleh Belanda. Sebagian besar penduduk Pulau Moti merupakan penduduk asli yang telah menghuni pulau ini sejak lama. Pekerjaan penduduk Pulau Moti adalah nelayan dan petani. Petani memanfaatkan lahan darat di Pulau Moti untuk perkebunan pala dan cengkih. Sedangkan bagian pantai Pulau Moti dijadikan tempat menangkap ikan oleh nelayan. Dalam pembagian administratig, Pulau Moto masuk dalam Kecamatan Moti. Di Pulau Moti ada 6 kelurahan yaitu Kota Moti, Figur, Tadenas, Tafaga, Takofi, dan Tafamutu.[3]

Referensi sunting

  1. ^ "Pulau Moti". www.ppk-kp3k.kkp.go.id. Diakses tanggal 10 Julii 2021. 
  2. ^ Roemantyo (2010). "Model Pemanfaatan Lahan Pulau Moti, Kota Ternate, Maluku: Suatu Analisis Tata Ruang Berbasis Vegetasi". Jurnal Biologi Indonesia. 6 (3): 415. ISSN 2338-834X. 
  3. ^ Mansyur, Syahruddin (2015). "Benteng Kolonial Eropa di Pulau Makian dan Pulau Moti: Kajian Atas Pola Sebaran Benteng di Wilayah Maluku Utara". Kapata Arkeologi. 11 (2): 103. doi:10.24832/kapata.v11i2.290. 

Pranala luar sunting