Pertapaan atau tapa berasal dari akar kata tap yang berarti energi. Tapa dimaksudkan adalah mengendalikan energi agar terpusat sehingga dapat digunakan untuk suatu tujuan.

Contoh dalam ajaran Hindu, Tuhan melakukan tapa untuk melakukan penciptaan semesta. Dalam ajaran Hindu yang berhubungan dengan kehidupan, manusia melakukan tapa untuk mengendalikan energi dalam dirinya. Dalam hal ini tapa digunakan sebagai cara memusatkan energi diri untuk kembali kepada Tuhan (moksa). Bagaimanapun, untuk mencapai tiga tahapan moksa (terserap ke dalam kesadaran Tuhan dengan meninggalkan badan wadag, terserap ke dalam kesadaran tuhan dengan meninggalkan abu jasmani, dan terserap ke dalam kesadaran Tuhan dengan tanpa meninggalkan apa-apa) membutuhkan energi yang besar. Apalagi untuk mencapai jiwanmukti (jiwa sadar dalam kesadaran Tuhan), hal ini membutuhkan sirkulasi imbang energi tubuh dengan energi semesta sehingga wujud diri dapat selalu dipertahankan.