Phetsarath Rattanavongsa


Prince Phetsarath Ratanavongsa (Somdej Chao Maha Uparaja Pethsarath Ratanavongsa ) (bahasa Lao: ເພັຊຣາຊ; 19 Januari 1890 – 14 Oktober 1959) adalah seorang tokoh nasionalis Laos dan pemimpin politisi. Ia dianugerahi sebagai Bapak Kemerdekaan Laos.[1]

Pangeran Phetsarath Ratanavongsa
Uparaja
Phetsarath Rattanavongsa
Kelahiran19 Januari 1890
Luang Prabang
Kematian14 Oktober 1959(1959-10-14) (umur 69)
Luang Prabang
Nama lengkap
Chao Maha Oupahat Petsarath Ratanavongsa
AyahBounkhong
IbuThongsy
Istri
  • Khamvene
  • Mom Sy
  • Apinnaphon Yongchaiyudh

Biografi sunting

Kehidupan awal sunting

Phetsarath adalah anak tertua dari BounKhong dan kakak tertua dari Souvanna Phouma dan Souphanouvong. Phetsarath menempuh pendidikan di Lycee Chasseloup Laubat, Saigon dan melanjutkannya pada tahun 1905 di Lycée Montaigne and École coloniale, Prancis. Dia kembli ke Laos pada tahun 1912, lalu menikahi putri Nhin KhamVenne pada 1913, dan mulai bekerja sebagai penerjemah pada ayahnya.

Layanan Pemerintahan: 1914-1941 sunting

Pada tahun 1914, ia bekerja sebagai pegawai di kantor pemerintahan Prancis di Vientiane, dan dipromosikan sebagai asisten sekretaris dua tahun kemudian. Pada tahun 1919, ia menerima gelar sebagai “Somdeth Chao Ratsaphakhinay”. Sebuah gelar yang sebelumnya dipegang oleh ayahnya, dan merupakan gelar tertinggi di Laos. Pada tahun yang sama, ia menjadi kepala cabang pribumi untuk pelayanan masyarakat. Dua dekade kemudian, ia bekerja untuk mempersatukan Laos dengan membuat birokrasi yang akan melampaui pemerintahan dan juga provinsi – provinsi ke dalam daerah yang telah terbagi oleh Prancis.[1]

Phetsarath lalu menjadi seorang tokoh pemimpin pada masa Laos modern. Ia menemukan sistem peringkat dan gelar untuk pelayanan sipil, rencana promosi dan pensiun, membuat sebuah pertemuan konsultatif Laos, mengatur dewan penasihat raja. Phetsarath mengatur kembali sistem administrasi dari kependetaan Buddha, dan mendirikan sebuah sistem untuk sekolah biarawan dalam bahasa Pali. Dia membuat institusi Hukum dan Administrasi untuk meningkatkan kemampuan para pegawai. Dia mengatur sebuah aturan untuk penghargaan, penugasan kembali, dan promosi para pelayanan sipil yang berjasa.

Lao Issara (Laos bebas) 1941 – 1957 sunting

Pada tahun 1941, Prancis menyerahkan provinsi – provinsi tambahan kepada kerajaan Luang Prabang dan diberikan hak eksekutif untuk kabinet Laos dimana Viceroy Phetsarath menjabat sebagai perdana menteri. Lalu Jepang dengan segera mengambil alih negara[1]

Phetsarath memainkan peran yang dominan pada perpolitikan di Laos sebelum dan sesudah penjajahan Jepang. Dia adalah pemimpin untuk gerakan Lao Issara (laos bebas). Pada 1944 dia mengirim kathanong Souvannakhily untuk menyerang Thailand, tetapi ia hilang saat menjalankan misi. Penyerangan kemudian dihentikan. Dari tahun 1941 – 1945, Phetsarath berusaha untuk menggantikan para pejabat di Laos dan Vietnam, tetapi di daerah Vietnam perlawanan kaum proletar lokal saat itu sangat kuat.

Pada 8 April 1945, Sang Raja mendeklarasikan (dibawah tekanan penjajah Jepang) bahwa Laos bukan lagi daerah perlindungan Prancis. Pada 28 Agustus 1945, bersamaan dengan menyerahnya Jepang, ia mengirim telegram kepada semua pemerintah provinsi di Laos, memberitahukan bahwa menyerahnya Jepang tidak memengaruhi status Laos sebagai negara merdeka dan mempringatkan mereka untuk siaga pada pengaruh apapun dari negara asing. Pada 10 Oktober, Raja menolak Phetsarath sebagai Perdana Menteri; 10 hari kemudian, pertemuan Lao issara sementara mencanangkan deposisi raja dan menjanjikan Phetsarath sebagai “Kepala Negara”. Prancis mengambil kembali kontrol akan Laos, Phetsarath terbang pada 1946 ke Thailand, dimana dia memimpin pemerintahan Lao Issara yang-diasingkan.

Kembalinya Phetsarath sunting

Maret 1957, ia kembali ke Vientiane dimana dia menerima ucapan selamat datang. Pada 10 April 1957, dia bepergian ke Luang Prabang dengan mobil dan menerima sambutan dan sorak sorai penduduk, pemerintah, dan anggota kepolisian, juga tentara. Pada Desember 1957 dia mengunjungi Samneua dan Phongsaly dimana Souphanouvong secara simbolik ditawarkan kembalinya dua pengelompokan kembali provinsi Pathet Laos ke kerajaan Laos.

Phetsarath ditawari tempat tinggal pemerintahan resmi di Vientiane, tetapi dia lebih suka tinggal di Villa-nya, Xieng Keo, di Luang Prabang bersama Mom Aphiphorn. Diawal Oktober 1959, pemerintah Phoui Sananikone memutuskan untuk menggunakan tempat tinggal resmi Phetsarath di Vientiane sebagai kantor baru perdana menteri. Pada 14 Oktober 1959, Phetsarath menderita pendarahan otak dan dirawat di rumah sakit. Dokter dari Prancis mengoperasinya, tetapi sudah terlambat, dia tidak bisa bertahan dan akhirnya meninggal diusianya yang 69 tahun. Karena kepopulerannya dan karena kekuatan Shiwa nya, banyak penduduk Laos yang menggantung fotonya di rumah mereka.

Referensi sunting

  • Sila Viravong: Chao Phetcharat - Strong Man of Kingdom of Laos, Thai Translation by Sommai Premjit, Matichon Press, BE 2542 (AD 1999), ISBN 974-321-465-8
  • Søren Ivarsson and Christopher E. Goscha: Prince Phetsarath (1890–1959): Nationalism and Royalty in the Making of Modern Laos, Journal of Southeast Asian Studies (2007), 38: 55-81, Cambridge University Press