Pulau Keeling Utara

pulau di Australia

Pulau Keeling Utara, dalam bahasa Inggris North Keeling Island, adalah sebuah pulau karang kecil tak berpenghuni. Luasnya sekitar 1,2 kilometer persegi. Berada pada jarak sekitar 25 kilometer atau 16 mil arah utara dari Pulau Horsburgh. Pulau ini adalah sebuah atol sekaligus pulau paling utara wilayah Australia, Kepulauan Cocos (Keeling). Bentuk Pulau Keeling Utara yang seperti huruf C, hampir ditutupi cincin atol dengan lubang kecil mengarah ke laguna yang lebarnya sekitar 50 meter di sisi sebelah timur. Laguna itu luasnya sekitar 05 kilometer persegi (1,9 sq mi)*. Pulau ini merupakan rumah bagi satu-satunya populasi endemik dan terancam punah, ayam hutan Cocos serta koloni besar burung laut. Sejak 1995, Pulau Keeling Utara dan laut seluas 15 kilometer (9,3 mi)* dari garis pantai telah dijadikan Taman Nasional Pulu Keeling.

Peta Kepulauan Cocos (Keeling). Pada peta, Pulau Keeling Utara terletak paling atas dari kepulauan
Pulau Keeling Utara

Sejarah sunting

Kepulauan Cocos (Keeling) diyakini dilihat pertama kali oleh orang Eropa pada 1609 yakni Kapten William Keeling, yang kemudian diberi nama dengan nama akhirnya, dari EIC pada perjalanan dari Jawa, Hindia Belanda. Pulau Keeling Utara digambarkan oleh Ekeberg, seorang kapten Swedia, pada 1749, yang menunjukkan adanya pohon kelapa. Hal ini juga muncul pada grafik 1789 yang dihasilkan oleh hidrografer Inggris, Alexander Dalrymple.[1]

Pulau Keeling Utara dikunjungi pada 1836 oleh Kapten Robert Fitzroy dan rekannya Charles Darwin menaiki Kapal HMS Beagle, seperti halnya dengan pengunjung lain, tidak dapat mendarat di pulau.

Pada abad ke-19 banyak orang yang menderita beriberi dibuang ke pulau itu. Beberapa kuburan yang masih bertahan, beberapa dari orang-orang tersebut, tetapi juga terdapat bangkai kapal.

Pertempuran Cocos sunting

Pada 9 November 1914, kapal penjelajah Jerman, SMS Emden, menyerang stasiun komunikasi kabel dan nirkabel di Direction Island, menarik perhatian kapal penjelajah Australia, HMAS Sydney.[2] Pada pukul 11.20, setelah berlangsungnya pertempuran selama satu setengah jam, Kapal Emden yang rusak berat terdampar di Pulau Keeling Utara.[2] Pada 1915, sebuah perusahaan Jepang mengusulkan bahwa kapal itu diperbaiki, tapi tinjauan oleh HMAS Protector menyimpulkan bahwa gelombang kerusakan pada Kapal Emden membuat operasi semacam itu tidak layak dilakukan.[3] Pada 1919, dilaporkan bahwa bangkai kapal itu hampir benar-benar hancur dan menghilang.[3]

Perburuan Burung Laut sunting

Pada antara Perang Dunia Pertama dan Kedua, grup sekitar 20 Melayu Cocos menempati pulau hingga dua minggu pada suatu masa panen kayu, kelapa, dan burung untuk diambil dan dibawa ke Home Island. Pada tahun 1970-an dan 1980-an, hadirnya perahu dan peralatan yang lebih efisien menyebabkan meningkatnya perburuan burung laut dan keprihatinan tentang dampaknya pada populasi burung laut.

Taman Nasional Pulu Keeling sunting

Pada tahun 1986, sebuah kesepakatan tercapai antara Dinas Satwa Liar dan Taman Nasional Australia dan warga Melayu Cocos untuk membatasi berkelanjutannya perburuan di Pulau Keeling Utara. Pada tahun 1989, Siklon Tropis John menghancurkan populasi burung Sula sula di Pulau Keeling Utara dan pemburuan kemudian dilarang agar populasinya pulih kembali. Sejak saat itu tidak ada perburuan yang diizinkan.[1]

Taman Nasional Pulau Keeling didirikan pada 12 Desember 1995. Hal ini penting sebagai pulau untuk tempat tinggal untuk burung laut dan pulau. Taman nasional adalah rumah bagi satwa endemik ayam hutan Cocos (Gallirallus philippensis andrewsi), dan ikan Centropyge colini.

Taman nasional ini didirikan untuk tujuan berikut:

  • pelestarian area dalam kondisi alami, dan
  • upaya dan cara yang tepat digunakan dalam apresiasi dan menikmati area dengan akses publik.

Akses masuk didapat hanya setelah melalui perizinan.

Wilayah Perlindungan Lainnya sunting

Pulau ini terdaftar sebagai kepentingan lahan basah internasional di bawah Konvensi Ramsar pada 17 Maret 1996, sebagai Situs Ramsar 797. Pulau ini juga telah diidentifikasi oleh BirdLife Internasional sebagai area burung penting karena mendukung lebih dari 1% dari populasi dunia burung Sula sula, cikalang kecil, dan camar-angguk coklat. Pulau ini diperkirakan memiliki koloni burung Sula sula terbesar di dunia, dan juga populasi cikalang kecil kedua terbesar di Wilayah Australia.[4]

Referensi sunting

  1. ^ a b Pulu Keeling National Park Management Plan. Australian Government. 2004. ISBN 0-642-54964-8. 
  2. ^ a b Frame, Tom (2004). No Pleasure Cruise: the story of the Royal Australian Navy. Crows Nest, NSW: Allen & Unwin. hlm. 110–14. ISBN 1-74114-233-4. OCLC 55980812. 
  3. ^ a b Jose, Arthur W. (1941) [1928]. The Royal Australian Navy 1914–1918. The Official History of Australia in the War of 1914–1918. IX (edisi ke-9th). Sydney, NSW: Angus and Robertson. hlm. 207. OCLC 215763279. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-10-04. Diakses tanggal 22 March 2010. 
  4. ^ BirdLife International. (2011). Important Bird Areas factsheet: North Keeling Island. Downloaded from http://www.birdlife.org on 2011-12-24.