Pondok Pesantren An-Nawawi
Pondok Pesantren An-Nawawi (bahasa Arab: المعهذ الاسلامى السلفى النووى) adalah salah satu lembaga pendidikan Islam di Dusun Berjan, Desa Gintungan, Kecamatan Gebang, Purworejo, Jawa Tengah. Pesantren ini mengajarkan pendidikan agama maupun pendidikan umum dengan menggunakan sistem madrasi atau klasikal dan pendidikan formal.
Pondok Pesantern An-Nawawi المعهذ الاسلامى السلفى النووى | |
---|---|
Alamat | |
, 54191 | |
Surel | annawawi.ponpes@gmail.com |
Situs web | annawawiberjan |
Informasi | |
Jenis | Pondok pesantren |
Nomor Statistik Pondok Pesantren | 510033060077 |
Afiliasi | Nahdlatul Ulama |
Didirikan | 1870 M. (sebagai Mafatihul 'Ulum) 1960 M. (sebagai Miftahul 'Ulum) 1965 M. (sebagai Roudlotut Thullab) 7 Januari 1996 M./16 Sya'ban 1416 H. (sebagai An-Nawawi) |
Pendiri | KH. Zarkasyi bin Asnawi |
Pengasuh | KH. Achmad Chalwani Nawawi |
Yayasan | Yayasan An-Nawawi Berjan |
Lain-lain | |
Moto |
Sejarah
suntingPondok Pesantren An-Nawawi didirikan pada tahun 1870 M oleh KH. Zarkasyi dengan nama Mafatihul 'Ulum. KH. Zarkasyi dilahirkan di desa Tempel Tanggul, Sidomulyo, Purworejo. Dia memperoleh pendidikan agama sejak kecil dari orang tuanya, Kiai Asnawi. Menginjak dewasa dia meneruskan belajar di pesantren Bangil Jawa Timur.
Setelah beberapa tahun belajar di pesantren Bangil, KH. Zarkasyi melanjutkan pendidikannya ke Mekkah untuk berguru kepada Syekh Abdul Karim Banten (paman Syekh Nawawi al-Bantani). Ilmu yang diperoleh adalah ilmu Tarekat yang dikenal dengan Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah. Sepulang dari Mekkah, KH. Zarkasyi berguru kepada Syekh Sholeh Darat Semarang untuk memperdalam ilmu bidang Syariat. Di samping menjadi guru dari KH. Zarkasyi, Syekh Sholeh Darat merupakan teman belajar Tarekat ketika masih berada di Mekkah. Setelah bertahun–tahun memperdalam ilmu di berbagai pesantren, KH. Zarkasyi pulang dan bermukim di Desa Dunglo, Baledono, Purworejo. Namun, oleh Syekh Sholeh Darat dianjurkan untuk berpindah dan mendirikan masjid di Dukuh Berjan dengan membekali dua buah batu bata merah. Dan mulai saat itulah berdiri sebuah masjid yang lambat laun berkembang menjadi sebuah pondok pesantren sampai saat ini.
Pada tahun 1960, Kepala Pondok Pesantren waktu itu, Bapak Najmuddin bermusyawarah dengan para pengurus untuk menngganti nama pesantren dari Mafatihul 'Ulum menjadi Maftahul Ulum, atas persetujuan dari Pimpinan Pondok Pesantren KH. Muhaamd Nawawi. Pada tahun 1965, nama pondok pesantren diganti dengan nama Roudlotut Thullab yang mempunyai arti Taman Pelajar atau Taman Siswa, dan kemudian pada tanggal 7 Januari 1996, bertepatan dengan tanggal 16 Sya'ban 1416 H, kembali diganti menjadi An-Nawawi seperti dikenal luas sampai saat ini. Dan di setiap tanggal 16 Sya'ban diselenggarakan Haul Muassis Pondok.
Nama terakhir ini dipilih, karena dua alasan pokok, yaitu: Pertama, dalam rangka tafaulan (mengharap barokah) kepada pengasuh ke–3 yaitu, KH. Muhammad Nawawi. Kedua, Sebagai tonggak sejarah bahwa pada masa KH. Muhammad Nawawi inilah, sistem atau metode pengajaran dikenalkan kepada sistem madrasi atau dalam dunia pendidikan modern dikenal dengan istilah klasikal. Selain itu, pada tahun 1981, dirintis pula pendirian Pondok Pesantren Putri Al-Fathimiyyah yang sekarang menjadi Pondok Pesantren Putri An–Nawawi. Dengan kata lain, selama memimpin pondok pesantren, KH. Muhammad Nawawi telah berhasil merumuskan dasar pengembangan (master plan) Pondok Pesantren An–Nawawi.
Pengasuh Pondok Pesantren
suntingNo. | Potret | Nama Pengasuh | Periode |
---|---|---|---|
1. | KH. Zarkasyi | 1870-1917 | |
2. | KH. Muhammad Shiddieq | 1917-1948 | |
3. | KH. Muhammad Nawawi | 1948-1982 | |
4. | KH. Achmad Chalwani | 1982-sekarang |
Pendidikan
suntingPendidikan Formal
sunting- Madrasah Tsanawiyah An-Nawawi
- Madrasah Aliyah An-Nawawi
- Sekolah Tinggi Agama Islam An-Nawawi
Pendidikan Madrasah
sunting- Madrasah Diniyyah Awwaliyah (MDA)
- Madrasah Diniyyah Wustha (MDW)
- Madrasah Diniyyah Ulya (MDU)
Pranala luar
suntingProfil Pondok Pesantren An-Nawawi
Sistem Pendidikan Pondok Pesantren An-Nawawi