Philips

perusahaan asal Belanda

Koninklijke Philips N.V. (biasa disingkat sebagai Philips dan ditulis di logonya sebagai PHILIPS) adalah sebuah konglomerat multinasional yang didirikan di Eindhoven, Belanda. Sejak tahun 1997, perusahaan ini berkantor pusat di Amsterdam, walaupun kantor pusatnya untuk bisnis di Benelux tetap di Eindhoven. Philips pernah menjadi salah satu produsen elektronik terbesar di dunia, namun kini menggeser fokusnya ke bisnis teknologi kesehatan, dengan bisnis lainnya sedang atau telah dijual.

Koninklijke Philips N.V.
Publik
Kode emiten
IndustriKonglomerat
Didirikan15 Mei 1891; 132 tahun lalu (1891-05-15)
Eindhoven, Belanda
PendiriGerard dan Anton Philips
Kantor
pusat
Amsterdam, Belanda
Wilayah operasi
Seluruh dunia
Tokoh
kunci
Produk
Pendapatan19,482 milyar (2019)[1]
€1,644 milyar (2019)[1]
€1,173 milyar (2019)[1]
Total aset€27,016 milyar (2019)[1]
Total ekuitas€12,625 milyar (2019)[1]
Karyawan
80.495 (2019)[1]
Situs webwww.philips.com
Pabrik pertama Philips di Eindhoven, kini menjadi museum

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1891 oleh Gerard Philips dan ayahnya, Frederik. Produk pertama perusahaan ini adalah lampu. Philips kini mempekerjakan sekitar 80.000 orang di 100 negara.[1] Perusahaan ini mendapat gelar koninklijk pada tahun 1998 dan menghapus kata "Electronics" dari namanya pada tahun 2013,[2] karena telah menggeser fokusnya dari elektronik konsumen ke teknologi perawatan kesehatan.

Philips memiliki tiga divisi utama, yakni Personal Health (sebelumnya bernama Philips Consumer Electronics, Philips Domestic Appliances, dan Personal Care), Connected Care, dan Diagnosis & Treatment (sebelumnya bernama Philips Medical Systems).[3] Sementara divisi pencahayaan telah dipisah ke Signify N.V. Perusahaan ini mulai memproduksi alat cukur listrik pada tahun 1939 dengan merek Philishave. Pasca perang, Philips mengembangkan format Compact Cassette dan ikut mengembangkan format Compact Disc bersama Sony, serta mengembangkan sejumlah teknologi lain. Hingga tahun 2012, Philips adalah produsen pencahayaan dengan pendapatan terbesar di dunia.

Philips melantai di Euronext Amsterdam dan merupakan salah satu komponen dari Indeks pasar saham Euro Stoxx 50.[4] Perusahaan ini juga melantai di Bursa Saham New York. Akuisisi yang pernah dilakukan oleh Philips meliputi terhadap Signetics dan Magnavox. Sejak tahun 1913, perusahaan ini juga memiliki sebuah klub olahraga bernama PSV Eindhoven.

Sejarah sunting

 
Gerard Philips
 
Lembar saham Philips Gloeilampenfabrieken, diterbitkan pada tanggal 14 Desember 1928

Philips Company didirikan pada tahun 1891 oleh Gerard Philips dan ayahnya, Frederik Philips. Frederik adalah seorang bankir yang tinggal di Zaltbommel. Ia pun mendanai pembelian dan penataan sebuah pabrik kosong di Eindhoven, di mana perusahaan ini mulai memproduksi lampu filamen karbon dan produk elektroteknis lain pada tahun 1892. Pabrik tersebut kini difungsikan sebagai sebuah museum.[5]

Pada tahun 1895, setelah mengalami kesulitan dan hampir bangkrut, Philips mengajak Anton, adik Gerard. Walaupun berlatar belakang pendidikan teknik, Anton mulai bekerja di perusahaan ini sebagai perwakilan penjualan. Tidak berselang lama, Anton mulai mengemukakan sejumlah ide bisnis penting bagi perusahaan ini. Dengan bergabungnya Anton, perusahaan keluarga ini pun mulai berkembang pesat, sehingga kemudian Philips Metaalgloeilampfabriek N.V. resmi didirikan di Eindhoven pada tahun 1908, dan Philips Gloeilampenfabrieken N.V. juga didirikan pada tahun 1912. Setelah Gerard dan Anton Philips mengubah perusahaan keluarga ini menjadi sebuah korporasi, mereka pun meletakkan pondasi agar kedepannya perusahaan ini dapat menjadi perusahaan multinasional.

Pada dekade 1920-an, perusahaan ini mulai memproduksi barang lain, seperti tabung vakum. Pada tahun 1939, Philips memperkenalkan alat cukur listrik yang diberi merek Philishave (dipasarkan di Amerika Serikat dengan merek Norelco). Sementara "Chapel" adalah sebuah radio yang dilengkapi dengan pengeras suara bawaan, dan telah dirancang sejak awal dekade 1930-an.

Philips Radio sunting

 
Radio Philips 'Chapel' model 930A, 1931

Pada tanggal 11 Maret 1927, Philips mengudara melalui stasiun radio gelombang pendek PCJJ (kemudian PCJ), yang lalu pada tahun 1929 disusul oleh Philips Omroep Holland-Indië (kemudian PHI). PHOHI bersiaran dalam bahasa Belanda untuk Hindia Belanda (kini Indonesia), sementara PHI bersiaran dalam bahasa Inggris dan bahasa lain untuk belahan bumi bagian timur, sedangkan PCJJ bersiaran dalam bahasa Inggris, Spanyol, dan Jerman untuk negara-negara lain di seluruh dunia.

Program internasional Sundays dimulai pada tahun 1928, dengan Eddie Startz menjadi pembawa acara Happy Station, yang kemudian menjadi program yang paling lama mengudara di gelombang pendek. Siaran dari Belanda lalu terhenti akibat invasi Jerman pada bulan Mei 1940. Jerman kemudian memerintahkan pemancar di Huizen untuk memancarkan siaran pro-Nazi, yang sebagian berasal dari Jerman, dan sisanya berupa siaran dari penyiar Belanda di bawah kendali Jerman.

Philips Radio lalu dibubarkan setelah pembebasan, karena dua stasiun gelombang pendeknya dinasionalisasi pada tahun 1947 dan diubah namanya menjadi Radio Netherlands Worldwide. Sejumlah program PCJ, seperti Happy Station pun dilanjutkan di stasiun lain.

Mesin Stirling sunting

Philips berperan penting dalam kebangkitan mesin Stirling, saat pada awal dekade 1930-an, manajemen Philips memutuskan bahwa dengan memproduksi generator portabel bertenaga rendah, akan membantu meningkatkan penjualan radionya ke negara yang belum banyak teraliri listrik dan pasokan baterainya belum dapat diandalkan. Insinyur di laboratorium riset Philips pun mengadakan perbandingan sistematis antara berbagai sumber tenaga listrik dan menyimpulkan bahwa mesin Stirling lah yang paling cocok, karena tidak terlalu bising (serta tidak menginterferensi gelombang radio) dan dapat dioperasikan pada berbagai sumber panas (minyak lampu biasa – "yang murah dan tersedia di manapun" – dapat digunakan).[6] Mereka juga menyadari bahwa, tidak seperti mesin uap dan mesin pembakaran dalam, hampir tidak ada pengembangan yang dilakukan pada mesin Stirling selama beberapa tahun dan yakin bahwa bahan dan pengetahuan modern dapat menghasilkan peningkatan yang besar.[7]

Didorong oleh mesin eksperimental pertamanya, yang dapat memproduksi 16 W tenaga poros dari diameter silinder dan jarak piston sebesar 30 mm × 25 mm,[8] sejumlah model pengembangan pun diproduksi dalam sebuah program yang tetap berlanjut selama Perang Dunia II. Pada akhir dekade 1940-an, 'Tipe 10' telah siap untuk diserahkan ke anak usaha Philips, Johan de Witt di Dordrecht guna diproduksi dan dipasangkan ke generator sebagaimana rencana awal. Hasilnya adalah mesin yang dapat menghasilkan keluaran listrik sebesar 180/200 W dari diameter silnder dan jarak piston sebesar 55 mm × 27 mm, yang disebut sebagai MP1002CA (dikenal sebagai "Bungalow"). Produksi 250 unit pertama pun dimulai pada tahun 1951, namun kemudian jelas bahwa mereka tidak dapat memproduksi mesin tersebut dengan harga yang kompetitif, serta dengan diciptakannya radio transistor yang memerlukan daya yang lebih rendah, maka tujuan awal untuk memproduksi mesin tersebut menjadi tidak masuk akal. Pada akhirnya, mesin tersebut hanya dapat diproduksi sekitar 150 unit.[9]

Bersamaan dengan generator, Philips juga mengembangkan mesin Stirling eksperimental untuk berbagai macam keperluan hingga akhir dekade 1970-an, walaupun kemudian yang sukses secara komersial hanya 'mesin Stirling terbalik' cryocooler. Walaupun begitu, dari eksperimen-eksperimen tersebut, Philips dapat mendaftarkan banyak paten dan mengumpulkan banyak informasi, yang kemudian mereka lisensikan ke perusahaan lain.[10]

Alat cukur sunting

Alat cukur pertama buatan Philips diperkenalkan pada dekade 1930-an, dan diberi merek Philishave. Namun di Amerika Serikat, alat cukur tersebut diberi merek Norelco. Philishave tetap menjadi bagian dari jajaran produk Philips hingga saat ini.

Perang Dunia II sunting

Pada tanggal 9 Mei 1940, direktur Philips mengetahui bahwa invasi Jerman terhadap Belanda akan terjadi keesokan harinya. Karena telah bersiap, Anton Philips dan menantunya, Frans Otten, serta anggota keluarga Philips yang lain, pun pergi ke Amerika Serikat, dengan membawa banyak modal perusahaan ini. Beroperasi dari Amerika Serikat dengan nama North American Philips Company, mereka dapat mengelola perusahaan ini selama perang berlangsung. Pada saat yang sama, perusahaan ini dipindah (di atas kertas) ke Antilles Belanda untuk menjauhkannya dari jangkauan Jerman.[11]

Pada tanggal 6 Desember 1942, Grup 2 Angkatan Udara Britania Raya mengadakan Operasi Oyster, yang membuat pabrik Philips Radio di Eindhoven rusak berat, serta menyebabkan pekerjanya dan penduduk di sekitar pabrik menjadi korban.[12] Pabrik Philips di Eindhoven kembali dibom oleh Angkatan Udara Britania Raya pada tanggal 30 Maret 1943.[13][14]

Frits Philips, anak Anton, menjadi satu-satunya anggota keluarga Philips yang tetap bertahan di Belanda. Ia menyelamatkan nyawa 382 orang Yahudi dengan meyakinkan Nazi bahwa mereka sangat dibutuhkan dalam proses produksi Philips.[15] Pada tahun 1943, ia ditahan di kamp tahanan politik di di Vught selama beberapa bulan karena mogok kerja yang terjadi di pabriknya mengurangi produksi. Atas tindakannya menyelamatkan ratusan orang Yahudi, ia pun diakui oleh Yad Vashem pada tahun 1995 sebagai "Righteous Among the Nations".[16]

1945–1999 sunting

Pasca perang, perusahaan ini kembali dipindah ke Belanda, dengan kantor pusat di Eindhoven.

 
Menara Lampu Philips di Eindhoven, awalnya adalah sebuah pabrik lampu yang kemudian diubah menjadi kantor pusat[17]
 
Evoluon di Eindhoven, dibuka pada tahun 1966

Pada tahun 1949, perusahaan ini mulai menjual perangkat televisi.[18] Pada tahun 1950, perusahaan ini membentuk Philips Records, yang kemudian menjadi bagian dari PolyGram pada tahun 1962.

Philips memperkenalkan pita Compact Audio Cassette pada tahun 1963, dan sangat sukses di pasaran. Compact Cassette awalnya digunakan sebagai mesin dikte oleh para stenografer dan jurnalis profesional. Karena kualitas suaranya meningkat, kaset kemudian juga digunakan untuk merekam suara dan menjadi media massa (bersama piringan hitam) untuk menjual rekaman musik.

 
Sebuah perekam Compact Cassette portabel buatan Philips (model D6350)

Philips memperkenalkan kombinasi radio portabel dan perekam kaset pertama, yang dipasarkan sebagai "radiorecorder", dan kini lebih dikenal sebagai boombox. Kemudian, kaset tersebut digunakan di mesin penjawab telepon, termasuk sebuah bentuk khusus dari kaset di mana pita dililitkan pada sebuah putaran tak berujung. Compact Cassette kemudian digunakan sebagai penyimpanan massal pertama untuk komputer pada dekade 1970-an dan 1980-an. Philips mengurangi ukuran kaset untuk keperluan profesional dengan Mini-Cassette, walaupun akhirnya tidak sesukses Olympus Microcassette. Produk tersebut pun menjadi media dikte dominan hingga penciptaan mesin dikte digital penuh.[butuh rujukan] Philips kemudian terus berurusan dengan komputer hingga awal dekade 1990-an (lihat Philips Computers).

Slogan sunting

  • Trust In Philips Is World-wide (1960-1974)
  • Simply yes ahead (1974-1981)
  • We want you to have the best (1981-1985)
  • Junto a usted (1985-1990)
  • Take a closer look (1990-1995)
  • Let's make things better (1995-2004)
  • Sense and Simplicity (2004-2014)
  • Innovation and You (2014-sekarang)

Publikasi sunting

  • A. Heerding: The origin of the Dutch incandescent lamp industry. (Vol. 1 of The history of N.V. Philips gloeilampenfabriek). Cambridge, Cambridge University Press, 1986. ISBN 0-521-32169-7
  • A. Heerding: A company of many parts. (Vol. 2 of The history of N.V. Philips' gloeilampenfabrieken). Cambridge, Cambridge University Press, 1988. ISBN 0-521-32170-0
  • I.J. Blanken: The development of N.V. Philips' Gloeilampenfabrieken into a major electrical group. Zaltbommel, European Library, 1999. (Vol. 3 of The history of Philips Electronics N.V.). ISBN 90-288-1439-6
  • I.J. Blanken: Under German rule. Zaltbommel, European Library, 1999. (Vol. 4 of The history of Philips Electronics N.V). ISBN 90-288-1440-X

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f g "Philips Annual Report 2019" (PDF). Philips Results (dalam bahasa Inggris). 27 February 2020. Diakses tanggal 7 January 2021. 
  2. ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 September 2018. Diakses tanggal 24 September 2018. 
  3. ^ "Philips Q1 2020 Quarterly Results". Philips Results (dalam bahasa Inggris). 2020-04-22. Diakses tanggal 2020-06-10. 
  4. ^ "Börse Frankfurt (Frankfurt Stock Exchange): Stock market quotes, charts and news". Boerse-frankfurt.de. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 February 2019. Diakses tanggal 7 April 2018. 
  5. ^ "Philips Museum". Philips-museum.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 October 2016. Diakses tanggal 30 December 2016. 
  6. ^ C.M. Hargreaves (1991). The Philips Stirling Engine. Elsevier Science. ISBN 0-444-88463-7. pp.28–30
  7. ^ Philips Technical Review Vol.9 No.4-page 97 (1947)
  8. ^ C.M. Hargreaves (1991), Fig. 3
  9. ^ C.M. Hargreaves (1991), p.61
  10. ^ C.M. Hargreaves (1991), p.77
  11. ^ "Philips Electronics NV | Dutch manufacturer". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). 
  12. ^ "BBC – WW2 People's War – Operation Oyster, Part 1". Bbc.co.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 February 2017. Diakses tanggal 30 December 2016. 
  13. ^ Everitt, Chris; Middlebrook, Martin (2 April 2014). The Bomber Command War Diaries: An Operational Reference Book. Pen and Sword. ISBN 9781473834880. Diakses tanggal 30 December 2016 – via Google Books. 
  14. ^ Bruce, Mr A I. "30th March 1943 WWII Timeline". Wehrmacht-history.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 February 2017. Diakses tanggal 30 December 2016. 
  15. ^ "Frits Philips celebrates 100th birthday". Philips. 15 April 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 September 2012. Diakses tanggal 10 January 2015. 
  16. ^ The Encyclopedia of the Righteous Among the Nations: Rescuers of Jews during the Holocaust: The Netherlands, Jerusalem: Yad Vashem, 2004, pp. 596–597
  17. ^ "PHILIPS Light Tower Complex – The Netherlands", Reynaers-solutions.com, Reynaers Aluminium, diarsipkan dari versi asli tanggal 20 January 2012, diakses tanggal 12 September 2011 
  18. ^ "Waarom stopt Philips met zelf televisies maken?". de Volkskrant. 18 April 2011. Diakses tanggal 18 April 2011. 

Pranala luar sunting

  • Data bisnis Philips:
  • Situs web resmi