Polder Liang adalah salah satu polder yang ada di Kalimantan Selatan, letaknya ada di sebelah barat kota Martapura di desa Tambak Baru. Luas polder adalah lebih dari 900 Ha dikelilingi tanggul yang mengitari daerah rawa.[1] Polder Liang berada di antara tiga kecamatan yaitu Kecamatan Martapura, Karang Intan, dan Astambul. Adapun sungai yang ada disekitar Polder Liang adalah sungai Arpat, Liang, Antasan, Bincau, Antasan Ambawang Besar, serta sungai Baku.

Polder Liang terdiri dari beberapa pintu air, yaitu 6 pintu air utama dan 29 pintu air kecil. Sistem buka tutup pintu air masih bersifat manual. Salah satu dari enam pintu utama tidak difungsikan lagi namun siphonnya masih digunakan. Pintu air yang tidak berfungsi ada di daerah Mali-mali. Dua dari Enam pintu air di polder merupakan hasil pembuatan saat zaman Belanda.[2]

Kehidupan Masyarakat

sunting

Masyarakat yang ada di sekitar polder yang lebih dekat dengan kota Martapura memiliki matapencaharian sebagai petani. Hal ini dibuktikan dengan adanya tanaman padi di sekitar polder. Namun petani di daerah polder Liang banyak mendapatkan kendala, yang diantaranya mereka harus menggunakan tanaman padi dengan jenis khusus yaitu padi yang berbatang tinggi. Dimaksudkan agar tanaman padi tidak tenggelam karena tingginya muka air pada polder. Seandainya muka air lebih tinggi maka akan mengakibatkan gagal panen, tanaman padi akan layu dan membusuk karena kelebihan kadar air.[2] Pekerjaan alternatif lain yang dimiliki masyarakat di sekitar Polder Liang adalah berkebun dan berternak, diantaranya berkebun pohon pisang, pohon singkong, tebu, serta pohon kelapa. Masyarakat juga berternak angsa, ayam, bebek, dan kerbau.

Referensi

sunting