Perlawanan Antipode

Perlawanan Antipode (bahasa Inggris: Antipodean Resistance) adalah sebuah kelompok neo-Nazi fasis di Australia.[1] Kelompok ini menggunakan simbolisme Nazi seperti swastika dan hormat Nazi, dan juga mendukung legalisasi pembunuhan orang Yahudi.[2][3]

Perlawanan Antipode
Antipodean Resistance
Tanggal pendirian2016
TujuanKelompok kebencian neo-Nazi
Lokasi
Situs webantipodean-resistance.info

Asal-usul

sunting

Perlawanan Antipode mulai dibangun di situs Iron March, yang berisi forum-forum kelompok kebencian neo-Nazi, pada Februari 2016.[4][5]

Keanggotaan

sunting

Konon jumlah keanggotaan kelompok ini amat kecil. Kelompok ini hanya terbuka bagi orang-orang kulit putih heteroseksual yang mampu "berjuang" demi kepercayaannya. Para anggota mengambil nama palsu agar tetap anonim. Media mengabarkan bahwa Perlawanan Antipode mengadakan kamp-kamp radikalisasi rahasia di hutan-hutan jauh.[6] Pada Februari 2018, Perlawanan Antipode dikabarkan membuka cabang khusus wanita, yang dinamakan Aliansi Perempuan Perlawanan Antipode (Antipodean Resistance Women's Alliance, ARWA).

Aktivitas

sunting

Kelompok ini menarik perhatian umum karena vandalisme mereka di kota-kota besar Australia, yang dikatakan terinspirasi oleh Nazisme. Kelompok ini menargetkan sekolah-sekolah dengan jumlah warga minoritas etnik yang besar dengan cara membawa poster-poster berslogan "Jaga Australia agar Tetap Putih", sambil menggunakan kata-kata hinaan seperti "abo", "nigger", dan "chink". Menteri pendidikan Viktoria, James Merlino, menyatakan bahwa kata-kata itu "jahat dan menjijikkan".[7]

Kelompok ini menarik perhatian internasional ketika mereka membuat kampanye poster berbahasa Mandarin di univesritas-universitas, mengancam deportasi bagi mahasiswa asal Tiongkok.[8]

Sebelum Survei Pos Hukum Pernikahan Australia, kelompok ini mengirimkan propaganda homofobik kepada gereja-gereja, kampus-kampus, dan tempat-tempat umum, yang menyamakan pernikahan sesama jenis dengan pedofilia.[9]

Akun Twitter-nya dilarang pada 18 Desember 2017.[10]

Perlawanan Antipode juga mengeluarkan poster-poster besar dari atas jembatan di jalan tol, menyatakan "revolusi putih".

Di Canberra pada April 2018, dilaporkan bahwa ada beberapa poster kelompok ini di sekeliling kota.[11]

Masalah terorisme

sunting

Beberapa ahli antiterorisme menghimbau otoritas agar berfokus pada kaum ekstremis kanan jauh seperti Perlawanan Antipode. Anne Aly mengatakan bahwa kelompok ini mungkin akan menggunakan terorisme. Ia mengatakan bahwa "Kesuksesan aksi terorisme hanya membutuhkan satu orang." Dr Aly meminta kelompok ini dilarang dengan mengatakan bahwa "Saya ingin melihat kelompok-kelompok ini dinamakan sebagai organisasi kasar dan teroris."[12]

Organisasi Intelijen Keamanan Australia dikatakan sedang memonitor kelompok ini. Menurut mereka, kelompok ini akan "menggunakan kekerasan untuk memajukan keperluan mereka sendiri."[13]

Referensi

sunting
  1. ^ Martinich, Rex (2017-10-06). "Neo-Nazi Grampians camp used for recruitment". The Stawell Times-News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-12-27. 
  2. ^ Faithfull, Eden (20 April 2017). "White Supremacist Neo-Nazi Propaganda Found on Sydney University Campus". usu.edu.au. University of Sydney Union. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 September 2017. Diakses tanggal 5 September 2017. 
  3. ^ "'Hatred on our doorsteps'". Australian Jewish News. 17 August 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 September 2017. Diakses tanggal 5 September 2017.  Lebih dari satu parameter |work= dan |newspaper= yang digunakan (bantuan)
  4. ^ "The Obscure Neo-Nazi Forum Linked to a Wave of Terror". Vice (dalam bahasa Inggris). 2018-03-13. Diakses tanggal 2018-04-19. 
  5. ^ Nathan, Julie (18 April 2018). "Antipodean Resistance: Australia's new Nazis". jewsdownunder.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-21. Diakses tanggal 2018-04-19. 
  6. ^ Lang, Rachel (5 September 2017). "Neo-Nazi radicalisation camp held on Sunshine Coast". Sunshine Coast Daily. Diakses tanggal 5 September 2017.  Lebih dari satu parameter |work= dan |newspaper= yang digunakan (bantuan)
  7. ^ Davey, Melissa (16 August 2017). "White supremacist posters targeting students placed at Melbourne high schools". The Guardian. Diakses tanggal 5 September 2017.  Lebih dari satu parameter |work= dan |newspaper= yang digunakan (bantuan)
  8. ^ Kwai, Isabella; Xu, Xiuzhong (25 July 2017). "Anti-Chinese Posters at Melbourne Universities Are Tied to White Supremacists". The New York Times. Diakses tanggal 5 September 2017.  Lebih dari satu parameter |work= dan |newspaper= yang digunakan (bantuan)
  9. ^ Urban, Rebecca (29 August 2017). "White supremacists take credit for homophobic posters in Melbourne". Diakses tanggal 5 September 2017. 
  10. ^ "Twitter cracks down on swastikas and 'hateful imagery' and it starts enforcing new rules on abusive content - shuttering accounts run by white nationalist magazines and more". Daily Mail. December 18, 2017.  Lebih dari satu parameter |work= dan |newspaper= yang digunakan (bantuan)
  11. ^ Sibthrope, Claire (21 April 2018) "Canberrans 'disheartened' to find Neo-Nazi propaganda in city" ABC News (Australia)
  12. ^ Tran, Danny (5 September 2017). "Antipodean Resistance Neo-Nazi group trying to sway Australia's same-sex marriage postal vote". ABC News. Diakses tanggal 5 September 2017. 
  13. ^ Houghton, Jack (7 September 2017). "ASIO tracking Neo-Nazi group 'willing to use violence'". The Northern Star. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-29. Diakses tanggal 15 September 2017.