Perencanaan daerah perkotaan pada zaman Mesir kuno

Penggunaan perencanaan perkotaan di jaman Mesir kuno adalah perihal perdebatan yang terjadi secara terus menerus. Karena situs-situs kuno biasanya hanya bertahan dalam bentuk-bentuk fragmen/bagian-bagian, dan banyak kota-kota di Mesir kuno dihuni secara terus-menerus sejak awal bentuk aslinya, sedikit sekali yang dapat dipahami akan rancangan-rancangan umum akan kota-kota mesir pada periode tersebut.[1]

Orang-orang Mesir pada umumnya menyebut bahwa sebagian besar perkotaan sebagai nwt atau dmi .[2] Nwt biasanya mengacu pada perkotaan yang tidak direncanakan atau tumbuh secara alami, seperti contohnya Kota Memphis dan Kota Thebes, sedangkan dmi dapat artikan sebagai "pemukiman" yang direncanakan.[butuh rujukan] Bukti -bukti arkeologi dari perkotaan tersebut banyak yang telah dilestarikan, dan telah dieksplorasi, di daerah El Lahun, Deir el-Medina, dan Amarna, walaupun juga terdapat beberapa bukti akan adanya perencanaan perkotaan di beberapa situs lainnya.

Periode pra dinasti

sunting

Hampir tidak terdapat jejak pemukiman-pemukiman Mesir sebelum budaya Neolitik berkembang pada sekitar 6000 SM, karena pemukiman-pemukiman tersebut sifatnya sangat kecil, dan bangunan-bangunannya terbuat dari bahan yang sangat rapuh seperti alang-alang dan tidak dimaksudkan sebagai struktur yang permanen.[3] Situs-situs yang bertahan tidak menunjukkan banyaknya bukti akan adanya perencanaan perkotaan. Pemukiman pradinasti paling awal yang diketahui terdapat di Merimda-Beni Salame di tepi gurun barat daya Delta Nil dan mencakup sekitar 44 ekar (180.000 m2) . sebuah daerah yang sangat luas untuk jaman periode pradinasti. Kota ini dibangun kembali sebanyak tiga kali selama dihuni, dan sedikitnya sekali dibangun total kembali, rumah-rumahnya ditata secara rapi di sepanjang jalan utama. Hampir semua depan rumah diatur mengikuti denah yang menghadap ke barat laut, untuk menghindari angin besar yang bertiup dari utara.

Permukiman pra-dinasti lain yang diketahui adalah, layaknya pemukiman-pemukiman dari budaya Badarian dan Naqada, permukiman ini ditata tanpa aturan dan perencanaan yang baik. Pemukiman-pemukiman ini mayoritas terdiri dari gubuk-gubuk kecil yang terletak di dirikan melingkari atau disekitar gudang/tempat penyimpanan makanan atau barang.

Tell el-Dab'a

sunting

Di Tell El-Dab'a ditemukan sisa-sisa pemukiman yang berasal dari awal jaman Kerajaan Menengah (Middle Kingdom) (sekitar 2000 SM). Nama kota kuno ini tidak diketahui. Di area yang yang terdiri dari 100 hingga 100 meter yang dapat diketahui.Oleh karena itu hanya sedikit dari daerah permukiman yang dapat diketahui. Permukiman itu terdiri dari sedikitnya 10 baris yang terbagi oleh jalan lurus. Terdapat bukti bahwa kota tersebut dikelilingi atau dilindungi oleh tembok. Terdapat sisa-sisa permukiman yang ditemukan di daerah utara. Disana juga terdapat bangunan-bangunan yang cukup besar.Di bagian timur daerah permukiman terdapat sebuah ruang yang terbuka. Di deretan perumahan di bagian timur (sisi barat ruang terbuka) terdapat blok perumahan dengan satu blok terdiri dari dua belas rumah. Rumah-rumah tunggal berukuran kecil,dengan ukuran 5 kali 5 meter dan semuanya dibangun dengan denah yang sama. Deretan rumah di sisi barat terdiri dari blok yang terdiri dari sedikitnya dua puluh rumah,bisa jadi lebih. Permukiman itu hanya terhuni kurang lebih selama dua puluh tahun.[4]

  1. ^ Kemp, "el-Amarna" 124
  2. ^ Uphill
  3. ^ Uphill
  4. ^ Kemp: Ancient Egypt, p. 227